[ON GOING]
Menurut Nathan dan Mika ada satu hal yang harus mereka prioritaskan selain keluarga, yaitu persahabatan kecil mereka.
"Coba itu yang namanya Mika Hanindya kesini, cantik mulu heran."
"Coba itu yang namanya Nathan Gavian munduran dikit, g...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
^•^
"Bang, ada kak Mika nyariin!"
"Ngajak jogging katanyaaa."
"Mampus anaknya ngambek."
Nathan menutup telinganya pakai bantal ketika suara nyaring Danta, adiknya menggema dibawah sana. Cowok itu meraih selimutnya ketika dirasakan selimutnya melorot.
Tak peduli jam berapa sekarang, diminggu pagi begini dia hanya ingin tidur dengan tenang.
Sementara dibawah sana, Danta yang males naik keatas dan Mika yang selonjoran diruang tengah itu menunggu sahutan. Merasa tak akan direspon, Danta jadi berdecak. "Samperin aja kak, anaknya susah dibangunin kalo gak disamperin."
"Yakali kakak masuk kekamar cowok Dan," ujar Mika yang kini tengah memakan keripik itu.
Dengan bermodalkan training hitam dan baju kaos hitam polos, ada handuk kecil berwarna putih yang dia sampirkan dibahu kanannya. Pagi pagi sekali, sekitar jam enam pagi cewek itu sudah menggedor pintu rumah Nathan. Beruntung orangtuanya Nathan lagi gak ada dirumah. Jadilah Danta yang membukanya dengan terpaksa.
"Dih biasanya gimana juga."
"Dulu ih udah lama juga," balas Mika. Sebenarnya alasan aja, dia tuh males kalau harus naik tangga kekamarnya Nathan.
Danta mengendikkan bahunya tak peduli. "Yaudah tunggu aja sampe anaknya bangun sendiri. Danta mau lanjut tidur." Cowok berusia 15 tahun itu berjalan menuju kamar tamu dilantai bawah.
"Kan sampingan kamarnya Dan bangunin lah tolong."
"Danta tidur dikamar tamu kak," teriak Danta lalu menutup pintu kamar itu membuat Mika mencebik.
"Abang adek sama aja, sama sama kebo!"
Dengan terpaksa Mika berdiri lalu bergegas naik. Ketika sampai didepan kamar Nathan cewek itu menendang pintu berwarna putih susu itu dan sama sekali tak membuat sang empu terusik.
Mika meraih satu bantal yang sudah tergeletak dilantai kemudian memukul Nathan yang kebo itu dengan sekuat tenaga.
Nathan melenguh, dengan setengah sadar cowok itu segera duduk mencoba menghindari pukulan tiba tiba dari Mika.
"Ngapain heh, sakit anjing," ujar Nathan seraya turun dari ranjang. Meraih kaosnya lalu segera ngacir kekamar mandi sehingga Mika tak dapat mengejarnya.
"Ngapain ngajak gue jogging kalo bangun aja susah!"
Nathan membulatkan matanya, agak kaget mendengar ucapan cewek itu. Lupa bahwa semalam dia ngajak Mika jogging kebetulan hari ini hari minggu. Pantesan Mika pagi pagi udah ngamuk dikamar dia.