prolog

51 6 2
                                    

Hari INI, gue Stefani Mahendra masuk di sekolah dimana gue belum paham betul suasana dikota ini, ya karna gue baru pindah dikota ini, gue Dan keluarga gue adalah pemilik saham terbesar dari Salah satu perusahaan disekitar sini mangkanya ayah gue pindah kesini. Gue juga ngga ngerti kenapa harus pindah,padahal gue baru naik kelas sebelas udah disuruh pindah kan gue baru ngerasain masa SMA sama temen temen gue yang disana

Hari ini gue diantar sama ayah,namanya david mahendra,ya karna keluarga gue itu keluarga besar dan Mahendra adalah nama belakang kakek gue,dan jadi nama keluarga yang wajib dipake disetiap keturunan dari kami dan gue contohnya.

Gue dan ayah berjalan dikoridor, karna kami mau masuk ruang kepala sekolah untuk mengurus surat perpindahan. Gue meneguk ludah disaat para siswa siswi SMA Melati melirik gue dengan tajam, dan ada yang berbisik bisik, buat gue jadi gerah tapi sebisa mungkin gue pasang wajah datar
Eh kenapa Lo liat liat, mau gue colok pake trisula Lo?!?!?!
Gue jadi gerah sendiri tapi gue pasang muka datar ajah Dan ayah gue, malah senyum senyum sok manis didepan murid murid.
Wah gue lapor ke ibu negara baru tau rasa nih!!!!

Akhirnya kita sampai didepan ruangan Yang cukkup besar dan bersih, dan diatas pintu ada tulisan ruang kepala sekolah gue berusaha tenang saat memasuki ruanganya dan harus tetap tenang saat kami masuk dan kami langsung disambut oleh pria paruh baya yang menyapa kami

"Apa kabar pa David?"sapa pria paru baya itu, menurut gue dia adalah kepala sekolah ya iyh lah orang ini jelas tertulis ruang kepala sekolah, beliau senyum dan menyambut kami dan mempersilahkan duduk, menurut gue ini kepala sekolah kenal deh sama ayah gue kayanya mereka akrab banget, tapi gue ngga tau juga sih

"Ohh ini anak bapa?"kata kepala sekolah itu sambil melirik gue, dan gue balas dengan senyuman

"Ehh iyh pa, jadi saya memindahkan dia kesini karna kami baru saja pindah kesini, dan saya juga dengar bahwa bapa adalah kepala sekola di sma deket sini, jadi saya memutuskan untuk sekolahkan Putri saya kesini"jelas ayah membuat kepala sekolah itu mengangguk mengerti atas kedatangan kami disini

"Wahh, saya sangat gembira atas kedatangan kalian kesini"ujar kepala sekolah itu dengan senyum yang sangat tulus menurut gue

"Ini pa"lalu ayah menyodorkan berkas kepada kepala sekolah

"Eumm, nilai anak bapa sangat memuaaskan, dan Bagus sekali,baiklah akan saya urus,dan ya siapa nama kamu?"kata kepala sekolah masih dengan fokus membaca berkas ditanganya, dan melirik gue sekilas untuk bertanya

"Stefani mahendra pa"jawab gue dengan nada rendah

"Stefani... "Panggil kepala sekolah tapi langsung gue potong

"Eh pa maaf, panggil aja mahen pa"kata gue memotong perkataan kepala sekolah dengan sopan

"...eum oke mahen, kamu sekarang masuk kekelas sebelas IPA-1"

gue kaget dan bengong, apa IPA-1 kenapa? Gue ini ngga pinter pinter amat yaAllah, nilai pas pasan, kenapa dihadapkan dengan anak yang selalu sibuk dengan buku? Diem ngga mau diajak bercanda? Gue ngga bisaa, diam sesaat....
Membuat ayah dan kepala sekolah saling tatap dan beralih menatap gue, gue langsung sadar

"Eumm, okeh pa"jawab gue aga kikuk

"Ya sudah mari saya antar kepada wali kelasnya"ujar kepala sekola, mengantar kami kepada wali kelas yang akan jadi wali kelas gue

"Bu hasnah"panggil kepala sekolah, dan wanita dengan kacamata yang umurnya masih sekitar 28 tahunan, pasti guru honorer

"Iyh pa, ada yang bisa saya bantu? "Jawab bu hasnah dengan tersenyum kepada kami

STEFANI MAHENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang