Berpisah denganku itu kemudahan yang sangat mudah untuk Naff. Ia sangat bisa tanpa aku. Ia memang mandiri.Tapi untukku, aku sudah mencoba menyembuhkan dengan cara cepat. Tapi hasilnya malah cacat. Nggak karuan.
Juga mencoba alternatif lain. Mencari seseorang yang barangkali bisa menyembuhkanku. Lebih lagi menggantikan poisisi Naff. Tapi gagal juga. Mungkin karena aku mengabaikan lukanya tanpa benar-benar berusaha sembuh dengan benar.
Hingga pada suatu titik, dimana aku dianugerahi sebuah kesadaran. Bahwa kendali sembuh ada pada diriku sendiri. Ini diriku sendiri, yang bisa mengatur ya aku sendiri.
Rumah adalah sebaik-baiknya tempat kembali. Bukan dia, bukan mereka, tapi diriku sendiri.
Maka, kepadaku, kepada diriku sendiri, aku katakan sesuatu;
"Hai, diriku. Aku pulang."
S E L E S A I
*Walaupun cerita ini udah selesai jangan lupa tinggalin vote sama comment nya, ya. Mampir juga di ceritaku yang lain😉
Terima Kasih💛
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan menuju Pulang
Short Story(3/3) "Tenang saja, aku ahli dalam hal melupakan." Segala sesak yang akan aku tinggalkan di belakang, dan tak akan ku bawa lagi dalam perjalananku menuju pulang. #1 in isikepala (23/03/2020) #5 in monolog (26/07/2020) #11 in pulang (01/08/2020)