Dia gila! Dia gadis yang tidak waras! Ku ingatkan, jangan sampai gadis seperti dia ada di rumahmu. Dia monster!
-Jimin-
Dia baik, dia seperti ibu peri. Walaupun tidak kaya tapi dia memberiku segalanya. Aku menyayanginya.
-Taehyung-
Dia? Siapa dia? A...
Warning! Sebelumnya saya minta maaf, jika kalian akan menganggap berita tentang Tae Tae ini saya manfaatkan untuk cerita saya.
Sebenarnya cerita ini sudah lama tersimpan di draf dan memang bigini ceritanya, jadi saya tidak ada maksud untuk memanfaatkan situasi Tae untuk di buat cerita.
Karena kebetulan saja hal ini terjadi, jadi kenapa tidak saya ambil saja beritanya sedikit untuk memperkuat cerita saya.
Jadi kalau ada yang merasa tidak suka. Saya mohon maaf. Seperti yang saya bilang di awal. Saya tidak bermaksud untuk memanfaatkan keadaan :)
Oke see you :*
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tenanglah, PDnim sudah menyuruh orang untuk mencarinya," ujar Hoseok yang duduk di samping Taehyung.
Rasa khawatir dan takut tergambar jelas di paras virus Taehyung. Ini sudah kesekian kalinya informasi pribadinya tersebar luas, kali ini, data passport yang tersebar. Setelah sebelumnya, nomor handphone, alamat, id chat, bahkan nomor kewarganegaraannya sudah tersebar luas di Internet.
Entah dari mana orang - orang itu dapat data pribadi Taehyung, yang jelas jika ini dibiarkan berlanjut, seluruh informasi tentang dirinya pasti akan tersebar, dan tidak menutup kemungkinan informasi itu bisa digunakan untuk kejahatan.
______
Mobil hitam yang mengantar mereka berhenti tepat di depan gedung BigHit Ent. Setelah seluruh member keluar dengan penjagaan ketat, mobil itu pergi menuju tempat parkir.
"PDnim sudah menunggu kalian di ruangannya," ujar seorang staf saat melihat seluruh member masuk.
Mereka melewati beberapa lorong dan koridor hingga akhirnya sampai di depan sebuah lift. Sejin, sang manajer menekan tombol. Mereka menunggu lift itu terbuka.
"Apa ada yang tertinggal?" Sejin bertanya.
Seluruh member dan para staf memeriksa barang mereka masing - masing. Beberapa saat kemudian mereka menggeleng pelan.
"Aku rasa tidak ada hyung," kata Namjoon.
"Owh ... Baguslah. Tapi nanti kita periksa lagi di ruangan PDnim," ujar Sejin menatap lampu lift yang bergerak turun.
Tak lama bunyi denting terdengar, perlahan pintu lift terbuka. Beberapa orang yang ada dalam lift (khususnya perempuan) terkejut melihat para member yang sudah ada di depan mereka. Kedatangan para member ke BigHit Ent terbilang jarang, bahkan tidak semua karyawan bisa bertemu dengan para member. Suatu kebetulan yang sangat mengejutkan bagi mereka bisa bertemu dengan para member BTS di sana.
Orang - orang itu pun keluar dari lift, walau tak rela pergi. Namun, mereka juga punya kesadaran untuk tidak mengganggu idola mereka.
Salah satu wanita terlihat sangat memperhatikan Jimin. Pipi gempalnya yang glowing, merah merona saat bertatap muka dengan pria mungil itu.
