#1 pertemuan

19 4 0
                                    

Hari ini adalah hari pertamana bagi seorang gadis bernama Arin Dwi Thama seorang gadis kelahiran aslin Semarang yang pindah kedaerah bandung kota kelahiran ibunya

"Semangat" teriaknya saat melihat pantulan dirinya di cermin yang sudah lengkap dengan atribut seragam SMA ANGKASA

SMA yang cukup populer di kota bandung "Arin kamu udah siap belum?" Teriak Sonya ibu Arin

"Iya mah udah" Arin berjalan menuri anak tangga dengan lari kecil"mau kemana buru-buru amat neng" ucap Bayu anak pertaman dari keluar Arin

"Wih Kak Bayu udah ganteng aja" Bayu yang sudah rapih yang siap berangkat kekampus barunya UNPAD

"Dih orang tiap hari juga ganteng" Arin hanya terkekeh melihat kakak nya yang bertingkah pd "udah jangan ribut masih pagi ini ayo cepet sarapan sebentar lagi jam 7" lerai Aton kepala rumah tangga

"Iya" Arin duduk dan langsung mengambil nasi goreng buatan Sonya
"Mah hari ini aku pulang malem" ucap Bayu sambil menyuapkan nasi kedalam mulutnya"kenapa kak?" Tanya Arin penasaran

"Mau kerumah teman" jawabnya Arin hanya mengoh kannya saja
"Asal jangan terlalu larut malam kita kan baru pindah kamu juga belum tau jalan daerah bandung" jawab Bunda

"Hmm" jawab Bayu yang mulutnya penuh dengan nasi goreng "dah ah yuk Rin tar lu telat lagi" Arin menganguk dan menyalami kedua orang tuanya sebelum berangkat dengan kakaknya Bayu

"Kak tar jemput ya" ucap Arin dalam perjalanan"gak bisa kan udah bilang gw mau pulang malem" jawaban Bayu membuat Arin memajukan bibir kecilnya

"Udah jangan sok ke gitu lu malah tambah jelek" ejeknya melihat Arin dari kaca spion yang cemberut

"Ih apaan sih lu tuh yang jelek" Arin mencubit pingang kakaknya membuat motor mereka sedikit oleng ah hasil Arin memeluk tubuh Bayu dengan sangat erat

"Rin lu mau kita jatuh apa!" Teriak Bayu spontan Arin hanya tertawa melihat kakaknya dengan ekpresi yang takut

"Malah ketawa lagi gw turunin nih" Arin berusaha menahan tawanya dengan begini setiap orang akan menyangka mereka sepasang kekasih

"Tuh sekolah lu" tunjuk Bayu dengan dagunya Arin masih belum melepas pelukannya dan memperhatikan bangunan yang cukup besar dengan seksama

"Heh lepasin napa" Bayu mencubit tangan Arin hingga membuatnya melepaskan pelukan "ih apaan sih sakit tau" mereka sampai didepan gerbang SMA ANGKASA

"Nah hati-hati kali ada apa-apa lu teriak aja" tutur Bayu ngawur "teriak endas mu udah sana tar kak Bayu telat lagi" Bayu hanya cengengesan

"Ngusir lu" Bayu mengintip kearah dalam sekolah"udah sana gak ada degem" Arin mendorong kakaknya yang turun dari motor

"Iya-iya ini juga mau pergi" Bayu menyalakan mesinnya dan pergi sedangkan Arin mulai melangkah masuk kedalam lingkungan SMA ANGKASA

Karena matanya asik memperhatikan bangunan alhasi dia menabrak punggung seseorang "aduh" ucap Arin dan mengosok-gosok dahinya

"Eh maaf" Arin sedikit membungkuk orang yang ditabrak hanya memperhatikan nya saja "lu siapa?"tanya perempuan itu dengan nada dingin

"Gw Arin Dwi Thama mudir baru" jawab Arin dengan ramah "oh" jawabnya dan langsung pergi meninggalkan Arin sedangkan Arin Hanya melongo

"Gak mau nolongin gitu anterin ke ruang guru" desu Arin dan kembali melangkah

"Gw bisa anterin lu" Arin membalikan badanya terdapat seorang pria dengan kacamata namun memberi kesan tampan dan maskulin eble

"Makasih" ucap Arin pria itu tersenyum sambil membenarkan kacamatanya terlihat dari jas yang dia kenakan dia seorang osis

"Panggil gw Agatha lu siapa,?" Tanya
"Gw Arin Dwi Thama" jawab Arin yang di ohi oleh Gatha dan mereka mulai berjalan

Selama perjalanan menuju ruang guru Gatha mengenalkan setiap kegiatan di sekolahnya dan juga lingkungan "kita sampai" mereka telah sampai di ruang guru

"Makasih kak sekali lagi" ucap Arin yang sudah mengetahui jika Gatha adalah kakak kelasnya

"Iya santai aja gw duluan" Arin memperhatikan Gatha yang mulai pergi menghilang "bismilah" Arin mengetuk pintu ruang guru dan mulai masuk

Sementara di luar sana Seorang pria masih asik dengan mimpinya namun meskipun dari tadi jam Welkernya berteriak dia tetap saja tertidur pulas seolah tak mendengar

Ya emang gak denger kali makannya dia masih tidur* ekhem kembali lagi

Toktoktok...
"Den bangun udah siang" ucap asisten dari balik pintu pria itu mengeliat dan mengerjap-ngerjap kan matanya beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya

"Hmm jam berapa bi?" Tanyanya dengan nyawa yang belum terkumpul

Oi itu jam kan ada kenapa gak liat aja* ekhem harap tenang

"Jam 7 lebih den" jawabnya pria itu terperanjat dan langsung berlari kekamar mandi dengan secepat kilat dia mandi dan kini dia telah memakai seragam nya

Kaki jenjanganya berlari menuruni anak tangga berlari kearah dapur dan mencomot roti yang tersedia di sana "aku berangkat bi" asisten nya hanyabisa geleng-geleng menghadapi tingkah laku Daniel Agatha

"Sial mati dijemur kalo gini caranya" umpat Daniel sambil mengendarai motornya dengan roti yang bergelatungan di mulutnya

Dengan cepet secepat palentina rosy eah Daniel sampai di depan gerbang sekolah dan ternyata upacara sudah dimulai Daniel turun dari motornya

Matanya mulai menelusuri mencari pak satpam yang siap melaporkannga pada guru BK ternyata tak ada

"Ini kesempatan" ucapnya sambil mengucah habis roti miliknya dia mendorong gerbang yang tak dikunci dan membawa motornya kedalam dan memparkirkannya

"Heh Daniel" duar dia ketauan dengan tatapan tak bersalam Daniel menatap ketua osis yang namanya sama dengan Nama belakanganya

Gatha "apa?" Tanya dengan polos dan melepas helm miliknya "lu dari mana aja udah tau kan ini jam berapa?" Tanyanya dengan nada kesal

"Tau kok mata gwmasih normal buat liat jam" jawabnha sambil berjalan pergi sungguh tak sopan kali kau ni bebebe

"Gw lagi bicara sama lu yang sopan!" Bentaknya membuat Daniel tersenyum miring dan membalikan badanya "kalo gw banyakan ngerumpi sama lu gw bisa lebih telat" jawabnya dan melanjutkan berjalan menuju kelasnya menyimpan tas miliknya

Dan berniat itu ikut upacara to dari pada tidak sama sekali dia akan mendapatkan hukuman yang lebih parah Daniel berlari kearah barisan paling belakang guru yang dari tadi berpidato langsung berhenti

Dan menatap Daniel dengan kesal sedangkang yang ditatap hanya lempeng tersenyum pada pak Aksal yang tengah berpidato

Karena para guru tak akan berani menghukum apa lagi membentak karena dia adalah Donatur terbesar di sekolahnya kecuali Bu Tuti

Setelah upacara selesai para murid berhamburan menuju kelasnya sedangkan Daniel dengan dua temannya berjalan menuju kantin

"Niel telat kenapa lagi?" Tanya Rio yang tak aneh dengan kebiasan terlambat sahabat dari oroknya ini

"Biasa ngebo diamah"cerocos Rian dan dibalas jitakan oleh daniel

"Iya emang bener juga malem gw gadang elah nyelesain Rank" saat mereka berjalan mata Daniel tak sengaja melihat seorang perempuan yang asing dimatanya

Diaadalah Arin Dwi Thama "eh eh dia murid baru yang di gosipin Amel kemaren" dengan hebohnya Rian menepuk-nepuk pundak Rio

"Iya gw tau" jawab Rio santai sedangkan Daniel tak hentinya memandangi Arin saat Arin balik menatapnya balik baru lah dia sadar dan meghentikan aksi menatapnya

"Udahlah yuk gw laper" lerai Rio sambil merangkul Daniel

Hay gimana ceritanya jangan lupa vote dan tetep setia baca REMEMBER ME nya ya bye😘

Ah jadi pengen diperhatiin  sama doi😍😬😢

Remember MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang