1 - Alasan hidup

3 1 0
                                    

Cahaya matahari yang menyilaukan dan suara teriakan mamahku membuat aku terbangun dari tidurku."Raina,bangun nak ini udah siang loh katanya mau ketemu sama Bima"-mamah Raina "iya mah,Raina ini bangun ko tapi sebentar mah nyawa Raina belum kekumpul semua"-Raina "Ya udah nanti kalo nyawa Raina udah kekumpul semua Raina langsung mandi terus sarapan yah"-mamah Raina "Ya mah,siap"-Raina terkekeh.

Tubuh ku mulai menapakkan kakiku dilantai,aku bangkit dan pergi menuju kamar mandi.Rasanya aku masih malas untuk bangun tapi aku tidak mau mendengar teriakan mamahku yang sangat menggelegar.Air yang pertama mengenaiku tubuh ku sangatlah dingin seperti air es yang mencair,tapi mau bagaimana lagi daripada aku tidak mandi.Selesai mandi aku menuju meja makan untuk sarapan bersama keluargaku."Good morning mah,pah,dan kakak(males)"-Raina "Good mornig Raina,gimana jadi ketemu sama Bima?"-Papah Raina "Jadi ko Pah"-Raina.Akhirnya aku dan keluargaku mulai menyantap makanan yang telah dimasak oleh mamahku.

Selesai sarapan aku pun berpamitan untuk menemui Bima."Mah,Pah Raina mau ketemu sama Bima dulu ya"-Raina "Iya nak,hati hati ya Rai"-Mamah Raina "Ok mah"-Raina.

Aku bergegas pergi kerumah Bima.Aku terus berlari menuju rumah Bima walau hanya berjarak 100m,tapi sepertinya aku terlambat untuk menemuinya.Akhirnya aku sampai di rumah Bima."Misi"-Raina sambil memencet bel.Hening tak ada jawaban.Akhirnya aku mulai memencet tombol bel kembali"Misi,apa ada orang?"-Raina.1 detik,2detik,3detik akhirnya ada yang membukakan pintu itu.Akhirnya-Raina berucap pelan "Oh nak Raina,ada apa yah?"-Bi Mirah "Bima nya ada Bi?"-Raina "Kalo nda salah tadi sudah pergi keluar non"-Bi Mirah "Pergi kemana ya Bi?"-Raina "Bibi kurang tau non,coba di telfon aja"-Bi Mirah "Ya udah deh Bi makasih"-Raina.Rasa takut mulai menghantui tubuhku,aku takut Bima marah terhadap diriku karena aku terlambat hampir lima belas menit.Aku mulai mangambil benda pipihku di saku jaketku,aku mulai mengetik nama yaitu Bima.Aku mulai menelfon berulang kali tapi hasilnya nihil,tak ada satu telfon pun yang diangkatnya.Aku semakin merasa takut,akhirnya aku memutuskan untuk mencarinya ditaman.Aku berlari kembali menuju taman di komplek sebelah.Dan benar saja disana ada Bima yang sedang terduduk dengan tatapan kosong.Saat aku akan mengampirinya ada seorang penjual ice cream,akhirnya aku membeli 2 ice cream.Mungkin dengan ice cream ini Bima tidak akan marah denganku."Pak ice cream nya 2"-Raina "Ini neng,jadi 10.000"-Penjual ice cream "Ini pa uangnya"-Raina.Aku menghampiri Bima yang masih menatap kosong kedepanya,aku bingung dia sedang memikirkan hal apa."Bima.."-Raina dengan nada lembut "Akhirnya lo dateng juga Rain"-Bima "Lo kenapa Bim?"-Raina "Gue kenapa?gue emangnya kenapa??"-Bima "heh malah balik nanya,tadi kamu itu ngeliatin apaan sih??jangan jangan cewek yahh!!"-Raina "Apaan sih lo,eh itu ice cream buat gue satu kan?"-Bima "iya ini buat lo satu"-Raina.Mereka menikmati ice cream itu bersama.Sampai mereka tak menyadari bahwa langit yang cerah berubah jadi gelap dalam seketika."Yah hujan,Raina kita pulang yu ini udah hujan"-Bima "Kamu lupa,kalau aku sangat menyukai hujan..itu alasan mengapa namaku Raina karena dari nama itu ada kata Rain yang artinya hujan...ayolah Bim kita main hujan,aku yakin kamu akan menyukai.Kamu jangan takut sakit kalo kamu bermain hujan dengan rasa bahagia kamu ngga akan sakit Bim karena disaat kamu bahagia maka hujan pun tak akan rela untuk melukai hatimu,,percayalah Bim"-Raina "Ya udah aku mau main hujan,setelah aku mendengar kata kata mu aku tersadar sebenarnya aku sangat menyukai hujan,tapi aku hanya takut sakit"-Bima "Ayolah ini sangat menyenangkan"-Raina.Mereka menari dibawah derasnya hujan,suara hujan yang gemuruh seperti menjadi lantunan musik yang mengiringi kebahagiaan mereka."Bim,kamu tau ngga kenapa aku sangat menyukai hujan selain karena dari namaku dan karena memberikan kebahagian yang lebih?"-Raina "Engga,emangnya apa?"-Bima "Hujan menjadi alasan aku untuk tetap tersenyum,walau terkadang hujan tempatku untuk menangis dalam diam.Aku hanya tak ingin terlihat menangis di depan orang lain jadi..aku lebih memilih untuk menangis bersama dengan hujan,Suara gemuruh hujan menyembunyikan isakan tangisku,air hujan akan menyatu dengan air mataku sehingga aku tak terlihat sedang menangis.Walau aku menangis dibawah hujan tapi aku akan terus berusaha mengukir senyuman indah dibibirku..seperti ini"-Raina.Raina mencoba untuk mengangkat kedua sudut bibir Bima."Nah gini dong senyum,kamu jangan kaya aku yang menangis dibawah hujan aku maunya kamu tersenyum dibawah hujan"-Raina sambil tersenyum "Rain,kamu tau apa alasan aku untuk hidup??"-Bima dengan nada yang sangat lembut "Raina memang ngga tau apa alasan Bima untuk hidup,tapi Raina yakin kalo Bina hidup itu untuk membahagiakan orang orang yang menyayangi Bima"-Raina "Itu memang benar Rain,tapi alasan Bima hidup itu bukan hanya itu,Bima juga ingin membuat kenangan dan sejarah indah dibumi ini...udah yu Rain nanti kamu sakit"-Bima "Ya udah kita pulang"-Raina.Mereka pulang kerumah masing masing.

"Asalam muallaikum,Raina pulang"-Raina "Loh elo habis ngapain?baju basah kuyup gitu"-kakak Raina "ya habis kehujanan lah"-Raina "Pasti bukan karena kehujanan tapi pasti sengaja hujan hujanan kan??"-Papah Raina "iya Raina ngaku,ya udah Raina keatas dulu mau bersih bersih"-Raina.

Selesai bersih bersih Raina mengambil buku diary miliknya.

Dear Diary

Hari ini hari terindah bagiku...iya hari ini aku sangat bahagia,akhirnya aku bisa bermain hujan dengan sahabatku Bima.Aku memberi taunya apa alasan aku hidup dan dia juga bercerita apa alasan untuk di hidup didunia ini.Ini pertama kalinya aku menceritakan alasan aku hidup kepada seseorang.Aku yakin bahwa dia sahabat yang baik dan aku percaya dia akan mengahargai dan percaya dengan alasan aku hidup didunia ini.Tapi aku merasa bingung,tatapan Bima saat tadi kita berbicara seperti mengisyaratkan sesuatu aku bingung apakah ada yang di sembunyikan olehnya.Aku cuma berharap bahwa dia akan selalu bahagia sampai kapan pun walau tidak bersama ku selamanya.

23 Maret 2020

Rain,apa kamu tau kalo sebenarnya kamu itu alasan aku untuk tetap hidup.Tapi aku tak bisa mungucapkannya secara langsung karena apa,karena aku tak yakin kita akan selalu bersama Rain.Aku cuma ngga mau kalo kamu akan sedih setelah kejadian itu akan terjadi suatu saat nanti Rain.Aku takut saat kita berpisah kamu akan sedih karena aku mengatakan kata itu ke kamu Rain.Jadi biar kamu tau sendirinya Rain.

Tulis Bima dalam kertas yang dimasukkan dalam sebuah kotak.

_________________________________________

Gays ini ceritanya mereka masih kelas 1 Smp yah.

JANGAN LUPA VOTE KOMEN AND IKUTI AKUN INI!!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sahabat Jadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang