Awal Cerita di Mulai
Pagi ini terlihat biasa, tidak ada yang istimewa, sebab semua hari terlihat sama saja, bangun tidur, mandi, sarapan, pergi sekolah, pulang, tidur.
Mungkin beda dengan kalian yang hidup tanpa ada manjaan sedikitpun, orang lain bilang dimanja itu enak, tapi tidak dengan Keyna. Lesu tanpa ada rasa semangat atau raut bahagia diwajah keyna, semua terlihat membosankan.
Saat waktu istirahat, Keyna hanya pergi ke toilet, semua jajanan kantin tidak ada yang berubah, Keyna harus membawa makanan sendiri setiap hari dari rumah.
Dari sekian banyak teman Keyna, Keyna hanya bisa menemukan satu teman yang selalu ada disaat Keyna susah atau pun senang.
Reyhan, teman dari TK, SD, SMP, bahkan sampai sekarang SMA, Reyhan sudah seperti kakak bagi Keyna walaupun mereka satu angkatan, sudah seperti dua sejoli yang sulit dipisahkan, meski yang satu petakilan.
Orang lain menganggap mereka adalah pasangan sejati, Keyna tidak menghiraukan, karna menurutnya, mengurus hidupnya sendiri sudah terlalu rumit untuk dipikirkan.
"Aku bingung, kenapa semua orang hidup terlihat biasa aja, apa mereka ga punya beban hidup?" Ucap Keyna yang sedikit penasaran dengan kehidupan orang lain.
Rey yang tadinya sibuk menikmati suasana taman sekolah, menoleh ke arah Key.
"Semua orang hidup udah sesuai sama skenario-Nya, sebaik apapun hidup mereka, ga mungkin ga punya masalah".
"Harusnya gua yang merasa bingung, kenapa lu sibuk dengan diam diri dan selalu penasaran dengan hidup orang lain?".
Keyna diam tidak menjawab apapun, Rey menggenggam tangan Key dan pergi ke taman bunga milik sekolah. Mereka sekolah di tempat yang lebih dari cukup fasilitas nya.
"Kenapa bawa aku ke taman bunga?"
"Lu liat bunga-bunga itu? Beda warna tapi terlihat menyenangkan, hidup lu harus seperti bunga-bunga itu, penuh warna".
Key masih merasa bingung dengan ucapan Reyhan, kenapa dia harus hidup dengan penuh warna? Apa yang dimaksud dengan berwarna?
Reyhan tersenyum melihat Keyna yang cuma bisa mengangguk tapi merasa bingung.
"Naa, gua mau hidup lu penuh kebahagiaan, bukan cuma terus diam diri seolah lu gapunya siapa siapa" Jelas Rey.
Keyna mengangguk paham dan tersenyum. Selepas itu Reyhan membawa Keyna kembali ke kelas dengan menggenggam tangan Key, tidak perduli dengan banyak sorotan mata melihat mereka.
"Nanti kalau kelas lu duluan keluar, tunggu di parkiran"
Hari ini mungkin berbeda, Rey jarang sekali mengajaknya pulang bareng, walaupun mereka dibilang dua orang yang sulit dipisahkan, soal pergi dan pulang sekolah, mereka jarang sekali bahkan hampir tidak pernah.
Keyna masih terus merasa bingung soal sikap Reyhan, hari ini Keyna bisa tersenyum, Reyhan yang membuat semua nya jadi beda.
Jam pelajaran akhir pun selesai, bel berbunyi menandakan waktu pulang.
Ternyata kelas Reyhan yang lebih dulu keluar, Keyna melihat Reyhan yang sedang berdiri dan tersenyum ke arah nya.
"Yuk pulang" ajak Rey.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rey & Key
Teen FictionMengubah, Selalu mengubah susana diam jadi canda, Reyhan bisa membuat sesuatu jadi berbeda. Sedih bukan akhir dari segalanya, bahagia dengan sesuatu yang kita miliki adalah hal sederhana yang bisa kita lakukan. Dua orang yang mempunyai sifat dan sik...