Chapter four

47 8 2
                                    

Buku

Malam ini Keyna diam dirumah sehabis jalan sore dengan Reyhan, Keyna bahagia walaupun sedih dengan pemikiran yang rumit.

Keyna membaca buku kesukaan nya, buku yang terkadang jadi penyemangat.

Dia yang menyayangimu
mungkin begitu dekat
hingga tak tersadari keberadaannya.

Dia yang peduli padamu
mungkin begitu sering menyapa
hingga kamu anggap semuanya biasa saja.

Kita yang seringkali belajar
dari hal hal sulit dalam kehidupan, terlambat menyayangi, terlambat perduli, terlambat menyadari lalu menyesali..

- tersenyumlah.semesta

Tiba-tiba Keyna teringat Reyhan, Reyhan adalah orang yang selama ini ada untuk nya, Reyhan yang bisa mengerti dirinya, Keyna tersadar sebelum menyesali, tetapi Keyna masih bingung dalam membuat keputusan.

"Key, kamu belum tidur?" Mamah Keyna tiba tiba masuk karena melihat pintu kamar Keyna sedikit terbuka dan lampu menyala.

"Anak mamah kenapa?"

Mamah Keyna sedikit khawatir dan penasaran, sebab sejak Ayah Keyna mengatakan bahwa mereka tidak bisa datang di hari kelulusannya, Keyna diam kecuali saat bersama Reyhan, Reyhan menghibur nya dan mengajak nya keluar.

"Mah" panggil Keyna pelan.

"Hm?"

"Keyna bingung"

"Soal pilihan?" Tanya Mamah Keyna.

Keyna mengangguk.

Mamah Keyna tersenyum kecil. "Pilih yang menurut kamu baik, ikuti kata hati" ujarnya.

"Sekarang kamu tidur ya, udah malem" ucap Mamah Keyna dan mengambil selimut baru dilemari untuk Keyna.

Mamah Keyna meninggalkan nya dan pergi ke kamar untuk mencoba bicara dengan Ayah Keyna.

"Ayah"

Ayah Keyna menoleh. "Ada apa?"

"Apa pilihan yang Ayah kasih buat Keyna tidak terlalu membebaninya?" Tanya Mamahnya.

"Hanya itu pilihannya, Ayah ingin Keyna ikut bersama kita, Ayah ingin Keyna kuliah disana dan tinggal disana, tapi Ayah ga bisa memutuskan itu sendiri karena takut tidak sependapat dengannya". Ucap Ayah Keyna.

Kelulusan Keyna hanya tinggal tiga bulan lagi, Keyna yang harus sibuk mempersiapkan diri karena ujian, sekarang malah sibuk memikirkan pilihan.

Mamah Keyna hanya bisa mengikuti apa yang diucapkan oleh suaminya, Mamah Keyna akan merasa takut jika  putrinya akan memilih untuk tetap tinggal disini, meskipun ada orang yang diandalkan oleh Mamah Keyna, tetap saja putrinya adalah anak satu satunya sekarang.

---

Pagi pun tiba, Keyna bangun lebih awal karena sekarang hari Minggu, libur di hari Sabtu dan Minggu membuat Keyna sedikit senang karena punya waktu senggang dan beristirahat dirumah

Rey & KeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang