11

1.2K 83 30
                                    

Sesampai dirumah.

"Yeri pulang,"ucap Yeri. Tapi tidak ada jawaban.

"Apakah Eonni belum datang?"guman Yeri.

Saat Yeri masuk dia merasa ada yang janggal. Rumahnya seperti---

Yeri segera menuju kamarnya dan mengecek sesuatu. Dan untungnya masih ada.

'Aku menawari mu untuk bekerja sama. Bagaimana?'

From: Uknowm

Yeri membaca note tersebut. Membuatnya berpikir dan ragu kalo ini jebakan. Ponsel Yeri berdering tanda pesan masuk.

'Jangan takut. Aku tidak menjebakmu,"

From: Uknowm

Membuat Yeri mengernyitkan dahinya bagaimana dia bisa tahu?

'Dari mana aku tahu itu tidak penting. Bagaimana tawaranku?'

From: Uknowm

Membuat Yeri tambah bingung.

'Kau menerima tawaranku? Temui aku besok dai cafe *****,'

From: Uknowm

Yeri berpikir apakah dia harus menerima tawaran tersebut? Tapi disini Kakaknya dalam bahaya. Membuat Yeri berpikir keras.

"Yeri,"panggil Irene dari arah bawah membuat lamunan Yeri buyar.

"Iya Eonni,"balas Yeri. Segera menghampiri kakaknya.

"Ada apa Eonni?"tanya Yeri.

"Kau sudah makan?"tanya Irene, diangguki oleh Yeri.

"Eonni, aku mendapatkan lokasinya,"teriak Jisoo dari ruang tamu.

Irene segera menghampiri Jisoo dan BlackVelvet lainnya diikuti oleh Yeri.

"Dimana?"

"Dia berlokasi di pusat Seoul. Tapi markasnya tidak jauh dari sini dekat hutan,"jelas Jisoo.

"Baiklah, kita besok akan kesana,"ucap Irene.

"Yeri, besok Eonni ada kerjaan. Paling tidak, Eonni pulang malam,"ucap Irene.

"Kau tidak apa apa'kan sendiri dirumah?"tanya Wendy.

"Tidak apa apa Eon,"

"Kalo begitu tidurlah,"titah Seulgi. Yeri segera menuju kamarnya.

Yeri mendengar sedikit pembicaraan kakaknya.

"Itu sangat bahaya Eonni,"ucap Rose.

"Kita belum tahu berapa ada penjagaan disana ditambah ada Geng Twice membuat Plan A lebih kuat,"ucap Lisa.

"Tapi kita harus melakukannya. Masalah kita dengan Plan A akan berakhir besok,"ucap Irene.

"Besok perang besar kita,"ucap Jennie.

"Persiapkan diri kalian,"

Yeri menguping pembicaraan kakaknya. Membuat Yeri terkejut, kakaknya benar benar dalam bahaya. Sudah Yeri putuskan

'Sudah kuputuskan aku akan menerima tawaran itu dan melindungi kakakku,'janji Yeri dalam hati.

******
Keesokkan harinya

Di cafe, Yeri sedang menunggu Unknowm yang selalu memberikannya note. Sudah setengah jam Yeri menunggu tapi orang tersebut tidak menunjukkan batang hidungnya.

Tok... Tok... Tok...

Ada orang yang mengetuk meja, membuat Yeri mendongak.

"Maaf menunggu lama,"ucapnya sambil duduk di depan Yeri.

"Ah, apakah kau yang memberi note itu?"tanya Yeri.

"Tidak, aku hanya asistennya saja,"jawabnya.

"Baiklah, biar kujelaskan. Kau menerima tawaran itu'kan?"Yeri mengangguk.

"Baiklah, kau akan dilatih selama 3 hari. Kami akan melihat kemampuanmu. Dan ini selalu pakai, jangan pernah dilepas,"sambil memberi Yeri sebuah chip.

Yeri pun memakainya langsung, membuat orang tersebut senyum.

"Baiklah, aku tidak bisa lama lama,"sambil berdiri membuat Yeri berdiri.

"Senang bekerja sama. Ketua akan menghubungi, dia akan memberi tahu dimana latihanmu dimulai,"ucapnya, lalu pergi dari sana.

Yeri menatap kepergian tersebut. Membuat banyak pertanyaan di kepalanya. Kenapa dia mau membantu? Siapa ketuanya? Kenapa dia tidak mau bertemu langsung? Dan latihan? Latihan apa maksudnya? Sebenarnya tawaran apa itu? Dan masih banyak lagi.

Tiba tiba lamunan Yeri buyar karena dering ponselnya. Dia langsung mengangkatnya.

"Hallo,"

"......."

"Hm, baiklah. Yeri segera pulang,"

"........"

"Eoh, Wae?"

"........"

"Ne, Yeri akan pulang,"

Yeri mematikan teleponnya dan keluar dari cafe. Dan mencari taksi dan segera pulang.

Tanpa diketahui oleh Yeri, ketua dan orang yang Yeri temui tadi memperhatikan gerak gerik Yeri dari dalam mobil yang tidak jauh dari cafe.

"Kenapa, Boss sangat yakin dia berbakat?"

"Hm, kau akan melihat kemampuannya,"jawab ketua, lalu pergi mengikuti taksi yang ditumpangi Yeri.

**********
"Eonni, Yeri pul---,"

"Eonni, wae gurae? Kenapa kalian terluka?"tanya Yeri panik, karena melihat para Eonni nya terluka.

Irene yang terluka dikening dan di bibir. Seulgi yang ada lebam di pipinya dan tangan nya tergores. Wendy yang terluka di bibir dan goresan di lehernya. Jisoo yang terluka di pipinya. Jennie yang terluka di lengan dan lebam. Joy yang terdapat luka goresan di leher dan pipinya. Rose yang terluka di pipinya dan di keningnya. Dan Lisa yang paling banyak luka, pipinya lebam, bibirnya terluka, dan lengannya lebam semua.

"Biar, Yeri obati,"ucap Yeri, langsung mengambil obat.

Yeri pun mengobati kakak kakaknya satu persatu dengan telaten. Beberapa menit, akhirnya Yeri selesai mengobati luka kakak kakaknya.

"Eonni, Yeri tanya. Kalian kenapa bisa kayak gini?"tanya Yeri, tapi tidak ada jawaban.

"Kau tidak perlu tahu,"jawab Joy.

Yeri menarik napas,"Kenapa Eonni tidak mau berbagi masalah dengan Yeri? Kenapa kalian terus tidak mau melibatkanku? Kenapa kalian selalu tidak menganggapku? Yeri ingin membantu, apa gunanya Yeri ada disini?"marah Yeri.

"Yeri, kami ing---,"

"Kalian ingin melindungi Yeri kan? Yeri udah dewasa Eonni, Yeri bisa jaga diri. Kenapa kalian menganggap Yeri seolah olah tidak ada?"

"Yeri---,"

"Kalo kalian tidak mau memberi tahu Yeri, Yeri bisa nyari tahu sendiri,"tegas Yeri, meninggalkan yang lain.

Brak

Yeri sengaja membanting pintu untuk melampiaskan kekesalannya.

"Eonni,"

"Bagaimana ini? Yeri marah pada kita,"ucap Jennie.

"Bagaimana dia benar benar mencari tahu tentang hal ini?"tanya Jisoo.

Irene memijat pelipisnya. Pusing itulah Irene rasakan belum selesai masalah mereka dengan Plan A sekarang bertambah masalas mereka dengan Yeri.

******
Beberapa langkah lagi menuju ending^-^

Salam,
@doi99sm

Mission - BlackVelvet | HIATUS |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang