- Part 2 -

17 6 1
                                    



Saat hendak menuju rumah, Chaara melihat ada seorang pria yang berdiri dibawah pohon sambil memegangi kepalanya. Karena rasa penasaran, Chaara pun mendekati pria tersebut.

'' jamsiman-yo, apa yang kamu lakukan ? '' Tanya Chaara penasaran

'' A..aku sedang... ''

Belum selesai renjun berbicara, Chaara sudah berteriak.

'' Ya ampun , lihat hidungmu mengeluarkan darah '' Chaara mengambil handphone nya dan segera menghubungi 119 (Ambulan)

'' Halo, disini ada yang ... ''

'' ani , aniya ... aku gwenchana. Aku hanya sedikit kecapean dan perlu beristirahat. '' renjun menutup telepon di genggaman chaara yang sedang terhubung ke 119.

Chaara menurut dan memasukan kembali handphonennya ke dalam slingbag.

" ohiya, perkenalkan aku chaara " ucap chaara sambil mengulurkan tangan

" Renjun , huang renjun imnida " jawab renjun membalas uluran tangan chaara

'' Renjun-ssi , aku akan mengantarkan mu pulang '' ucap Chaara

'' tidak , tidak perlu ... terimakasih Chaara '' jawab renjun

" Mmm ... benar kamu baik – baik saja renjun-ssi ? " tanya chaara dengan nada mengintrogasi

" Aah .. ne , gwenchana jjinjja gwenchana-yo " jawab renjun sambil menampilkan deretan gigi putih rapihya

" yasudah aku pulang duluan ..sampai bertemu kembali anak sombong " ledek chaara sambil melangkah pergi meniggalkan renjun

Renjun hanya tersenyum senang dengan perlakuan chaara , karena selama 17 tahun hidupnya belum pernah mempunyai teman dan mendapat perhatian manis dari satu pun orang termaksud keluarganya sendiri . jangankan teman , renjun saja tidak bersekolah formal. bukan karena dia tidak normal hanya saja yoona tidak mengizinkan.

      Renjun house

Sesampainya dirumah, renjun langsung dibuat kaget. Dengan keberadaa bunda nya.

" kenapa baru pulang , Hmm ? " tanya yoona lembut sambil mengelus surai hitam milik renjun

" mi .. mianhae bunda , aku tadi mampir ke apotik sebentar " jawab renjun sambil menunduk dibarengi dengan tubuhnya yang bergetar hebat

" omo .. putra bugsu bunda sedang sakit ? appo ne ? " ucap yoona dengan senyum smirk nya yang dibarengi dengan mengganti elusan di surai renjun menjadi sebuah jambakan

" ap.. appo bun , maksud bunda apa ? aku anak bungsu ? apa aku punya kakak " sambil memohon untuk dilepaskan dari jambakan yoona ,renjun melontarkan banyak pertayaan . karena sungguh 17 tahun hidupnya dia belum pernah tau kalau dia punya kakak , siapa dia ? , dimana dia sekarang ? , dan mengapa bunda tidak pernah memberi tau nya sebelumnya . pikiran – pikiran sedang terlintas didalam benak renjun .

" sudahlah jangan banyak bertanya , lebih baik kau bereskan barang-barangmu dan pindah ke kamar belakang di ujung lorong (di samping gudang lebih tepatnya) " titah yoona menyadarkan lamunan renjun

" tapi bun, kenapa ? kenapa aku harus pindah ke kamar itu ? jalan menuju kamar itu gelap , bunda gak lupa kan kalo aku phobia gelap ? " renjun terisak , memikirkan bayangan kamar itu saja sudah membuat dadanya sesak apalagi jika ia harus benar-benar tidur dikamar itu

Yoona tetaplah yoona . apa pun yang ia perintahkan harus terlaksana, tanpa penolakan .

" renjun cepat . atau aku yang akan memindahkan barang-barangmu dengan paksa " teriak yoona sambil mendorong tubuh kurus renjun

Renjun hanya terdiam dan menuju ke kamarnya dengan langkah yang lambat .

*jadi, renjun itu remaja berusia 17 tahun . hidupnya yang jauh dari kata bahagia sudah di alami selama 17 tahun ini. Renjun sekolah dirumah ( homeschooling ) , karena bunda nya tidak mengizinkannya keluar rumah terkecuali atas suruhan bunda . Im yoona bunda renjun seorang desaigner sekaligus pemilik butik ternama di korea . Huang jaehyun ayah renjun , sudah terkenal sebagai pembisnis sukses sejak muda.

( jjinjja mianhae .. alasan aku masih sama kok .. hehe )




TBC ....

Happy Reading -

Hello Spring , Goodbye SummerWhere stories live. Discover now