Gue bangun dalam keadaan yang sangat tidak punya semangat hidup.Semalaman beberapa kali mimpi buruk dan bangun dari tidur.Merepotkan orang-orang lewat telepon dan pesan-pesan aneh.
Gue bisa balik merem setelah subuh tadi Raka dateng dan bilang kalo semua akan baik-baik saja.Raka,obat penenang paling manjur bagiku.
Dan gue bangun,Raka mungkin udah berangkat sekolah .
Hari ini gue nggak akan berangkat sekolah,males mandi.Hari ini gue mau males-malesan aja.Sekolah juga nggak ada agenda penting .Hari sabtu hanya hari ekstrakurikuler.
Menghubungi obat penenang yang pergi tanpa pamit .Menganggu jam belajarnya.Sudah pukul sembilan,Raka pasti sudah masuk ke jam pembelajaran.
15 panggilan tidak terjawab.
Memang nggak ada untungnya menganggu Raka.Dasarnya Raka bukan orang yang perlu diganggu.Mencari orang lain untuk menemani sarapan.
Lewat panggilan video.Ketemu,
Manusia yang jadi pilihan kedua setelah Raka.Michael dan dia pasti ngangkat telepon.Manusia yang bisa menenangkanku dahulu.Karena kalo sekarang prospeknya cuma menganggu.
Benar saja setelah dua panggilan,Mike menampakan wajahnya.Nggak karuan,beleknya kemana-mana.Jam berapa sekarang disana?Bodolah yang penting ada yang mau temenin gue.
"APAAN SIH FAN?DISINI MASIH MALEM,"
"Kangen gue."
"Bullshit!Kenapa?" Bahasanya segera melunak. "Serangan ya tadi malem?"
Serangan adalah bahasa kami bertiga,gue,Mike dan Raka, tentang ingatan buruk atau kejadian buruk yang kami bertiga saling tahu.
"Raka bilang?" Gue melahap roti ditangan kanan.
"Nggak matamu sembab sayang," bahasa yang Mike gunakan jauh lebih menenangkan dari pada Raka.Tapi ini bukan masalah telinga.Ini jauh lebih kompleks dari pada itu.
"Mike?"
"Hmm" Michael menjeda,menghembus nafas panjang.
"Lo itu bebal Fan,mau disana mau disini gue tetep kuatir.Nggak tahu apa itu,tapi gue khawatir.Kalo lo nelfon sambil nangis gue lebih tenang.Teriak kenceng-kenceng dari sana.Berontak sepuasnya. Gue lebih bisa ngerti fan,tapi kalo gini.Jujur gue takut.Karena lo sama sekali belum sembuh."
"Mike,sorry." Hanya dua kata itu yang lolos dari mulut.
"Nggak!ini bukan salah lo sepenuhnya.Kalo bisa kita tuker tempat.Sepenuhnya dengan sadar gue mau fan,biar beban gue benar berat dan ada alasan untuk mati."
"Mike,lo kenapa?"
"Nevermind."
Sambungan itu diputus sepihak.Wajah Michael sudah raib.Selanjutnya sebuah pesan singkat kuterima.
'Gue minta disemangatin boleh fan?Tinggal beberapa putaran menang dan ngangkat thropi.Semangat hidup fan.'
Pesan singkat yang kembalikan sadar.Bahwa ada hal yang masih selalu saja gue sangkal.Kalo selama empat tahun ini.Gue belum pernah sembuh.
Gue selalu ngrepoti dua malaikat berwujud laki-laki.Yang bahkan keduanya masih dibawah gue.Bahkan yanģ gue anggap tumpuan,Raka.Masih dua tahun dibawah gue.
Tapi ketenanganya bisa gue pinjam dan ditransfer dengan baik.Dan gue hidup setelah percobaan bunuh diri entah yang keberapa.
Seperti angin yang berhembus hidup ini terlalu sulit ditebak.Sekalipun lo punya kelebihan nebak, gue yakin nggak akan ada orang yang bisa nebak kisah hidupnya sendiri.Karena sejauh yang gue tahu ,peramal nggak bisa ngeramal pribadi.Mereka cuma bisa ngeramal masa depan berupa sukses,pendidikan ,jodoh,atau penyakit.
Karena libur di hari sabtu sama saja.Jam sebelas nanti gue harus kerja,berangkat ke agensi.Foto dan balik setelahnya.
Modelling adalah duniaku selain Raka.wkwk.
Menghabiskan susu dihadapan.Mengambil handuk,mengumpulkan niat lalu pergi ke kamar mandi.Membasahi raga kotor ini dengan air.Berharap runtutan kejadian buruk selama ini hanya mimpi.
Halu,iya halu.Salah satu dunia yang bisa menenangkan dan menerimaku tanpa justifikasi apapun.Terlepas dari rupa dan sifat.
Mana ada model yang tinggal dirumah kecil dan perkampungan yang jauh dari pusat kota.Mana ada yang naik motor matic panas dan macet-macetan dijalan sebelum pemotretan.
Tapi ada,itu gue.Meninggalkan semua status gue sebagai ini dan itu,naik motor adalah jalan damai yang sudah bertahun menemaniku.
Cibiran adalah hal yang lumrah,tapi apalagi yang bisa dilakukan kalau gue sendiri trauma naik mobil.
Mungkin trauma naik mobil karena mabuk darat itu biasa dan sangat universal.Tapi nggak kalo lo takut mobil karena pernah diculik.Yang gue dapet setiap kali naik mobil cuma keringat dingin dan kesadaran yang seakan mulai mengabur.Beruntung kalo ada yang gue kenal kalo nggak.Bisa dikira kesurupan kan gue.
Maka dari itu untuk mengurangi segala resiko gue memilih motor sebagai jalan ninja gue.
Sampai di sebuah gedung tinggi dengan nama besar disisi kanannya . Nama besar agensi ini udah besar dimana-mana.Dan bisa menjadi salah satu bagian dari agensi ini adalah kebanggaan tersendiri.
Memasuki lift yang super cepat.Melangkah keluar menghampiri tim hari ini.Sebenarnya gue lagi males banget kerja hari ini.Tapi berhubung udah taken kontrak gue nggak mau bayar pinalty.Mana ada duit.
Lagian kerja ini juga bagian dari menjalankan mimpi.Dan bangun dari mimpi buruk gue selama ini.
Males nggak sih ketika lo udah muak sama betapa lemahnya lo.Dan sama sekali nggak ada dukungan dari orang-orang yang disebut keluarga.
Astaga teman-teman,gue lupa kalo kalian didunia kalian nggak nerima orang lemah.Iya dunia ini.
Tapi nggak papa selama Raka dan Mike masih mau nemenin gue,gue yakin masih bisa hidup.Berhubung mereka atm berjalan gue pas down.
Panjang umur banget,Mike menampakan wajahnya dilayar.
"Yang,miss you"
"Miss you more Mike,"
"Ok,gue latihan dulu ya,take care Fan," Layar kembali gelap.Mike mematikan sambungan.
Ada yang salah paham?Mike bukan pacar gue.Dia sahabat sama seperti Raka.Tapi memang dasar Mike kelamaan jomblo,makanya suka halu.
Halunya suka parah dan nggak tahu tempat.Dan dampak paling parah adalah kami dikabarkan pacaran.Jelas sama media goblok.
Daripada memperpanjang masalah gue memilih diam dan iyain aja.Toh media itu nggak penting.Yang penting orang-orang terdekat gue tahu yang sebenarnya.Masa bodo sama omongan orang diluar.Nggak kasih makan juga,heran gue yang pada gabut ngelakuin itu.
Selesai dengan potret memotret.Gue langsung balik,males ikut lunch.Gratis juga gue nggak mood kalau sama orang yang suka ngomongin gue dibelakang.Dan biangnya dari berita burung diluar adalah mereka.Tim goblok.
Dunia emang sekejam itu,udah hampir delapanbelas tahun didunia ini bikin gue udah fasih sama kelakuan orang-orang.Butuh duit,butuh rating,fame semua gampang kalau lo mau jual nama lawan,patner atau diri lo sendiri.