'3

5 0 0
                                    

                   +62 857-****-****

Save nomorku ya Ra
-Samudra

You: Sudah

                 Samudra Adhitama

Lo sedang apa Ra?

You: berbincang dengan Abhisar

Abhisar kerumah lo?

You: Tidak, berbincang lewat Whatsapp

Ohh,besok ada pr tidak?

You: Ada, Matematika halaman 121. Ditulis beserta rumusnya

Gue ngga mempunyai buku cetaknya Ra

You: Beli, kamu sanggup mentraktir-ku dan Abhisar di kantin. Masa membeli buku saja tidak sanggup

Lo mau antarkan gue beli buku cetaknya?

You: Ngga, Ara malas sekarang

Yasudah gue tidak akan mengerjakan tugas itu

You: Yasudah, toh aku dan yang lain tidak rugi

Dasar Ara

Read

                           💚💚💚

"Araa, dibawah ada pisang goreng. Kamu mau tidak?" Teriak Ratu

"Mauu, tunggu Ara selesaikan pr Ara dulu" jawab Ara

Ara langsung turun kebawah untuk memakan pisang goreng tersebut. Mata Ara berbinar-binar melihat pisang goreng.

"Mah, punyaku mana?" Tanya Ara

"Sedang dibuatkan oleh mba, sana ambil di dapur" ucap Nirmala menyuruh

"Aishh, Ara malas ke dapur" Ara sambil menghentak-hentakan kakinya

"Makannya kamu kalau makan pisang goreng yang biasa saja, tidak usah memakai keju, susu, dan toping lainnya" nasihat Pamungkas papa Ara

"Iya,iya Ara ke dapur" Ara adalah anak yang manja tetapi sangat takut kepada Papa-nya. Eitss kepada mamanya juga takut, tetapi masih rada melawan

"Kasian anak manja haha" ucap kak Raja. Ara hanya meroling eye's

                         💚💚💚

Seara terbangun dari tidurnya dan ia lupa akan PR-nya yang tersisa 7nomor lagi.

"Araa, dimakan dulu rotinya" teriak Nirmala sambil membawa roti

"Engga, pr Ara masih banyak. ARA BERANGKAAT YA ASSALAMUALAIKUM!!"

Ara dengan cepat naik ke motor milik driver ojol yang ia pesan. Ara harus mencontek pr ke Abhisar dengan cepat, kalau tidak ia akan dihukum untuk berjoget di lapangan ihh.

Sesampainya disekolah Ara langsung membayar driver ojol lalu lari melewati koridor sekolah.

"ABHISAR!" teriak Ara diambang pintu, bahkan nafasnya saja masih tidak beraturan.

Seluruh siswa yang sedang piket kelas,makan sarapan,memainkan ponsel, dan baru datang langsung kaget dengan teriakan Ara

"ASTAGA ARAA LO BIKIN GUE JANTUNGAN TAU NGGA??" tegas Sherli

"TAU NENG ARA TEH BIKIN PANGERAN KAGET AJA" lanjut Amar

"HEH AMAR!" Amar yang kaget pun menengok ke arah yang memanggilnya "Yang namanya Pangeran itu gue, bukan lo" ternyata Pangeran mendengar itu. Bagaimana tidak? Amar adalah anak laki-laki dikelasnya yang sangat humoris dan cempreng

"BERISIK LO PADA!! Ada apa Ra?" Abhisar tidak suka keributan

"YEHH MAEMUNAH KALO SI ARA AJA LO LEMAH LEMBUT" siapa lagi yang teriak kalau bukan Amar. Abhisar hanya menatap sinis

"BHI, ARA BELUM NGERJAIN PR"ucapnya sambil menada sedih

"Pr apa Ra?" Sekarang ada Pangeran, dia teman Abhisar juga tetapi tidak sedekat Ara.

"Pr Matematika Ran"

"Ra? Kan jadwal sudah diganti. Jadi ngga ada matematika hari ini, Adanya hari Jumat" Sudah kubilang kan, Ara sangat pelupa.

"OhhIyaa hehee"

Setelah heboh dengan Ara, Abhisar pun bertanya

"Sudah sarapan Ra? Tumben dateng pagi. Dari kemarin malah"

"Belum, Ke kantin yuk Bhi?" Ajak Ara

"Ayo" waktu Ara dan Abhisar ingin menuju kantin ada yang memanggilnya

"ARAA, ABHISARR" mereka pun menengok.

Ternyata itu Devano, Ketua osis di SMA Perjuangan 2.

"Ada apa Van?" Tanya Abhisar penasaran

"Lo mau ngga jadi panitia pensi? Satu kelas harus ada perwakilan 4 orang. Tinggal kelas lo doang.

"Kalau kaya gini, Vano tanya Pangeran aja. Dia kan ketua kelas" saran Ara

"Gue tadi udah nanya Pangeran. Tapi katanya pangeran jangan ke gue deh urusan kaya gini ribet. Lo suruh aja si Ara sama Abhisar, dia yang paling rajin, sama pinter dikelas gue gitu katanya" ucap Devano panjang lebar

"Gimana Ra? Lo mau ikut?" Tanya Abhisar

"Boleh tuh, Ara sama Abhisar ikut Van" seru Ara dengan semangat

"Oke, kurang dua orang ni dari kelas lo"

Ara dan Abhisar hanya saling menatap.

"Gue" tiba-tiba ada yang nyaut dari belakang. Dia Samudra

Ara langsung berbisik kepada Abhisar "Bhi, dia nguping ya?" Bisiknya Abhisar hanya menggeleng-gelengkan kepalanya

"Lo siapa?" Tanya Devano

"Samudra, murid baru kemarin masuk"
Devano hanya Ber-ohh ria.

"Jadi, kelas lo tinggal satu ya? Usahain Pangeran soalnya dia ketua kelas, kelas lain ketua kelasnya ikut" Devano pun langsung pergi

Entahlah banyak sekali panitianya, padahal kalau untuk pensi Osis disekolah pun cukup.

                           💚💚💚

"Gimana Ran?" Ajak Ara

"Jangan gue deh Ra. Pusing ngurus pensi tuh, apalagi ini pensi-nya dari sekolah lain pada datang" Ara langsung melotot terkejut, gimana tidak? Devano tidak bilang kalau pensi ini di datangi oleh beberapa sekolah

"Gausah melotot Ra" ucap-nya "Serem"lanjut Pangeran

"Cihh, Jadi ketua kelas gak bener. Padahal Haris kelas sebelah ikut loh Ran" Haris, teman Pangeran dari bayi. Haris sama Pangeran kalau dipertemukan semacam gay

"Yaudah deh gue ikut" Pangeran sudah pasrah kalau berbicara dengan Ara

________________________________________

Dont forget to Vote <3

________________________________________




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 31, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RumitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang