2 ⚠️

269 21 27
                                    

Chan lalu turun dari pangkuan Woojin dan menarik pria tersebut ke salah satu kamar yang ada di club tersebut.

"W-wait, gue gak tau ini club punya ruangan begini?"

"Keliatan banget ya lu gak sering ke club." Chan terbahak, "Ini ruangan khusus VVIP sih, berhubung si Minho nyewa satu club jadi kita bebas deh mau make ruangan mana aja."

"Jadi lu kenal juga sama Minho?"

Chan yang kesal mendengar pertanyaan tidak penting dari Woojin kemudian mendorong laki laki tersebut ke kasur dan menindihnya.

"Lu itu banyak nanya ya Woojin, kayak wartawan aja."

Woojin hanya tersenyum sebelum kembali mencium laki laki yang ada di hadapannya. Mencicipi setiap jengkal bibir milik pria yang baru ditemuinya malam ini.

"Ciye sekarang manggilnya udah Woojin, daritadi Kim Kim terus manggilnya."

Chan memutar bola matanya malas, tubuhnya masih mengukung pemuda di bawahnya

"Berisik banget."

Woojin terbahak, "Badan lo tuh kecil, jangan sok-sokan mau ngukung gue gini deh."

Woojin membalik posisinya, kini Chan yang berada di kukungannya. Jemari Woojin membuka kancing ketiga kemeja Chan, karena kancing pertama dan kedua sudah dibuka dari awal. Tangannya menyibak kerah kemeja pemuda blonde di bawahnya dan mengecup bahunya.

"Ada yang marah kalo gue bikin tanda?"

Chan menggeleng, "Bosen gue denger lu nanya terus."

Woojin tersenyum miring, "Malem ini, lu punya gue."

Ia menyusuri rahang Chan menggunakan bibirnya, turun hingga ke leher dan bahu mulus pemuda di bawahnya. Sesekali, giginya menggigit kulit tersebut dan menghisapnya, meninggalkan banyak tanda kemerahan yang mungkin tidak akan hilang sampai besok.

"M-mhh Woojin~"

Tangan Chan sekarang sudah berada di bagian rambut belakang milik Woojin. Sedangkan pria diatasnya sudah mulai turun ke bagian nipplenya dan memberikan jilatan kecil disana.

"You're wonderful, Chan."

Chan kemudian mengalungkan tangannya di leher Woojin lalu menarik pria tersebut ke pelukannya, "Bisa gak kita langsung ke intinya aja?"

Chan membisikkan kalimat tersebut di telinga Woojin sambil menggerakkan tangannya ke arah dada Woojin untuk membuka beberapa kancing dari pakaiannya. Woojin kemudian menjauhkan dirinya membuat tubuhnya terpampang jelas di hadapan Chan yang tanpa sadar meneguk ludahnya kasar.

"Take a picture, it last longer." goda Woojin dengan kekehan kecilnya.

"Shut up, Kim." Chan mendudukkan dirinya di pinggir kasur dengan Woojin di hadapannya.

Ia mendongak menatap Woojin, jemarinya mengelus milik Woojin yang menggembung, "Can I? Or, should I?"

Woojin menggeram rendah merasakan celananya yang semakin terasa sesak. Ia dengan tergesa membuka resleting celananya dan menurunkan beserta boxernya. Chan terkekeh melihat milik Woojin yang kini berada di hadapannya.

Lidahnya terulur menjilat kepala penis Woojin yang mulai mengeluarkan pre-cum. Tangan kanannya memijat penis pemuda di hadapannya dengan perlahan, tangannya yang bebas membuka resleting celananya sendiri dan mengeluarkan miliknya.

"Mhhh, Chan~" Woojin mengelus surai blonde yang kini sedang memainkan penisnya. Pinggangnya ia gerakkan berlawanan arah dengan gerakan kepala Chan, "Deeper.."

untold (k.wj x b.c)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang