WARNING
1- Selalu tinggalkan Vote dan komen sebagai bentuk apresiasi kalian terhadap penulis.
2- Jika merasa ada bagian yang salah, silahkan berikan kritik dan saran yang membangun melalui kolom komentar. Segala bentuk masukan yang bersifat mendukung akan penulis terima dengan penuh hormat.
3- Silahkan Share cerita ini melalui link.
4- Cerita ini murni Imajinasi penulis, apabila ada kesamaan nama tokoh, kejadian latar, suasana. Itu murni kebetulan.
5- Apabila menemukan cerita serupa dengan alur 99% mirip, silahkan contact penulis melalui DM atau media sosial lainnya.
6- Dilarang keras plagiat.***
Bismillahirohmanirohim
Ini adalah part pertama yang Author revisi. Pas lagi revisi, aku malu banget dengan tulisan ku pada part ini. Mungkin Author akan kembali mengrevisi part selanjutnya. Kalau kalian berkenan yang sudah membaca bisa membaca kembali, dan memberikan komentar kalian hasil dari revisi ini. Yang baru baca juga ya hehehe :). Makasih sekali lagi. Jangan lupa tinggalkan pesan dan komentarnya.
I love you :)
Ini revisi kedua guys
***
Devan sedang duduk disebuah cafe sambil memperhatikan semua cewek yang berada dicafe ini. Pria tampam yang bernama lengkap Devan Taqhi itu, sedang kebingungan untuk memilih siapa yang pantas untuk ia jadikan istri, pantas dalam artian bukan yang sama derajatnya seperti dirinya. Devan ingin mencari perempuan yang bekerja sebagai pelayan agar Devan bisa mengendalikan perempuan itu. Bukankah perempaun yang tidak memiliki apa-apa lebih mudah di kendalikan? Rencananya emang konyol, hanya saja Devan merasa ia harus melakukan ini.
"Oi Van ngapain lo disini pagi-pagi. Mau nyari bini ya, gue udah tebak pas lo kepergok orang tua lo pas lo cium cewek hahaha." Riski sahabat dari Devan itu tertawa terbahak bahak ketika mengingat peristiwa yang terjadi kemarin.
Kemarin di kantor tempat ia bekerja, Devan sedang berciuman dengan salah satu karyawan dikantor ayahnya. Dan tidak dapat Devan sangka Ayah dan Bundanya tanpa mengetuk pintu langsung memasuki tempatnya bekerja. Ayah dan Bundanya yang syok, langsung memarahi Devan dan perempuan itu habis-habisan. Bahkan Bundanya tidak dapat menahan isak tangisnya.
Sebenarnya Devan tidak ingin melakukan itu, hanya saja hawa nafsunya sulit untuk ia kendalikan. Sebab itulah Devan mencoba mencari istri dan melampiaskan nafsunya pada istrinya kelak.
"Darimana lo tau hah?" tanya Devan dengan nada dengan jengkel.
"Ada deh hahahahah." Riski beranjak sambil bersiul-siul. Devan menatap datar kepergian sahabatnya itu. Ia lupa jika Riski pemilik Cafe ini, Devan benar-benar menyesal telah datang ke tempat ini.
***
"Dira kesini kamu." Panggil Siska, pemilik dari Restoran tempat ia bekerja.
Dira yang berada di samping meja kasir langsung beranjak menuju kebelakang.
"Iya buk kenapa?" Tanya Dira.
"Ini piring kenapa belum selesai dicuci, bentar lagi itu jam makan siang cepat kamu cuci!" Bentak Siska sambil menatap galak karyawan yang berada di depannya.
"Maaf bu itu sebenarnya pekerjaan Bila, dia sekarang lagi cuti." Dira mencoba menjelaskan agar Boss nya dapat mengerti.
"Banyak alasan kamu sana cuci." Setelah mengucapkan itu Siska langsung pergi. Dira tanpa mengeluh langsung menyelesaikan cucian itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Doubt [END]✓
Romance⚠️ DON'T COPY MY STORY ⚠️JIKA ADA KESAMAAN NAMA TOKOH, KEJADIAN, LATAR, SUASANA SAYA MOHON MAAF SEBESAR-BESARNYA KARENA ITU DILUAR DUGAAN SAYA! ⚠️ JANGAN BACA DIWAKTU SHALAT, TETAP JADIKAN AL-QURAN PALING UTAMA UNTUK DIBACA ⚠️ CERITA INI DI PERUNTUK...