Jangan lupa di vote guys😨
Hallo. Beb ini Part dua yang udah aku revisi. Pas lagi revisi aku jadi ngerasa nggak enak, pasti ada yang merasa terganggu dengan ke typoan dan ketidak nyambungan dalam cerita ini. Maaf sekali lagi, semoga ini tidak mengecewakan kalian :)
Kalau kalian berkenan yang sudah membaca bisa membaca kembali, dan memberikan komentar kalian hasil dari revisi ini. Yang baru baca juga ya hehehe :). Makasih sekali lagi. Jangan lupa tinggalkan pesan dan komentarnya.
Di vote ya.
PART YANG DI REVISI DI TARGETKAN DI UPDATE DUA HARI SEKALI.
***
"Dira menerima lamarannya." Ucap Dira. Ia menghela nafasnya lega.
"Alhamdulillah." Semua yang berada diruang tamu mengucapkan syukur.
"Baiklah kalau begitu, penikahan kalian akan disegerakan secepat mungkin. Apa keluarga nak Dira menerimanya?" Tanya Ayah dari Devan pada kedua orang tua Dira.
"Iya kami setuju". Dengan mantap ayah Dira menjawab.
***
Kini disinilah Dira berada dikamar penganti di rumah kedua orangtua suaminya, setelah ijab kabul terlaksanakan.Sungguh Dira tidak menyangka bahwa keluarga suaminya sangat kaya bahkan ketika pertama kali menginjakan kakinya disini rasa minder begitu kentara. Apa yang dipikirkan oleh suaminya hingga mau menikahi orang biasa seperti dirinya ini.
"Kenapa kamu belum mandi." Dira terkejut karena suaminya masuk tiba tiba menganggu ia yang sedang melamun.
"i..ni mau mandi." Dira mengambil bajunya dan menuju kamar mandi.
Bajunya emang sudah disiapakan oleh Ibunya.
Setelah keduanya selesai mandi, penganti baru itu asik dengan dunianya sendiri. Devan yang sedang main hp dan Dira yang asik melamun.
"Mas Dira tidur duluan ya." Akhirnya Dira mempunyai keberanian memecahkan kecanggungan antar ia dan suaminya.
Tidak ada respon apa pun yang ia dapatkan dari Devan. Dira cemberut melihat ketidak pedulian Devan padanya.
Devan sebenarnya mendengarkan apa yang diucapkan istrinya hanya saja dia malas menjawab pernyataan yang tidak penting. Diahlikan pandangan mata nya dari hp ke punggung Dira.
"Buka saja kerudungmu!" Devan menyuruh Dira yang masih saja menggunkan kerudungnya padahal mereka sudah sah.
"iya." Sebenarnya Dira malu tapi jika membantah Dira pasti akan berdosa. Dengan gugup Dira melepaskan kerudungnya dan menaruhnya di samping tempat ia berbaring.
Lama mereka saling diam, hingga tiba tiba sebuah tangan memeluknya Dengan otomatis Dira menahan nafasnya.
"Aku ingin meminta hak ku." Devan berucap sambil membalikkan tubuh istrinya.
Dira langsung terdiam. Rasa takut dan gugup memenuhinya. Dira menutup matanya, ia sangat gugup hingga tidak tau harus mengucapkan apa dan melakukan apa. karena tidak ada pergerakan dari suaminya, Dira memutuskan untuk membuka matanya. Baru saja membuka matanya tiba tiba bibirnya langsung dicium oleh bibir lembut suaminya. Dira membelakkan matanya terkejut. Ini pertama kalinya Dira dicium.
Hingga penyatuan itu terjadi.
***
"Eh mantu Bunda, ayo kemari kita makan sama-sama." Ajak Linda pada menantunya itu.
"Iya Bun."
Dikelurga ini mempunyai peraturan untuk tidak berbicara saat makan, berbeda saat dirumahnya yang kadang selingi pembicaraan. Dira jadi merindukan keluarganya. Tapi ibunya menyuruhnya untuk selalu mengikuti kemanapun suaminya pergi dan menuruti perintah suami dalam kebaikan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Doubt [END]✓
Romansa⚠️ DON'T COPY MY STORY ⚠️JIKA ADA KESAMAAN NAMA TOKOH, KEJADIAN, LATAR, SUASANA SAYA MOHON MAAF SEBESAR-BESARNYA KARENA ITU DILUAR DUGAAN SAYA! ⚠️ JANGAN BACA DIWAKTU SHALAT, TETAP JADIKAN AL-QURAN PALING UTAMA UNTUK DIBACA ⚠️ CERITA INI DI PERUNTUK...