Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• • • •
6:46 AM
Author POV
(Y/n) bangun pada pukul setengah 7, yang artinya dia sudah telat(?)
(Y/n) bergegas mandi, lalu berangkat ke sekolah tanpa sarapan. Dia pikir jika sarapan akan membuatnya lebih telat.
(Y/n) tidak diantar ibu nya, dia berangkat bersama supir pribadinya.
•••
Sesampai nya di sekolah, pintu gerbang sudah ditutup. (Y/n) mendesah pelan. 'Jika aku sarapan, mungkin sampai di sekolah sudah bell istirahat' batin nya.
(Y/n) duduk di depan gerbang sekolah, menunggu seseorang datang dan membukakan pintu untuknya.
Tapi itu sia-sia, nyatanya sekarang sudah jam pelajaran ke 2. Dan tidak ada seorangpun yang keluar.
Author POV end
"Semua ini gara-gara ibu, aku jadi telat sekolah begini.." gumamku.
Aku melihat seseorang keluar dan berlari ke arah pintu gerbang, i-itu Felix? Ya, Itu Felix. Entah apa yang di lakukannya menuju pintu gerbang.
"Telat? Ayo masuk." Ucap nya.
Haah? Seorang Felix ternyata bisa berbaik hati juga.
"T-terima kasih"
"Sakit perut tidak?"
"Lumayan.."
"Sudah sarapan?" Tanya nya lagi.
"Belum."
"Setelah ini pergi ke uks, aku permisi."
Aku mematung dengan sikap Felix tadi, yatuhan.. itu sungguhan Felix? Aku bisa mati jika Felix terus menerus seperti ini.
Entah kenapa setiap Felix mendekati ku, rasanya jantungku berdebar dan selalu gugup. Apa aku jatuh cinta? Jangan sampai.
Seperti yang Felix suruh tadi, aku pergi ke uks. Aku tidak tau apa yang harus kulakukan sekarang, tidak terlalu sakit. Mungkin aku tidur saja.
•••
Ckleek
"(Y/n)? Bangun.. sudah jam istirahat, kau kenapa?" Tanya seseorang.
"F-felix?"
"Felix? Dimana? Ini aku Joy, kau kenapa?"
"Joy? Yaampun aku kira.."
"Apa?"
"Tidak, ayo ke kantin aku belum mengisi perut ku sejak tadi pagi."
"Baiklah."
'Aku kira Felix tadi..' batin ku.
Joy, terlihat berbeda hari ini. Aku merasakan ada yang aneh dengannya. Atau hanya perasaan ku saja ya?
Dia terlalu fokus dengan ponsel nya, kulirik sedikit layar ponsel nya dia sedang bertukar pesan dengan seseorang(?) Nama kontak nya tidak terlalu jelas.
"Joy"
"Hm?"
"Mau makan apa..."
"Sama kan saja dengan mu, oh iya aku mau ke toilet."
"Jangan lama-lama"
"Ya"
Sangat aneh, aku penasaran apa yang Joy lakukan di toilet. Bisa saja dia berbohong.
Biasanya jika Joy menyukai seseorang dia selalu curhat padaku, tapi kali ini tidak. Aku merasa bahwa Joy sengaja menyembunyikan ini dari ku.
Aku ikuti Joy dari belakang, dan..... tunggu?! Joy bersama Felix?
Hatiku kembali hancur, mereka bergandengan tangan, dan aah itu mesra sekali.
Rasanya seperti di terbangkan ke langit ke7, lalu di jatuhkan keras ke jurang.
Aku menahan tangis, setelah melihat kejadian itu. Aku pergi ke kelas lalu aku menangis, lenganku sebagai tumpuannya.
Oh, apa aku cemburu? Apa aku mulai menyukai Felix? Tapi rasanya tidak mungkin. Felix anak yang menyebalkan.
"H-hiks.. ibuuu, huwaaa" tangis ku semakin pecah.
Teman-teman sekelas ku, melihat ku kebingungan.
"(Y/n) kamu kenapa??" Itu Chan, mantan pacarku.
"Hng? N-nggak kenapa napa kok." Ucap ku sambil menghapus air mataku.
"Haha, lucu banget jelas-jelas tadi kamu nangis masa nggak papa? Ayo cerita sama aku.."
"Nanti ya Chan, aku mau ke kantin dulu"
"Bareng aku ya??"
"Boleh."
•••
Aku berjalan melewati lorong kelas, banyak suara tawa yang menggema sampai terdengar ke lorong.
Chan menggandengku sambil tersenyum. Gila, aku bisa-bisa gagal move on kalo kayak gini.
Kalo sama Chan, rasa sakit hati ku hilang. Jadi lega.
Dulu aku sempat pacaran sama Chan, lumayan lama dari smp, sampai sekarang Chan tetap orang yang sama.
Dia orang nya baik, nggak pelit, royal.
Chan tau semua kejadian ayah dan ibu cerai, dia sama aku selamanya.
Mulai dari kejadian 'cerai' aku frustasi, bingung mau kayak gimana.
Jadi aku mutusin Chan, secara sepihak, Chan tetap orang yang sama. Dia masih nunggu aku.
.
"(Y/n)! Kamu dari mana aja sih, aku cari-cari kamu tau!" Ucap Joy.
Aku hanya tersenyum menanggapi Joy, lalu pergi.
Rasanya sakit, berhadapan dengan seorang pengkhianat.
Maaf, aku menyukai Felix.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TBC
Ada yang masih nunggu cerita ini?? Hhh, aku nggak ada ide lagi buat cerita. Jadi, seadanya aja ya..
