Ada hubungan apa, ibu dengan ayahnya Felix?
•
•
•
•Setelai selesai acara mengobrol ibu dengan ayah nya felix, aku terus memperhatikan gerak-gerik ayah nya felix terhadap ibuku.
Seperti.... ah susah jika aku menjelaskannya.
Ibu memanggilku untuk bergabung bersama ayah nya felix, "(y/n), kemari.."
"I-iya bu"
"Ini perkenalkan Felix, anak nya pak Jackson."
"Felix." Ucapnya sembari menjabat tanganku.
"Ah iya, aku (y/n) salam kenal."
Sebelum tanganku membalas jabatan tangan Felix, tangannya di tarik lebih dulu.
Aku hanya memutar bola mata malas, lalu menatap Felix tajam.
'Menyebalkan sekali anak ini.' Batin ku.
"Yasudah, kami pulang dulu sampai jumpa lagi." Ucap ibuku.
•••
"Bu! Si Felix itu menyebalkan tau!" Rengek ku.
Ibuku menghela nafas, "menyebalkan bagaimana? Kau kan baru kenal, nanti jika sudah dekat kamu akan terbiasa dengan sikapnya."
"Terserah ibu saja lah."
Aku masuk ke kamar, dan mendapati telfon masuk dari ponsel ku.
Tunggu, kenapa Felix yang menelfon? Ada apa dia?
"H-halo.."
Sial, aku gugup.
"Halo??"
"Felix? Kau ada disana?"
"Ya."
"O-oh, ada apa?"
"Soal tadi di sungai Han,"
"Kenapa?"
"Tidak tau, berikan ponsel mu pada ibumu. ini perintah ayahku."
"Mmm, baiklah tunggu sebentar."
"Buu?? ini ada yang ingin bicara."
"Siapa?"
"Ayah nya Felix?" Jawabku dengan nada bertanya.
"Masuklah dulu ke kamar mu."
"Oke, cepat ya."
•••
"(Y/n)"
"Ya? Sud-"
"Ibu ingin bicara, ayo keluar sebentar."
Sebenarnya ada apa dengan ibu? Tiba-tiba ingin berbicara, kemarin juga seperti itu.
"Ibu akan menikah 1 bulan lagi."
"Apa-apaan bu?! Cepat sekali, ibu juga tidak pernah cerita soal siapa pria yang akan menikah dengan ibu." Jawabku terkejut.
Ibuku menghela nafas kasar, "Kenapa? Kau tidak setuju? Ibu kan sudah bilang, nanti kamu juga tau siapa orangnya jangan banyak tanya! Cukup diam." Tegas ibuku.
"Aku berhak tau bu, aku kan anak ibu! Kenapa semenjak ibu cerai dengan ayah, sikap ibu jadi berbeda?!"
"Atau karena ayah nya Felix itu? Dia berbicara apa pada ibu?" Lanjutku.
"Tutup mulutmu sialan! Ibu tidak pernah mengajarimu untuk berbicara kasar pada orang tua."
"Huh? Apa yang salah dari omonganku? Atau yang aku bicarakan benar? Haha, mulai sekarang terserah ibu mau menikah dengan siapa aku tidak peduli."
.
1:25 AM
Aku tidak bisa tidur karena teringat pembicaraan ibu ku tadi siang. Hatiku benar-benar hancur, aku baru sekali mendengar ibu mengumpat di depan ku.
Ini semua pasti gara-gara ayahnya Felix, pasti dia membicarakan hal yang tidak-tidak kepada ibu.
Aku benar-benar tidak habis fikir. Aku lelah dengan semuanya.
Satu-satunya orang yang paling dekat denganku adalah ayahku. Aku bingung kenapa ayah dan ibu bisa cerai.
Ibuku orang yang baik dan ramah, kadang juga bisa menjadi orang yang kasar.
Aku benci... Benci dengan semuanya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Brother ; Lee Felix
أدب الهواة❛❛Jika suatu hari nanti takdir mempertemukan kita lagi. belajarlah menerima bahwa kamu tidak lagi seseorang yang ada di hati, seseorang yang pernah kutangisi karena sesak patah hati.❜❜ Main Story: Broken Home [ © Reey99 ]