1

60 5 11
                                    


Hari ini suasana di fakultas cukup padat. Mungkin karena bebarengan dengan orang-orang yang sudah melaksanakan ibadah solat zuhur.

Tepat jauh didepan ku seseorang yang sudah lama mengusikku ini, kini tengah melambaikan tangannya dan memanggil namaku.

Kelihatannya ia habis melaksanakan ibadah juga. Terlihat dari rambutnya yang agak kebasahan.

"ANIN!!"

Aku hanya tersenyum dan membalas lambaiannya. Aku menepi sedikit ke tempat yang lebih teduh karena saat ini matahari seperti berada tepat di atas kepala ku. Panas sekali.

Setelah Dean tiba di depan ku, ia langsung menyerahkan benda kecil berbentuk persegi panjang kepadaku.

"Ini flashdisk lo. Makasih ya Nin"

"Makasih doang nih?"

"Cih, pamrih banget. Mau apa emang? Sop buah aja kuy? Seger banget kayanya"

"Kuy. Tapi sebenernya gua mau nebeng pulang bareng sama lo"

"Oh pulang bareng? Yaudah, biasanya juga pulang bareng kan?"

"Iya sih, cuma takutnya lo ada kumpul gitu sama band lo"

"Iya sih nanti ada kumpul, tapi sore. Jadi gue emang mau pulang dulu"

"Yaudah berarti sekarang ke sop buah dulu. Ayo ayo cepet" perintahku sambil mengapit lengan kirinya.

"Giliran kaya gini aja semangat banget"

"Hehe"

Aku hanya tertawa kecil saja menanggapinya. Toh dia juga mau aja aku seret sampai ke tukang sop buah.

"Pak, sop buahnya 2 ya"

"Siap, Mas"

Aku dan Dean menuju ke tempat yang kosong untuk kita duduki. Kita duduk berhadapan.

"Nin, tau ga?"

"Apa?"

"Sebenernya gue gabawa dompet hari ini. Lupa, hehehehe"

"Serius lo? Kebiasaan banget sih. Apa-apa lupa terus"

"Jadi ini sop buahnya yang bayar lo dulu ya?" Rayu dia sambil memasang cengiran di wajahnya.

"Ya mau gamau gue lah yang bayar, mau siapa lagi"

"Nih Mas, Mba sop buahnya"

"Makasih, pak"

Lalu kita pun menikmati sop buah ditengah siang hari yang terik ini.

"Besok gue ganti, selaw Nin"

"Iya. Kaya baru sekali aja lo ngerepotin gue"

"Hehe. Lo ada kelas apa tadi?"

"Biasa, uang uang deh pokoknya. Lo?"

"Biasa juga, si pak botak"

"Dateng jam berapa dia?"

"Hari ini cukup mengejutkan sih, cuma telat 30 menit"

"Tumben?"

"Iya kan? Gue juga bingung"

"Pake mobil baru kali ya dia? Makanya gas nya enteng terus cepet sampe kampus"

"Ga ngaruh dia mah"

"DEAN!!"

Selagi asik ngobrol, Kak Jae, teman satu bandnya Dean menghampiri kami.

"Gitu lo ya sekarang, traktirnya pilih kasih"

"Hehe duduk dulu kali bang"

"Bentar gue mau pesen dulu, gue boleh gabung kan?"

Beautiful Feeling || Yoon DowoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang