Pada mulanya alam semesta hampa dan gelap gulita. Tak satupun ada tata surya yang membentuk galaksi. Matahari pun tak ada. Tidak juga planet atau asteroid. Makhluk hidup pun tak ada. Semuanya sungguh hampa dan gelap. Satu-satunya yang ada adalah Roh Allah itu sendiri. RohNya bercahaya menyinari kegelapan itu.
Roh Allah termenung diam dalam kehampaan itu memikirkan solusi terhadap kekacauan ini. Setelah berpikir sejenak, Kebijaksanaan, Pengertian dan Pengetahuan ada padaNya. Kemudian Dia bangkit berdiri dan berkata dalam hatiNya: "Saatnya untuk bekerja."
Roh Allah berfirman: "Jadilah terang."
Jari telunjukNya menunjuk ke atas dan sumber cahaya bermunculan dari reaksi fusi nuklir yang semakin membesar dan berputar sangat cepat pada intinya membentuk bola panas raksasa yang disebut sebagai matahari. Reaksi fusinya tak pernah berhenti meledak dan percikannya terlempar keluar ke berbagai arah menjadi bagian kecil yang besarnya berbeda satu sama lain.
Salah satu percikan tersebut jatuh ke tempat di mana Roh Allah berada. Namun panas itu tak berdampak apapun padaNya, sebab Dia adalah Roh. Setiap percikan membentuk reaksi fusi nuklir serupa dengan matahari dan terus berputar pada porosnya sendiri sambil mengitari matahari sebagai pusat tata surya. Setelah beberapa waktu lamanya, reaksi fusi nuklir mulai berkurang dan suhunya mendingin membentuk bola daratan yang disebut sebagai planet.
Segera setelah planet tempat Roh Allah berada terbentuk, Dia berkata dalam hatiNya: "Akan Kujadikan bumi sebagai singgasana kerajaanKu." Air adalah sumber kehidupan. Maka bumi dipenuhiNya dengan air di seluruh permukaannya.
Saat itu Roh Allah melayang di atas permukaan air di bumi.
Lalu Dia berfirman: "Jadilah langit di tengah segala air untuk memisahkan air dari air." Semua air di bawah kakiNya terpisah menjadi dua bagian: sebagian menjadi lautan dan sebagiannya lagi menguap ke atas menjadi udara di langit. Matahari menyinari bumi dan cahayanya dibiaskan oleh udara sehingga warna langit berubah menjadi kebiruan. Dengan adanya udara, kehidupan mulai bermunculan.
Roh Allah berfirman: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Hanya dengan berfirman, semua jenis tumbuhan ada di bumi. Melihat semuanya itu baik, Dia melanjutkan pekerjaanNya.
Lalu Dia berfirman: "Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi langit. Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan udara di langit."
Roh Allah turun ke tengah langit. Dia melihat begitu banyak burung beterbangan di udara. Kemudian Dia melihat ke bawah. MataNya menerawang hingga ke dasar lautan. Lautan penuh dengan jutaan makhluk hidup yang beraneka ragam bentuk, ukuran dan spesiesnya. Melihat semuanya itu baik, Dia melanjutkan pekerjaanNya.
Roh Allah turun ke daratan di sebelah timur di mana pepohonan tumbuh sangat subur dekat sungai. Di taman itu tumbuh berbagai macam pohon yang buah-buahnya enak untuk dimakan. Bunga-bunga yang indah pun bertebaran di sana. Semuanya itu membentuk suatu taman yang dinamaiNya 'Eden'. Roh Allah membentuk pohon Kehidupan yang besar dan kokoh di tengah-tengah taman itu beserta pohon Pengetahuan di sampingnya.
Dia berkata dalam hatiNya: "Baiklah kuciptakan manusia menurut gambar dan rupaKu, supaya mereka berkuasa atas semua makhluk di daratan, lautan dan langit." Lalu Dia mengambil debu dan tanah liat dan membentuk manusia menurut gambar dan rupaNya. Setelah itu Dia menghembuskan nafas ke dalamnya sehingga manusia itu hidup. Dia berkata pada manusia itu: "Namamu adalah Adam."
Roh Allah berfirman: "Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar." Kemudian Adam menamai semua hewan yang berkeliaran ke sana ke mari memenuhi daratan. Ada harimau, macan, gajah, beruang, buaya, kambing, domba, kerbau, dan rusa.
Melihat manusia yang diciptakanNya menjadi hidup, senanglah hatiNya. Dia teringat akan pohon Pengetahuan yang dibuatNya di taman Eden. Lalu Dia berfirman pada manusia itu: "Semua pohon di sini dapat kamu makan buahnya. Tetapi buah dari pohon Pengetahuan, hendaklah jangan kamu makan! Sebab pada hari kamu memakannya, kamu akan mati." Adam mengangguk dan mengiyakan.
Roh Allah berkata dalam hatiNya: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." Lalu Adam dibuatNya tertidur dan Dia mengambil tulang rusuk dari padanya dan dibentukNyalah seorang perempuan. Adam bangun dan berkata: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki." Mereka keduanya telanjang, Adam dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.
Kemudian Roh Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." Mereka mengangguk dan mengiyakan perintahNya.
Roh Allah terbang naik ke langit yang tertinggi dalam sekejap mata dan melihat sekelilingnya. Alam semesta telah terbentuk. Matahari dan bumi beserta isinya pun telah diciptakanNya. Kegelapan sudah tidak menguasai lagi. Kehampaan kini sudah tiada. Melihat semua yang diciptakanNya itu baik, senanglah hatiNya.
YOU ARE READING
Zaman Para Dewa
Narrativa generaleCerita tentang zaman para dewa dimana malaikat ingin menjadi Tuhan dan menguasai dunia. Bakalan ada cerita tentang awal mula terbentuknya semesta alam dan surgawi serta bumi.