⋆* ⁺⑅ don't forget to vomment!🌷 . «
. . . . . . . . . . . . . . . . . ꒰ ♡ ꒱ ,, ⌲˘͈ᵕ˘͈
~
~
~
~
~
~"jadi kapan kau akan membayar semua hutang mu?" ucap seseorang dengan mata yang menatap tajam pemuda manis itu
"A-aku akan bayar segera. . beri aku waktu pak" pemuda itu menundukan kepalanya, tidak mau menatap 2 orang berbadan kekar di depannya
"MAU SAMPAI KAPAN BOCAH?!" sudahlah kita ambil saja semua barangnya dan mengusirnya" salah satu preman itu hendak memasuki rumah tetapi di tahan oleh pemuda manis yang sudah menangis
"hiks j-jangan nanti hiks fe-felix tinggal dimana?" ucap pemuda itu sembari menahan tangan sang preman
"bukan masalahku bodoh! enyah lah kau!" ucap nya dan mendorong pemuda manis yang kita ketahui bernama 'felix'
Felix pun meninggalkan satu satunya tempat tinggal yang ia punya. . ia sudah pasrah, kehidupannya sangat tidak adil. . ia berjalan dengan tatapan lurus, pikiran kosong bak mayat hidup.
felix terus berjalan hingga hujan tiba. . ia tidak ada niat untuk berteduh, sungguh hidupnya sudah tidak berarti baginya, buat apa dia hidup? tidak ada seorang pun yang menginginkan dia hidup. . semua orang membencinya. membencinya.
"bunda. . bunda dimana? hiks felix butuh bunda" tangisannya pecah dikala ia mengingat bunda nya yang pergi entah kemana
dengan memeluk perut nya yang berbunyi sedari tadi. . ia berjalan menemui jembatan. . ia pun berdiri di pinggir jembatan dan menatap sungai yang mengalir dengan deras. Air matanya tak kunjung reda.
Felix mulai menaiki pagar pembatas jembatan dan memejamkan matanya sebelum ia loncat. .
"bun- da hiks ma-afin felix bunda" felix tersenyum mengingat masa dia masih kecil. . memori masa lalu nya mulai berputar
Felix sudah siap meloncat. . tetapi-
"apakah dengan bunuh diri lu bisa nyelesain masalah lu" suara yang entah siapa pelakunya. . membuat felix menoleh kearahnya.
lelaki itu pun mendekat ke arah felix dan menggendong nya. felix masih melamun ia tidak tau ini nyata apa hanya halusinasi.
pemuda berbadan kekar itu membawa felix ke rumahnya dan membaringkannya di kamar. . felix pingsan ketika pemuda itu membawanya ke rumah. tak lama kemudian felix membuka matanya dan melihat pemuda yang berada di sampingnya.
"eh udah bangun? minum dulu nih" bukannya menerima tetapi felix malah bertanya tanya.
"kamu siapa? kok ada sama felix? kamu orang jahat atau orang baik? jangan apa apain felix. . felix orang miskin kamu salah nyulik orang!" pemuda itu tertawa pelan karena felix bertanya layaknya seorang reporter. tidak nyantuy ges
"gua changbin. . gua ga jahat tenang aja. . nih minum dulu" changbin memberikan minum dan di terima oleh felix
"m-makasih"
"rumah lu dimana?"
"felix udah gapunya rumah kak"
"oh gua ngerti. . yaudah lu mau kerja di rumah gua ga? jadi maid"
dengan mata yang berbinar felix menganggukan kepalanya "iya mau kak!" karena menurutnya menjadi maid tidak buruk juga
changbin tersenyum "oke mulai sekarang lu jadi maid dirumah gua. . tar gua yang beliin baju" setelah berucap seperti itu changbin mengusak rambut felix dan keluar dari kamar itu.
Felix rasanya bahagia. . sangat bahagia, akhirnya ia bisa bekerja dan tidak jadi mengakhiri hidupnya. . ia sangat berterima kasih pada changbin karena telah menolongnya.
Tidak tahu saja di balik baik nya niat changbin ternyata ada sesuatu yang akan ia lakukan terhadap felix. . changbin tidak sebaik yang felix kira.
︶ ︵ ︶ ︵ ︶ ︵ ︶ ︵ ︶ ︵ ︶ ︵
TBC
DON'T FORGET TO VOMMENT!
26.3.20
︶ ︵ ︶ ︵ ︶ ︵ ︶ ︵ ︶ ︵ ︶ ︵
KAMU SEDANG MEMBACA
࿐ྂMAID
Fanfiction🌷'Seorang pemuda manis yang ingin mengakhiri hidupnya. . tetapi ia malah berakhir menjadi maid di rumah seorang pemuda kekar kelebihan hormon. WARN! BXB!