Jungkook pov
Aku memandang jenuh kearah gedung sekolah itu dan hanya bisa menghela nafas saat mobil yang ku naikin berhenti di depan segerombolan orang-orang.aku menatap satu persatu orang itu dari dalam mobil ku
Tipikal manusia penjilat,gumam ku
"Kita sudah sampai" ucap adik ku Lexi
"Kenapa tidak kau saja yang turun" ucap ku acuh sambil menyandarkan tubuh ku.tanpa menghiraukan tatapan tajam dari adik ku
"Jika kau tidak menyumbang dengan jumlah yang besar tanpa adanya alasan,kau tidak akan ada di situasi ini!" Aku hanya berdecak kesal.sebenarnya aku juga tidak tau kenapa harus menyumbang begitu banyak kepada sekolah ini yang jelas-jelas tidak terlalu membutuhkan sumbangan.
"Sekarang turun atau aku akan menyeret mu!" Aku hanya mengangguk,lalu memakai kacamata hitam ku dan melangkah keluar saat Robert membukakan pintu mobil untuk Ku.Robert adalah Asisten pribadi sekaligus sahabat ku
Saat aku keluar dari mobil, kepala dan wakil kepala sekolah menyambut ku lalu aku mendapatkan bunga dari seorang wanita yang ku yakin adalah sebagai primadona sekolah di sambung dengan jabatan tangan dari murid laki-laki yang di sebut ketua osis
Mata ku mellirik sekeliling sekolah sampai mata ku terpaku pada seorang pria yang sepertinya di bully oleh segerombolan wanita dan di tertawakan oleh seluruh orang yang ada di taman.aku terus menatap kejadian itu sampai aku menghiraukan kepala sekolah yang sedang berceloteh menyambut ku
Aku rasa orang yang sebagai kepala sekolah itu telah selesai berceloteh karena mereka mengajak kami untuk berkeliling sekolah tapi aku menolak karena beralasan ingin pergi ke toilet
"Ingin saya temanim tuan?" Tawar robert.dan aku langsung menolaknya tapi Robert bersikeras ingin menemani ku,dan ya tidak ada yang bisa melawan ku Jeon Jungkook.
Saat Lexi dan Robert pergi dengan segerombolan manusia itu.aku langsung menghampiri pria yang terduduk di taman itu dan menolong nya
Aku tidak tau kenapa repot-repot ingin menolong pria ini dan membiarkan kan tangan bersih ku ternodai dengan jus jeruk yang ada di bahunya.aku membawanya duduk di bangku yang berada dekat dengan kami
Kenapa saat berada di dekatnya aku merasa nyaman dan melihat keadaannya seperti ini membuat ku tergugah
"Terimakasih" ucap pria itu dan langsung pergi meninggalkan ku. entah mengapa saat dia pergi membuat ku Merasa kosong
Setelah pria itu pergi aku langsung menelpon Robert dan menghampiri mereka
Pov end
Sejak kejadian di taman jimin langsung pergi ke toilet untuk mengganti bajunya untung saja dia membawa baju ganti karena ia yakin hal ini akan terjadi. hampir setiap hari Jimin di perlakukan seperti ini
"Apakah aku harus tinggal di hutan dan menjauh dari semua orang agar hidupku tenang?" Pria mungil itu berbicara pada pantulan tubuhnya yang ada di kaca toilet, sudah terlanjur banyak rasa sakit yang di rasakan pria mungil ini
"Bahkan aku rasa Neptunus pun tidak menerima ku karen-"
"Siapa bilang Neptunus tidak menerima mu?"
"Kau!?Apa yang kau lakukan disini t-tuan?" Ucap jimin seraya menutupi dadanya yang belum terpasang kancing baju
Pria yang sempat melihat dada mulus itu namun rata terpaku sejenak lalu menggelengkan kepalanya menghilangkan pikiran kotornya
"Ini toilet umum bukan?jadi siapapun boleh kemari,dan buat apa kau menutupi dada rata mu itu aku tidak akan nafsu" cicit pria yang bernama Jungkook itu seraya mencuci tangan nya
Jimin yang mendengar ucapan Jungkook itu sedikit kesal lagian dia juga tidak ingin membuat orang nafsu padanya,batin Jimin
"Kau harus tau satu hal setiap mahkluk hidup memiliki banyak masalah dan masalah itu akan selalu muncul dengan sendirinya semakin kau memikirkan nya makan kau akan semakin gila,ada 2 kunci menghadapi masalah Sabar dan kuat jika kau memiliki 2 kunci itu maka hidup mu akan tenang"
Jimin tidak tau kenapa orang ini mengatakan hal itu kepadanya namun perkataan nya membuat Jimin sedikit membangunkan api semangat dalam dirinya
"Berhentilah seperti orang bodoh seperti itu dari tadi kau hanya diam dan menutupi dada mu" ucap Jungkook lalu pergi meninggalkan jimin yang menatapnya aneh
"Dasar aneh!..tunggu?tadi dia menyambung perkataan ku? Sedangkan aku berbicara dalam hati?shit! Pria aneh" Jimin langsung bergegas mengancingkan pakaiannya dan meninggalkan toilet dengan pakaian kotor yang ada di tangannya
Brugh
Baru saja melangkahkan satu kaki dari pintu toilet tiba-tiba badan mungil jimin terjatuh karena merasa menabrak seseorang
"Mari ku bantu" ujar orang yang ditabrak jimin sambil mengulurkan tangannya, sedangkan jimin hanya menerima uluran tangan itu tanpa ragu-ragu
"Nama mu Jimin bukan?" Tanya orang itu
"Ya?" Ucap jimin dan membuat alis Jimin bertaut,kenapa pria ini mengetahui namanya sedangkan dia baru melihat nya disini
"Perkenalkan namaku Bangchan Aku siswa pindahan dari Australia" pria berwajah bule itu mengulurkan tangannya lagi
Saat pria tampan itu memperkenalkan diri nya entah mengapa membuat Jimin risih sekaligus senang cara dia memperkenalkan dirinya sangat lah dermawan seperti seorang putra dari kejaraan
Jimin yang ling-lung hanya menjabat uluran tangan Bangchan "j..Jimin" senyum pria cantik itu
"Senang berkenalan dengan mu Jimin" sila, senyuman pria bernama Bangchan ini sangat manis membuat Jimin seakan terbuai bahkan Jimin berani taruhan jika ia tersenyum seperti ini kepada wanita maka wanita itu akan pingsan karena terbuai akan senyuman nya
"Hu'um" angguk Jimin merasa malu sekaligua senang, selama Jimin sekolah disini tidak ada yang memperlakukan nya seperti ini
"Baiklah kalau begitu aku pergi dulu jimin" ucap Bangchan lalu pergi meninggalkan jimin yang sedang tersenyum manis kearah dirinya
Karena pria itu Jimin merasa memiliki semangat untuk datang ke sekolah lagi
Tanpa Jimin sadari dari tadi ada seorang pria yang memantau dirinya dengan wajah yang penuh amarah, seperti seorang yang sedang cemburu
CmrynPotter
💜
KAMU SEDANG MEMBACA
My Omega (Kookmin)
Fantasy"Siapa sangka kau adalah Mate ku" jungkook [Kookmin] [Jikook] [BxB]