MENULUSUK HARIKU DENGAN HARAPAN

33 3 2
                                    

"Gaes gimana kalau liburan semester minggu depan ini kita ke Jogja?" usul Clara dengan menggebrak meja Dyan yang membuat semuanya kaget.

"Hmm biasa aja dong mbak gausah kaya mau perang gitu. Jadwal Gue liburan sih, masih kosong deh kayanya," jawab Sisi sambil berpikir.

"Kalau minggu besok Gue juga kosong. Soalnya orang tua lagi ke Banjarmasin dan Gue masih di sini sama kak Tio, tinggal minta ijin ajasih sama dia, beres deh." jawab Lala.

"Kaliankan tau kalau jadwal Gue itu selalu kosong, ikut aja dah Gue mah," tambah Dyan dengan menunjukkan wajah cengirannya.

"Gimana Si Lo beneran bisa ikut kan? Sekali-kali lah kita hangout bareng di liburan semester ini, habis ini kita juga bakalan fokus UNkan. Ya gak gaes?" Tanya Clara sekali lagi kepada Sisi.

"Hmm...oke Gue ikut lagian minggu besok jadwal Gue juga kosong kok, soalnya Bunda sama Ayah mau ke bandung liat keadaan Oma katanya sakit, tapi niatnya Gue mau ikut sih, tapi kan Gue juga sayang kalian" jawab Sisi sambil memeluk teman-temannya.

"Oke gaes kalau gitu nanti Gue sama Dyan bakalan ngurus tentang hotel sama transportasinya," Ujar Vania

"Oke deh kalau gitu, tengyuu yaa!" Putus semuanya.

************

Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu datang juga. Tepat pukul 7 pagi mereka telah siap di stasiun Gajahanda. Clara dan teman-temannya pergi ke Jogja menggunakan kereta api. Saat ditengah perjalanan Lala, Sisi, dan Dyan mereka sudah tidur dari 20 menit yang lalu. Sekarang Clara hanya bisa melihat pemandangan dari dalam jendela kereta api karena dia tidak bisa tidur kalau dalam perjalanan seperti ini. Akhirnya, dia mulai mengeluarkan Ipodnya dan memutuskan mendengarkan lagu Tanya Hati-Pasto. Entah kenapa setiap kali dia mendengarkan lagu ini pasti terbawa suasana dengan lirik yang dinyanyikannya.

Ditengah perasaan campur aduk dan pikiran tidak tenang akhir-akhir ini karena permasalahannya itu. Clara memutuskan mengeluarkan skate booknya dan mulai menggambar suasana di kereta saat itu, lalu seperti biasa dia selalu menuliskan apa yang dia rasakan sebagai wujud kenangan yang dapat dibaca suatu saat nanti olehnya.

"Dalam hiruk pikuk, namun sunyi.
Dalam gelap, namun terang.
Sama seperti hati yang bergemuruh, dan otak yang sedang berdenyut.
Jika hati yang tidak bisa merasa.
Maka sakit akan menjadi tak terkira. Namun, hanya ada sejuta angan yang terdiam namun berlahan ingin diwujudkan."

31 Desember 2018

Setelah itu Clara menutup skate booknya dan mulai memasukkannya kembali ke dalam totebagnya. Dan mulai mencari pososi nyaman untuk mengistirahatkan badannya. Tanpa dikira rasa kantuk mulai datang dan Clara memutuskan untuk menyusul teman-temannya tidur.

Ditengah tidur nyanyaknya tiba-tiba Clara merasa ada yang menggoyang-goyangkan badannya, dan dia mendengar suara perempuan yang memanggil dan menyuruhnya untuk terbangun dari tidurnya.

"Ra bangun mau sampai ini," ucap Lala sambil menggoyang-goyankan badan orang yang dibangunkannya.

"Eumm. Iya ini bangun sebentar La," sahut Clara sambil mulai mengerjabkan matanya.

"Gaes bangun, Si, Dy, bangun udah mau sampai ini," ucapnya lagi untuk membangunkan Sisi dan Dyan.

Setelah mereka semua terbangun mereka mulai berkemas dan mempersiapkan diri untuk turun dari kereta jika telah sampai di stasiun Jogjawara nanti.

"Yey! Akhirnya bisa ke Jogja lagi, kangen deh Gue sama Jogja istimewa ini. haha." ujar Dyan dengan wajah berseri dan merentangkan kedua tangan.

"Adventure kita akan segera dimulai gaes kalian harus bersiap untuk itu." ucap Clara bersemangat.

"Lest go Girl!!" jawab semuanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Seandainya Kamu TahuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang