1. Lo gila!

42 4 0
                                    

Sinar mentari pagi masuk melalui celah jendela kamar Hilda, hingga membuat Hilda yang sedang tertidur terganggu akibat pencahayaan itu "Hilda bangun! Ini udah siang!" teriak Irma sambil membuka tirai jendela di kamar Hilda, yang membuat Hilda tambah silau.

"Bentar mah, Hilda masih ngantuk" jawabnya sambil menarik selimut yang dia pakai sampai menutupi kepalanya.

"Pokonya kamu harus bangun, kamu kan harus sekolah sayang!" Irma pun mulai mengguncang-guncang tubuh Hilda.

"Hilda baru nyampe tadi malam, masa udah harus sekolah sih mah. Enggak mau ah.. Hilda capek!" tolak Hilda dan kembali menarik selimutnya yang sudah Irma buka setengahnya.

"Cepetan kamu bangun! Kalau enggak mama seret kamu ni ke kamar mandi!" ancam Irma yang membuat Hilda berdecak sebal.

"Ck.. Iya iya Hilda bangun ni" Hilda pun bangun dan berjalan ke arah kamar mandi dengan nyawanya yang masih setengah sadar.

"Awas kalau kamu malah tidur di kamar mandi!" teriak Irma memperingati.

"Iya mama iya aku gk akan tidur di kamar mandi!" setelah itu Hilda pun tak terlihat lagi dengan tertutupnya pintu kamar mandi.

"Dasar anak itu, dari dulu gk pernah berubah. Kalau di bangunin selalu susah" gumam Irma sambil geleng-geleng kepala, lalu melangkah pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan.

***

"Pagi mah, pah!" sapa Hilda ketika baru saja sampai di meja makan.

"Pagi sayang" Jawab Andri dan Irma bersamaan.

"Pah, masa Hilda udah sekolah lagi sih. Padahal kan Hilda masih capek" adunya pada Andri

"Sayang.. Ini udah akhir semester 2, kalau kamu gak sekolah nanti kamu gimana mau naik kelasnya. Emang kamu mau tinggal kelas" jawab Andri sambil mengelus puncak kepala Hilda

"Udah-udah sekarang sarapan dulu, nanti Hilda terlambat ke sekolahnya." lerai Irma lalu duduk di meja makan samping kiri Andri suaminya.

***

"Udah sampe, ayok kita turun. Biar papah antar kamu sampe ruang kepala sekolahnya" ucap Andri ketika mereka berdua sudah sampe di depan gerbang yang bertulisan SMA Telaga Bina

"Hmm.. Gak usah pah, biar Hilda aja sendiri yang masuk. Nanti Hilda di kira anak SD mau sekolah lagi, masa di anterin sama papahnya sampe kelasnya" tolak Hilda sambil tersenyum.

"Ya udah iya, anak papah udah besar ternyata" jawab Andri di iringi tawa keduanya.

"Nanti pulangnya papah jemput lagi" lanjut papahnya namun mendapat geleng kepala dari putrinya itu.

"Gak usah pah, nanti Hilda naik taksi aja, papah kan harus kerja" jawab Hilda karna tidak mau merepotkan papahnya dengan mengantar jemput dirinya.

"Kamu yakin bisa pulang sendiri?" tanya Andri memastikan

"Ih papah kenapa sih, kan udah Hilda bilang kalau Hilda bukan anak kecil lagi. Hilda pasti bisa pulang sendiri" ucapnya sambil cemberut pasalnya Andri papahnya itu selalu melakukannya seperti anak kecil terus.

"Hehe.. Ya udah sayang, kalau kamu mau pulang sendiri. Nanti kalau ada apa-apa telepon papah aja ya" Andri pun tertawa melihat muka sebal anaknya itu

You AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang