®

6 1 0
                                    

Narfa tidak biasanya terlambat kesekolah, tidak pernah berangkat pake gojek apalagi salah kostum yang ternyata olahraga setelah itu pelajaran formal. Hari ini narfa kena sial banget berkat malam kemarin dia memilih nongkrong bersama temannya di café dibandingkan pulang harus mendengar perkelahian ayah dan ibunya lagi.
Narfa adalah anak satu-satunya yang lahir dari keluarga kandungannya sendiri alias anak tunggal, dia memiliki banyak keahlian disekolah terkhusus predikat sebagi anak terpintar yang terpercaya untuk mewakili sekolah mareka, alasannya selalu menang sampai kepala sekolah bingung kenapa dia terus. ada lagi, narfa ini idaman semesta pria dengan parasnya yang cantik dan manis tapi sayang setiap pria yang mendekatinya selalu babak belur karnanya.
Kebiasaan narfa kalau diajak pdktan sama cowok selalu di kerjain. masukin kecoa di minumannya, menangis depan umum bilang kalau dia lagi digodain sama cowok itu, dan lebih parahnya dia pernah masukin celana olahraga dia ke tas itu cowok lalu pergi melapor ke BK.sampai akhirnya perlahan cowok menjauh dari narfa
"sekarang lo rasaiin, gara-gara lu sendiri lu di jauhin sama semesta cowok." Ketus riska
"biarin aja lah ris, yaudah kali ini gue janji deh yang bertahan setelah gue kerjain 3 kali berturut-turut gue pacarin." Janji nadia pertama kali setelah melihat riska cemberut
Setelah mendengar janji narfa Riska tersenyum mengangkat jari kelingkingnya lalu dibalas narfa.
Setelah itu mareka pergi ganti baju terlebih dahulu, lalu pergi ke kantin bersama. Sampai disana kantin sudah hampir penuh dan mie ayam kesukaan mareka tinggal sedikit.
"lu duduk aja biar gue yang pesenin." Suruh narfa kodein riska dia yang cari tempat
Dia berjalan cepat menuju tempat mie.
"bi, mienya 2." Pesan narfa
"bi, mienya 1." Pesan pria yang bersamaan dengan narfa
Bibinya tersenyum "maaf mas ganteng dan neng cantik mie ya tinggal 2." Ucap bibi
"saya diluan, berarti saya ya bi." Ucap narfa
"saya diluan bi, kan tadi saya sudah pesan cuman mau ke wc dulu." Katanya
"loh kok gitu bi, kan tadi saya sudah pesan memang cuman mau ganti baju dulu." Kata narfa
Riska melihat narfa bertengkar dengan pria di tempat mie ayam, riska menghampiri mareka lalu bertanya kepada bibi "bi, ini kenapa?" tanya riska yang bingung melihat narfa dan pria itu saling menatap sinis
"mareka rebutan mie neng, tapi mareka berdua bohong jadi neng aja yang bibi kasih mie ayam biar mareka berdua cari yang lain aja." Ucap bibi memberi 1 mangkok mie ke riska
Riska bingung
"kok dia yang dapat si bi." Ucap mareka bersamaan
"maafnya bibi masih punya kerjaan lain." Bibi akhirnya pergi dan tinggalkan mareka bertiga.
"gue diluan ya, panas banget ni."
" diam." Ucap mareka bersamaan lagi
Riska terkejut dan langsung berlari tanpa bertanya lagi
Mareka terus bertatap mata seakan dendam mareka sudah sebesar profil saat pertama kali di isi dengan air. Suara tiupan mic dari ruangan guru menyebut nama 2 orang yang sekarang lagi berhadapan.
"narfa dan arfan segera ke ruang guru sekarang juga."
Mareka berdua segera berlari tanpa menghentikan perkelahian berebut jalan dan sampai di depan ruang guru mareka perlahan Tarik napas di pandu arfan "sebentar-sebentar, Tarik nafas dulu dong gue cape." Katanya
narfa tidak menolak dia malah mengikuti intruksi dari arfan.
"hayu sudah,kalau lama bapak hukum kalian berdua." Ucap bapak bk idaman yang kalau melucu suka garing
Mareka masuk berdua, duduk damai didalam ruangan dibawah AC yang dinginnya seakan surga dunia bagi mareka setelah berlari dari kantin yang jaraknya tidak begitu dekat harus melewati beberapa anak tangga, 5 kelas, dan 1 laboraturium.
Pintu terbuka dan guru bk masuk dan ternyata bapak ruko idaman kelas aku yang kalau ngelawak suka garing "oke, sekarang bapak mau tanya kalian mau ikut lomba lagi setelah 25 kali ikut dan menang terus." Katanya ketawa lagi
"apasih bapak, banyak kali 25 pak perasaan saya cuman 13 kali menang."kata narfa
"iya, saya juga cuman 12 kali menang pak." Ikut arfan
Pak ruko tertawa terbahak-bahak "coba kalian totalin berapa." Katanya yang masih tertawa
"25 pak." Jawab mareka
"hohohoho,iyaya pak.astaga saya lupa." Ucap narfa tertawa terpaksa lalu diikuti arfan
"sudah, itu gak lucu kenapa kalian tertawa." Matanya melotot " jangan takut, sekarang ada 2 lomba yang satu cerdas cermat fisika dan yang satu lomba volley nasional. Jadi, maksud bapak panggil kesini kalian berdua, setuju mau ikut usulan bapak."tanya pak ruko
"kok saya terus pak!" kata narfa
"saya mau pak." Kata arfan yang berbanding terbalik dengan narfa
"bagus arfan, sekarang bapak tanya lagi mau atau tidak narfa, kalau tidak bapak cari yang lain, hayo." Ancam pak ruko
"yaudah pak,bapak bisa cari yang lain, soalnya yang lain juga punya bakat tapi bapak ngeremehin yang lain, saya keluar diluan ya pak,permisi." Ucap narfa tidak setuju lalu pergi.
"arfan, sekarang bapak mohon sama kamu bujuk nadia biar dia mau ikut cerdas cermat ini, kalau dia tidak mau, kamu juga tidak bisa bapak tunjuk, biar adil."ancam pak ruko
"kok bisa gitu pak, dia kan sudah bilang tidak mau."
"ya itu urusan kamu sekarang, bapak serahkan sama kamunya dan bapak percaya kamu bisa luluhin narfa."
Arfan keluar dari ruangan dengan raut wajah kesal "siapa sih tu cewe, buat kerjaan aja."
Sampai di pintu kelas narfa ditahan sama riska "lu dari mana, tadi dicari sama si arfan."
"buat apa?" tanya narfa
"katanya temui dia di perpustakaan sekarang."
"malas,yok sebentar ada ibu masuk.tu,killer lagi" Balas narfa menakuti riska dan langsung masuk kelas.
Riska ikut masuk.
Sudah hampir pulangan arfan masih di perpustakaan menunggu narfa yang tidak akan datang karena dia sudah pulang diluan bersama temannya untuk cari kerja paruh waktu biar ada kesibukan karena nadia tidak suka bertahan dan diam di rumah.
"wah, tu cewek kurang ajar juga." Ucap kesal arfan setelah diberitahu riska
"dia kerja dimana?" tanya arfan
"gak tau, dia baru mau cari kerja."
"yaudah,kalau kamu sudah tau kasih tau aku." Balas arfan lalu pergi dengan kesal
Riska kebingungan dengan tingkah mareka berdua yang satu menghindar dan yang satu mengejar.

Ada apa ini seperti dongeng aja.

Narfa & ArfanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang