Sejarah ....
Jalan-jalan dulu ke masa lalu sebentar. Sebelum akhirnya kita bisa berada di sini dan menyapa kalian semua. Oiya, ini bukan tinggalkan jejak sebagai pengungkitan masa lalu agar abadi. Bukan! Namun, ini hanya sebuah kisah yang mungkin bisa diambil pelajaran baiknya dan dibuang buruknya.Kita mulai ya ceritanya.
Simak baik-baik, jangan ada yang dilewatkan. :DTahun lalu tepatnya pada, 29 Oktober 2019 menjadi awal mula WM berdiri untuk yang pertama kalinya. Namun, hanya dengan group Whatsapp saja. Tanpa ada akun sosial media lainnya.
Kala itu masuk lebih dari seratus member yang bergabung atau malah hampir dua ratus. Kemudian aturan WM di keluarkan. Dimana member wajib menaatinya.
Dulu kita hanya minta dua hal, yaitu:
- Tidak ada promosi (BC misalnya) di luar konten WM (jadi, tolong dengan sangat jangan promosi jualan atau diluar literasi. Silakan promosi pada tempatnya karena kita adalah grup literasi).
- Tidak ada kata umpatan (toxic) serta panggilan gue/elo.Yah, mereka semua itu masuk tanpa syarat. Entah menulis atau tidak, entah suka literasi atau tidak. Hanya dua hal itu yang kita minta dari mereka. Namun, rasanya sangat sulit sekali. Mengingatkan secara terus-terusan sampai bisa sepuluh kali dalam sehari.
[ 1 ] "Maaf, jangan pakai gue-elo, ya."
[ 2 ] "Tolong, jangan toxic di group ini."Sampai pada hal yang sangat kelewatan—banyak stiker porno yang tidak layak dilihat karena 18+ kemudian kita pun memutuskan untuk bubar. Berpikir lagi ... kita salah langkah dengan mengawali menggunakan cara seperti tanpa melakukan seleksi. Mengambil jeda beberapa waktu dan memikirkannya kembali dengan matang. Akhirnya diputuskan untuk kembali berdiri pada, 1 Desember 2019. WM kembali dengan nama S:WM. Kenapa ada huruf s-nya? Itu merupakan singkatan dari second alias bukan yang pertama karena yang pertama sudah bubar.
Member yang masuk ke grup S:WM adalah saringan dari grup pertama yang bubar. Kita menyaring anggota yang masuk. Menegaskan kembali mengenai aturan utama untuk good attitude. Padahal sederhana saja, jika tidak bisa mengikuti aturan? Jangan masuk.
Sampai pada lima puluh member. Yap, lima puluh member itulah yang pernah bertahan di grup S:WM sebagai generasi pertama.
Grup sederhana yang baru belajar merangkak. Kita sharing seputar PUEBI dan tata kepenulisan juga tips tentunya. Semampu dan semaksimal yang kita bisa. Kita juga adakan kuis berhadiah novel untuk menarik semangat mereka.
Berprogres membaik. Sekitar tiga bulan kemudian kita membuka open member generasi kedua. Masih tetap hanya dengan dua aturan wajib utama.
Mengapa aturan itu wajib dan terus ditekankan?
Sengaja. Di era modern ini kita sangat sering bahkan setiap hari bertemu dengan para anak milenial (ya saya sendiri juga termasuk anak milenial, lima belas tahun di 2019) yang minim sopan santun. Bahkan hampir tiada hari tanpa toxic yang terdengar di telinga. Tidak merubah kalian seutuhnya tanpa toxic. Tidak, tidak seperti itu. Silakan, itu adalah hak masing-masing. Tugas kami hanya mengingatkan, berubah atau tidak itu urusan kalian. Tapi, tolong untuk mengerti dan menghargai. Di mana Anda berpijak, maka bertata kramalah yang baik sesuai tempat. Hargai kami dengan tidak toxic, tolong. Selain itu, kita berharap dengan tegasnya aturan tersebut maka akan membantu dalammengontrol diri dan tahu di mana kita harus bisa hormat atau menghargai lingkungan serta di mana kita bisa bebas.Pada, 18 Februari 2020. Nama WM kembali tanpa embel-embel (S) lagi. Dengan 120-an anggota yang bergabung. Kami menyaringnya dengan sebuah syarat (untuk melihat mana yang niat dan mana yang hanya mampir buat main).