Chapter 1

7 0 0
                                    

Pukul 10.00 di hari senin

Saat ini kelas 12 sedang disibukkan dengan berbagai macam tugas maupun belajar untuk menghadapi ujian-ujian di akhir semester nanti. Rasanya sangat pusing untuk membagi waktu belajar dan kegiatan lainnya, semua ini malah membuatku stress.

Untung aku memiliki 2 orang sahabat di sekolah, jujur banget aku merasa terbantu oleh mereka untuk mengurangi rasa stress ini. Aku hanya dekat dengan mereka berdua dibanding dengan teman-temanku yang lain di kelas.

Ada Anggi si pemberani, dialah sosok orang yang berbanding terbalik kepribadiannya denganku. Hampir tak ada orang yang tidak kenal dia di sekolah ini, sangat aktif di lingkungan OSIS membuat dirinya terkenal, ditambah pula parasnya yang cantik namun dingin kepada semua laki-laki, kecuali Angga.

Dan Sofi sosoknya humoris, dia sangat humble orangnya. Kadang jika dia sedang ada masalah dengan pacarnya, kami berdua hanya bisa mengangguk dan berkata "iya-iya" saja, karena dia satu-satunya di antara kami bahkan sekelas yang paling cerewet.

Setelah selesai semua tugas yang kami bereskan hari ini, kami bertiga berencana makan di depan perpustakaan. Tempatnya tidak terlalu ramai, biasanya itu menjadi tempat kami untuk ngobrol atau ngerjain tugas.

"Nggi, gimana tuh si Angga?" tanya Sofi sambil membuka kotak makannya.

"Gak tau, emang kenapa?" jawab Anggi.

"Iya cuman nanya doang, soalnya kemarin aku liat dia jalan sama si Riva di depan gerbang sekolah."

"Dia kan emang satu kelas kan, bisa jadi cuman fotocopy doang ke depan."

"Iya sih, bener juga." Sofi tertawa kecil.

Aku hanya bisa tersenyum melihat tingkah laku mereka, kadang Sofi suka membuat panas Anggi karena dia tahu, Angga itu bodo amat sama Anggi. Entah kenapa, Anggi masih saja mengejar dia, padahal masih banyak cowo lain yang suka pada Anggi.

Kami bertiga bercerita ria hingga waktu istirahat usai, Anggi pamit duluan karena dia ada tugas di OSIS, aku dan Sofi berjalan menuju kelas. Di lorong kami berjalan, aku bertanya kepada Sofi.

"Sof, kamu udah pacaran lama kan sama si Altara. Hmm... Gimana rasanya?"

"Ya gak gimana-gimana, tapi gak kayak di sinentron juga yang kayaknya adem banget. Hubungan aku sama si Altara kadang banyak ributnya, kan kamu tau sendiri aku suka galau dan cerita." jawab Sofi.

"A.." belum selesai aku ngomong, Sofi udah mulai bicara lagi.\

"Ya gitu, si Altara tuh orangnya nyebelin, tapi kenapa aku bisa sayang banget ya. Kadang rasa sayang bisa membunuh rasa benci kepada seseorang." sambil merenung lalu tersenyum.

"Oh gitu ya."

***

Ketika kita kembali ke dalam kelas, sepertinya guru matematika hanya memberikan kami tugas. Alasanya klasik, karena ada keperluan mendadak. Aneh banget sih, setiap lagi dibutuhin kenapa guru-guru beralasan lagi ada acara mendadak.

Padahal hari menuju ujian nasional sebentar lagi, mana persiapanku belum mateng banget. Kayaknya emang harus cari bimbel deh, belajar sendiri sulit nerap, belajar di kelas gak ada yang bisa diandalkan.

AKU BUKAN INTROVERTWhere stories live. Discover now