1

26 2 0
                                    

Saat ini pukul 5 dini hari ketika bel asrama di bunyikan.

Memunculkan berbagai teriakan kesal dari setiap kamar terutama dari lantai 2 sampai lantai 4

CLANG CLANG CLANG

"BANGUN ANAK-ANAK MALAS! KALIAN HARUS BERSIAP UNTUK HARI INI!"sang guru menggedor setiap pintu yang ia lewati

Ketika ia akan mengetuk pintu kamar 107, pintu sudah terbuka, bersamaan dengan muncul nya dua orang dari dalam

"Eoh, Seungmin, Rowoon. Kalian berdua sudah bangun rupanya. Tolong bangunkan murid yang lain! Bangunkan dari kamar 100 sampai 120! Tidak ada bantahan, mengerti?!"Seungmin menatap sang guru terkejut, berbeda dengan Rowoon yang menatap sang guru kesal

"Ayolah, Kim ssaem! Kami sudah di tunggu Lee ssaem! Kami tidak memiliki waktu untuk membangunkan anak-anak bodoh di lantai ini!" Rowoon berdecak kesal ketika guru di depannya menatap ia tidak peduli

"Saya sudah bilang jangan ada bantahan! Cepat bangunkan yang lain! Atau nilai kalian berdua saya kurangi" sang guru langsung pergi meninggalkan kedua murid yang menghentak kaki kesal

"Eoh, Seungmin-ah, Rowoon-ah. Kenapa kalian masih disini? Lee ssaem mencari kalian"Rowoon menatap temannya kesal

"Kim ssaem tuh! Nyuruh gue sama Seungmin buat bangunin satu lantai! Lo tau sendiri nih lantai ada 20 kamar! Belom lagi kamar nya anak-anak bangsat itu! Gak ada yang bisa di bangunin. Jeong, bantuin gue ya!" perempuan di depannya menghela napas

"Gue bangunin Yoojung sama Yeonjung dulu" Seungmin menatap Sejeong bingung

"Ngapain bangunin mereka berdua?"Sejeong menatap Seungmin

"Lo pikir gue bisa gitu bangunin satu lantai sendiri doang? Kan kalo ada Yoojung sama Yeonjung gue bisa bikin konser satu lantai" Seungmin menatap Rowoon ragu, beda sama Rowoon yang natep Sejeong berbinar

"Sejeong makasih! Gue sama Seungmin duluan ya"abis ngomong gitu Rowoon langsung lari ninggalin Sejeong sendirian

"Anjir, minta gue tebas emang mereka kepalanya" Sejeong balik badan. Pas balik badan udah ada satu cowo di depannya ngebuat Sejeong teriak kaget

"Anjir. Ya tuhan, Inseong-Shi! Lo ngapain? Heh itu mata lo buka dulu! Wah, tidur sambil berjalan nih anak" Sejeong membalik tubuh Inseong dan mendorongnya ke depan pintu kamar nya

Tok tok tok

"Yoongi-shi? Kyungsoo-shi? Kalian sudah bangun?" pintu terbuka

"Eoh, Sejeong ah. Ada apa?"Sejeong tersenyum miris ketika yang membuka adalah Kyungsoo

"A-anu, tadi aku bertemu dengan Inseong-shi, aku rasa dia tidur sambil berjalan" lirih Sejeong

Kyungsoo mengangkat alis bingung

"Maksud lo? Inseong tidur sambil jalan? Lo kalo masih ngantuk mending balik tidur gak usah ngarang cerita"Sejeong mengerjap mata bingung

"Eh, tapi bener kok. Ak-"Sejeong membulatkan matanya

"Apa? Apa yang bener?"Sejeong mengucek matanya

"Loh, tadi ada Inseong-shi kok, kok gak ada?" Kyungsoo menatap Sejeong malas

"Inseong lagi di kamar mandi, gak mungkin dia tidur sambil berjalan. Dia kalo tidur kaya orang mati jadi jangan ngada-ngada lu"abis ngomong gitu Kyungsoo membanting pintu, tidak memperdulikan Sejeong yang membatu depan pintu

"Tapi tadi betul ada Inseong-shi di sini"ucap Sejeong lirih

^-^ ^-^

"Yur, lo dah bangun?" yang di panggil menoleh

"Eoh, Yena-ah. Bangun, Kim ssaem sudah memukul panci nya tuh" perempuan yang di panggil Yena mengerang

"Males Yur, pengen tidur! Ngantuk! Kemaren Jaehwan salah masukin bahan! Gue yang di omelin Park ssaem. Di ceramahin gue da- akh bangsat YUJIN!" yang di teriaki ngambil guling nya

"lo berisik Yen! Gue ngantuk! Jangan bacot"Yena mendengus

"Lo kalo emang ngantuk tidur lagi aja, gak usah curhat. Gue lagi pusing" Yena mengusap belakang kepalanya begitu ketua kamarnya berbicara

"Maaf unnie"Yuri tertawa pelan, Yena menatap nya tajam

Tok tok tok

Yena dan Yuri menatap pintu setelah nya liat-liatan satu sama lain

"Kamu yang buka Yen"Yena mendengus, pas depan pintu suhu nya makin dingin, Yena mengernyit

"Gak ada orang, halo?"Yena melihat sekeliling, sampai perhatiannya terpaku kepada satu orang

"Inseong-shi?"Yena menutup pelan pintu kamarnya, berjalan menuju kamar 110

"Inseong-shi?"Yena mengernyit, Inseong bukan orang sombong atau pun orang yang suka mengabaikan orang lain

Ketika Yena ingin menepuk pundak nya, tangan seseorang menarik pelan tangan dia, Yena hampir berteriak jika saja tangan orang yang menarik tangan dia gak nutup mulut dia

"Daniel-shi? Itu Inseo--"Daniel menatap Yena takut

"Itu bukan Inseong-shi Yena-ah, itu bukan"bisik Daniel

Yena menoleh ke belakang, tidak ada orang

"Tadi ada Inseong-shi di situ!" Yena menatap Daniel ragu, beda dengan Daniel yang menatap sekeliling takut

"Gue anterin lo balik ke kamar, setelah nya jangan keluar sampai pukul 8 pagi"Yena melangkah kan kaki cept menyeimbangkan langkah nya dengan langkah Daniel

"Daniel-shi, maksudnya? Bagaimana Inseong-shi bisa menghilang tiba-tiba?" Daniel menatap sekeliling waspada

"Tadi Sejeong ke kamar gue, dia nangis. Gue anterin dia ke kamar nya. Pas Yoojung nanya  kenapa Sejeong nangis, Sejeong cuma diem. Dia juga kaya takut gitu natep gue. Kata dia 'Gue liat Inseong-shi tadi tidur sambil jalan! Pas gue ke kamar nya buat nganterin Inseong-shi, Kyungsoo-shi bilang kalo Inseong-shi lagi di kamar mandi, pas gue mau nge yakinin Kyungsoo-shi, gak ada orang di belakang gue" Yena membulatkan matanya

"Maksud nya? Inseong-shi ada 2 gitu?"Daniel menepuk jidat

"Ya engga begitu maksudnya! Intinya, ada seseorang yang mirip sama Inseong-shi. Gue gak tau tujuannya apa, tapi yang pasti, gue sama temen-temen gue bakal ngadep Kim ssaem buat cerita tentang ini"Yena mendekatkan diri ke Daniel, Yena menatap sekeliling. Begitu dia menghadap belakang, dia terkejut

"KYAAAAA" Daniel menghadap belakang, mereka terkejut, ketika melihat Inseong berbaring di lantai.

Tidak bernapas

.

.

.

.

.

Haiiii aku bawa ff baru semoga sukaa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

picky pickyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang