CHAPTER 1

15 2 0
                                    

CHAPTER 1

Brakkk!!!

"Dasar manusia hewan sialan enyah kau dari toko ku!"

Setelah itu aku hanya bisa terdiam dan pergi dengan perut yang sangat lapar

"Apakah ini yang dinamakan dunia lain, atau isekai apalah itu, sialan!"

Teriakku dalam hati sambil kembali memasuki hutan bagian timur karena aku tidak mempunyai tempat tinggal dan tidak mempunyai uang sepeserpun.

Itulah kehidupanku di isekai yang sangat menyebalkan dan merepotkan. Bukannya di reinkarnasi menjadi pahlawan dan membunuh raja iblis, malah lahir dengan tubuh manusia setengah serigala yang sangat dibenci oleh kota yang bernama Diamond ini.

"Dewi Aqua, kenapa kau menjadikanku seperti ini. Kalau begini jadinya, mungkin aku lebih baik tidak usah direinkarnasi"

gumamku dalam hati sambil terus berjalan masuk hutan lalu menaiki pohon untuk istirahat. selang beberapa saat ketika ku sedang bersantai diatas pohon sang dewi yang mereinkarnasiku muncul dari lubang teleportasi dan sedikit tertawa menatapku yang memelas.

"Harus berapa kali ku katakan kepadamu. Maafkan aku, karena ada sedikit kesalahan dan akhirnya kau jadi seperti ini".

dengan memegang dagunya sang dewi tersebut membuat pose seperti orang yang sedang berfikir dan akhirnya diatas kepalanya keluar lampu yang bercahaya (kok malah jadi komedi -,-).

"mungkin ini bisa sedikit membantumu mengatasi sulitnya dunia yang kau tinggali sekarang ini"

dewi tersebut menyentuh dahiku dengan telunjuknya dan tiba tiba dahiku seketika bersinar namun kembali menghilang dalam sekejap.

aku sedikit bingung dengan apa yang dilakukannya. ketika dia memindahkan jarinya ku mengusap usap dahiku dan tidak ada apapun di dahiku dan itu membuatku sedikit lega. kenapa? karena aku takut dewi yang sedikit aneh itu memberikanku tanduk dan membuatku menjadi semakin aneh dengan tubuh manusia setengah serigala ini.

"hei, tidak ada apa apa. apa kau mau membuat sedikit lelucon kepadaku?"

sang dewi yang awalnya tersenyum kemudian merubah wajahnya menjadi datar dan menjitak kepalaku dengan keras.

"baka, tunggu aku menjelaskannya. jangan seenaknya bicara".

aku mengusap kepalaku yang dijitaknya dan kemudia sang dewi tersebut menjelaskan kalau aku sudah diberkahi kecepatan dan kekuatan diatas rata rata manusia untuk membuatnya bertahan hidup. namun di dunia yang aku tinggali ini semua yang paling diutamakan adalah sihir. karena menurut mereka menggunakan otot itu sangat melelahkan dan butuh banyak sekali tenaga.

berbeda dengan sihir yang hanya menggunakan mantra dan menggunakan sedikit kekuatan mana yang ada dalam diri mereka maupun mana dari alam sekitar mereka.

"jadi intinya aku memiliki kecepatan dan kekuatan diatas rata rata manusia di dunia yang penuh dengan sihir ini?"

ucapanku ditanggapi senyuman olehnya dan dia ikut duduk di ranting pohon yang berada di depanku sambil memainkan dedaunan disekitarnya.

"tapi kamu masih bisa menggunakan sihir dengan usahamu sendiri. aku juga sudah menanamkan sihir yang kuat dan bisa kau keluarkan dengan usahamu sendiri"

aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal karena penjelasannya dan tak menghiraukannya. yang ada di kepalaku sekarang hanya ingin mencoba kecepatan dan kekuatan yang diberikannya kepadaku.

"humm, oke. yasudah kau pergi saja sana, aku sudah tidak membutuhkanmu lagi"

aku memejamkan mataku sambil mengulurkan tanganku dan mengibaskan kearahnya seperti orang yang mengusir pembantunya dirumahnya sendiri.

selang beberapa detik akibat ulahku tadi aku langsung dijitak lagi hingga terjatuh dari atas pohon karena membuat dewi tersebut merasa jengkel terhadapku.

"dasar tidak tau terima kasih, lain kali awas kalau kau butuh bantuanku"

sambil menjulurkan lidahnya dewi tersebut kembali ke dunia oara dewa dengan lubang teleportasi yang dimilikinya lalu meninggalkanku yang jatuh terbalik.

"dasar dewi sialan"

gumamku sambil berdiri dan memegang legerku yang sakit akibat terjatuh kemudian aku mendengar suara yang samar samar orang yang meminta tolong.

"toloong!!!!".

Isekai Yang MerepotkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang