1. Di sekolah gue ada Kim Taehyung ?!

39 9 11
                                    

      Ternyata kehaluan gue ada faedahnya:)

*****

“SISIL PRANATA!!!!”

BRUUK!!

“Aduuuuh, pantat gue sakit!” ringis seorang gadis yang tadinya berada di atas tembok dengan gerakan yang akan melompat dan mendarat dengan baik. Namun, naas saat mendengar namanya di panggil dengan kencang sehingga dia terkejut dan keseimbangannya terganggu dia malah terjatuh dengan pantat sebagai tumpuan.

“Aduh aduh sakit telinga gue woy!” belum sempat dia menikmati rasa sakit di pantat malah telinganya di jewer yang membuatnya berdiri dengan paksa.

“Kamu berani sama ibu hhmm” suara itu begitu dingin menusuk ke telinga gadis yang di sapa Sisil tersebut.

“Aaa! Eh ibu sakit bu, aduh duh bu lepasin dulu bu” pinta Sisil memelas karena ibu guru yang bernama Indah itu belum juga melepaskan jewerannya. Karena melihat tampang memelas dari muridnya itu akhirnya ibu Indah melepaskan tangannya dari telingga Sisil.

“Nah, gitu dong bu. Jangan sampai kecantikan saya hilang gara-gara ibu. Emangnya ibu mau tanggung jawab?” oecahan serta pertanyaan tanpa dosa  yang di lontarkan oleh sisil itu membuat ibu indah naik pitam.

“BISA-BISANYA KAMU SESANTAI ITU SAMA IBU!” Teriakan yang begitu kencang membuat Sisil menutup telinga rapat-rapat takutnya ntar dia jadi orang cantik tapi tuli, kan gak asik lagi.

“ Ibu Indah yang cantik, tapi lebih cantikan saya..” Ibu Indah melotot yang membuat Sisil berhenti bicara sejenak. “Eh, maaf deh bu gak lagi deh saya terlambat. Janji deh!” sambil mengangkat jari telunjuk dan tengahnya yang membentuk V tak lupa tersenyum manis kepada Ibu Indah.

“Tumben kamu mau ngalah, biasanya kamu selalu debat sama ibu. Kamu lagi sakit ya?” tanya guru tersebut sambil menyentuh dahi Sisil dengan tangan kanannya.

“Gak kok bu, saya cuma gak mau menambah dosa saya sama ibu. Kasih saya ke kelas ya bu, soalnya hari ini saya ada ulangan” pinta Sisil dengan memelas tak lupa dengan wajah puppy eyesnya. Ibu Indah yang hari ini terkejut dengan tingkah Sisil yang jarang memohon pada seseorang membuatnya luluh.

“Oke. Dengan syarat kamu cat rambut kamu ke warna hitam, baju kamu di gedein, dan rok di panjangin sampai di bawah lutut.” Kata ibu Indah karena sudah muak dengan penampilan anak muridnya satu ini yang tak pernah menaati peraturan sekolah kecuali sepatu dan kaos kakinya sesuai dengan peraturan sekolah.

“Oke.” Sambil menyalami gurunya dan segera berlalu pergi yang membuat Ibu guru tersebut tersenyum namun hilang setelah mendengar teriakan Sisil yang sudah jauh namun masih bisa di dengar. “Saya gak janji bu ya” itulah kalimat dari sisil untuk gurunya tersebut.

Di sisi lain

Sisil bukannya menuju kelas dia malahan berjalan ke arah kantin. Lalu bagaimana dengan ulangan yang di katakan sisil tadi? Ya tentu saja sisil jujur. Sisil itu paling tidak suka berbohong karena dia sadar dosanya udah banyak tidak mau menambah dosa lagi dengan berbohong.

Dia memilih ke kantin karena tidak ingin ikut ulangan dan juga dia tahu para sohibnya ada di kantin karena dia memiliki teman yang sama seperti dirinya, SUKA BOLOS!.

“Woy CETIL!” teriakan itu berasal dari rombongan cowok, 5 orang yang ada di pojok kantin. Sisil yang mengenal suara itu berdecak sebal namun segera berjalan ke arah rombongan tersebut.

“Berhenti memanggil nama gue kayak gitu. Nama gue SISIL bukan CETIL!” kata Sisil dengan menekan kata-katanya dan duduk di salah satu bangku dekat cowok berhudi yang sedang makan tanpa menghiraukan yang lainnya.

RagilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang