2. Tatapan mata

7 0 0
                                    

  
             "Mata itu jendela jiwa,
      Jadi kalo pintu jiwa kekunci kita bisa
     Masuk lewat jendela mata, terus turunya
                  ke hati aja deh"

                      *******************************************

Raisa mengabaikan candaan teman-teman davin tentang dirinya dan tertuju pada cowok yang duduk dipojokan, cowok yang sendari tadi mengabaikan obrolan teman-temannya dan lebih asik fokus pada buku yang dibacanya.

"Vin lo ga duduk " Ucap riko menyuruh davin duduk.

"Tau nih adek lo juga tuh kasian"  Tambah aldi mendramalksir. Davin hanya memutar bola matanya malas dan menyeret kursi untuk raisa.

"Btw kita belom kenalan ama adek lo tuh"

"Yaudah kenalan ajah" Davin mengedikan bahunya tak acuh.

"Gue vano"

"Rendra"

"Aldi"

"Riko"

"Jendral"

Semua saling berjabat tangan memperkenalkan diri pada raisa, kecuali seorang cowok yang duduk dibelakang jendral.

"Woy ram! Lo nggak kenalan nih?" Ucap rendra sambil menyambar buku ditangan cowok itu.

"Ck ganggu ajah loh" Ketusnya dengan menyambar balik buku ditangan rendra.

"Ada adeknya davin nih lo nggak kenalan"

"Penting nggak?" Ketusnya sambil melirik raisa.

'Anjing, ngomong kasar boleh nggak sih'  batin raisa berbicara.

"Udah sana kenalan hargain davin kek"

Dengan terpaksa cowok itu menutup bukunya dan duduk menghadap raisa dengan tatapan tajamnya.

"Rama" Ucapnya singkat sambil memandang raisa.

"Raisa" Raisa membalas pandangannya sambil tersenyum kecil. Rama mengunci pandangan mereka, dia bisa merasakan ada yang berbeda dengan gadis ini.

'Bangsat jantung gue maratonan'
'Kenapa deg-degan sih'
Batin mereka secara bersamaan.
Hampir 3 menit mereka bertatapan....

"Ekhemmmm.. Buset sama ajah lo ram" Deheman jendral memecah keheningan diantara mereka.

"Sok malu malu kucing lagi"

"Tau ih rama gercep abis"

"Wah saingan gue lo ram"

Rama yang menyadari cibiran teman-temannya itu hanya bisa mengendus sebal.

"Apaan sih ga jelas" Ketusnya.
Raisa juga hanya menggaruk tengkuruknya yang tak gatal.

*******************************************

Raisa merasa sangat malu berada di tengah teman-teman davin, ia ingin segera pergi dari sini akibat rasa malunya itu sudah menggunung. Raisa menyeret kursinya mendekat ke arah davin dan membisikan sesuatu.

"Ooyy bang" Bisik raisa pada davin.
Davin hanya mengangkat sebelah alisnya.

"Sok cuek lo bangsat"

"Apaansih anjing"

"Bang pulang yok gue ga betah nih" Pinta raisa pada davin.

"Ah lo mah, belom puas nih gue"

"Gue aduin bonyok mati berdiri baru tau rasa lo!"

"Mulut lo tuh ya ember batt sih"

Teman-teman davin menyadari ada yang aneh pada 2 bersaudara ini saling melempar pandangan.
"Woy ngapain lo berdua bisik bisik cem gitu nyet" Tanya vano penasaran.

"Kepo lo anjing!"

Raisa sudah tidak tahan berada di tempat ini memberi peringatan davin dengan menginjak kakinya.

"Aduh bangsat!" Umpat davin kesakitan.

Semua pada kaget dan menatap davin aneh, kecuali raisa yang hanya memberikan senyuman manil miliknya.

"Napa lo vin?"

"Curiga lo kesurupan penunggu cafe"

"Ih iya merinding kan jadinya gue"

Davin hanya mengendus sebal, selalu saja dia dicibir.

"Gue gorok lo satu satu supaya jadi pembuktian kalo gue kesurupan"

"Aduh serem" Ucap mereka serempak sembari tertawa mengejek davin.

"Udah ah cabut dulu gue" Sergah davin malas meladeni mereka.

"Yeuu ngambekan lo"

"Tau ih pms yak lo"

"Ih iya tuh bocor"

"Udah-udah jangan gitu kasian kan si davin, biarin dia pulang supaya bisa ganti itunya" tutur rangga sok bijak.

Semua manusia di meja itu tertawa kecuali davin pastinya dan rama, bahkan raisa juga ikut tertawa.

"Besok yah gue jabanin lo semua"

"Udah ayok sa, gak guna berada di lingkungan yang penuh setan ini" Lanjut davin sambil menarik tangan raisa untuk segera pergi dari tempat itu. Raisa yang canggung hanya tersenyum ramah pada teman-teman davin.

"Settdah cakep bener yak adeknya si dapin" Ujar rangga setelah raisa pergi.

"Udah gausah sok terpikat gitu, nyadar diri dong mas anda itu playboy kelas kakap" Lontaran tanpa perasaan itu diberikan oleh jendral pada rangga.

Vote and komen guysss🌈💗!
Karena itu semua gratis dan tidak dipungut biaya.

                                                                         -ddss

RASA (RAMA RAISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang