Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••
"YEJI!! Gua minggat dulu yak." Kata Ryujin dari ambang pintu
Yeji yang lagi memasak, langsung menoleh ke asal suara, "Jangan lama, jam 7 malem dah pulang, lewat dari itu tidur di gudang." Kata Yeji menyodorkan spatula.
Rencana nya Ryujin hari ini mau ikutan balap karung di RT sebelah, Lumayan hadiah nya iPhone 11.
"Ngapain lagi Ryujin?" Tanya Lia turun dari lantai atas.
"Mau ikutan lomba di RT sebelah." Kata Yeji masih fokus ke masakannya.
Lia melihat ke sekeliling mencari sesuatu, "Yuna sama Chae mana?." . . . . . . . . . .
"Ahh Chae, Yuna capek. Emang nya kita mau kemana sih?." Tanya Yuna ngos-ngosan.
"Gatau, Dia yang ngajak bukan Chae." Kata Chae nunjuk sesuatu tapi gak keliatan sama Yuna.
"Lo nunjuk angin? Apaan sih ah gak lucu, Yuna mau balik aja." Kata Yuna balik badan.
Chae narik tangan Yuna, "Nanti dulu, kasian dia katanya mau main sama kita." Kata Chae.
Yuna menghembuskan nafas panjang, dia pasrah.
"Ya Tuhan selamatkan hamba dari human satu ini, jangan sampe gua jadi tumbal." Batin Yuna.
Mereka berdua berjalan ke suatu jalan setapak yang mengarah langsung ke hutan.
Yuna mulai deg-degan soalnya tiba tiba udara disekelilingnya jadi dingin dan suasana nya makin gelap dan sunyi.
Cuman ada suara langkah kaki dari mereka berdua, Yuna dari tadi meggang tangan Chae kenceng sampe keringat dingin.
"Cha--chae... Mau kemana sih kita? Yuna takut tau.." Kata Yuna lirik kanan lirik kiri.
"Eh, berhenti." Kata Chae tiba-tiba berhenti.
"Apa?apa? Dia udah pergi? Udahlah ayok Chae balik aja, nanti Yeji marah lho" kata Yuna mencoba membujuk Chae.
"Kalo Yuna gak mau ikut gak apa-apa Chae sendiri aja ke sana." Kata Chae nunjuk sebuah bukit diatas sana.
"Kalo dia ilang lebih ribet lagi, yaudah lah bodo amat." Batin Yuna menelan Saliva nya.
"Yaudah deh ayok." Kata Yuna pasrah.
10 menit mereka jalan, akhirnya sampai di atas bukit yang chae tunjuk tadi.
