KBF-3

31 4 0
                                    


Mereka sudah sampai dirumah Gama, Qeya langsung menghampiri Sem yang sedang bersantai di sofa, Nathan langsung berbaring di karpet halus Gama yang di ruang keluarga, dan Kate pergi ke dapur mencari cemilan, bukannya mereka tidak sopan tapi memang ini kebiasaanya, orang tua Gama juga tidak keberatan dan sudah menganggap mereka seperti anaknya sendiri.

Gama datang dari kamarnya dan membawa buku buku pelajaran, mungkin ia ingin belajar.

"Gam lo mau belajar?" tanya Nathan yang langsung bangkit dari baringnya.

Gama hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Gam katanya mau nonton?" tanya Kate yang baru datang dari dapur tidak lupa membawa biskuit dan susu dari dalam kulkas besar yang dirumah Gama.

"Yaudah sana nonton,gue mau belajar," jawab Gama.

"Qey," panggil Kate.

"Iya Kate," jawab Qeya menghampiri Kate sambil menggendong Sem.

"Ayo nonton," ajak Kate.

"Oke oke,"

Qeya menaruh Sem di pangkuannya sambil mengelus elus badannya.

Drtt drtt

Dering ponsel Qeya, menandakan ada yang menelponnya.
Tertera nama yang menelponnya Bi Inah.
Dia langsung mengangkat telpon tersebut.

"Iya ada apa Bi?" tanya Qeya.

"..."

"APA?!" Qeya berteriak.

"..."

Qeya langsung memutuskan telpon dengan sepihak.
Ia langsung lemas terduduk dan menangis.

Sahabatnya yang melihat Qeya sedih, langsung menghampirinya.

"Ada apa Qey?" tanya Gama cemas melihat sahabatnya menangis tiba-tiba.

Qeya tidak menjawab.

Gama memeluk Qeya, sambil mengusap bahu Qeya.
Nathan mengelus elus puncak rambut Qeya.
Dan Kate? Ia mengabadikan momen tersebut, Kate ini oranya eksis, dan rada miring.

"Halo ges, kawan gue lagi nangis nihh, gue gak tahu dia nangis gegara apa, pas di tanyain dia diam aja, aneh 'kan, jangan jangan dia kesurupan lagi? Haduhh berabe nih kalo kesurupan,"
Kate bukan hanya mengabadikannya, ia juga membuat siaran langsung di Instagram.

"Kate apa apaan sih lo! Matiin gak hp lo?! Kalo gak lo matiin gue pecahin!" ancam Nathan

Nathan kalau ngomong tidak main main ,seperti beberapa minggu yang lalu, Doni anak kelas XI Ips 4, pernah memfitnah bahwa Nathan, berpacaran dengan Refa anak teman kelasnya dan pernah tidur bersama di hotel.
Nathan sama sekali tidak pernah mempunyai hubungan apa pun jangankan pacaran kenal saja Nathan tidak pernah, mungkin kalau tidak pernah ada fitnah dia dan Refa, mungkin Nathan tidak akan pernah mengenali Refa.
Nathan marah dan langsung mengahampiri Doni, ia mengancam akan membakar mobil baru Doni yang harganya luar biasa mahal, dan benar besoknya selepas pulang sekolah di tempat sepi Nathan memberhentikan Doni dan langsung menyiram mobil Doni dengan bensin motornya sendiri dan setelah itu langsung membakarnya. Saat kejadian itu dia sendiri tidak ditemani oleh Gama atau pun kedua sahabat perempuannya.
Doni tidak berani memberitahukan kejadian itu bukan karena dia di ancam, tapi karena ia sudah cukup berurusan dengan seorang Nathan. Justru Nathan menyuruh Doni untuk melaporkan kejadian itu kepada orang tuanya tapi, Doni menolak dan akhirnya meminta maaf.

"Iya iya," jawab Kate.

"Lo sebenarnya kenapa sih Qey?" tanya Nathan.

Gama melepaskan pelukannya, ia mengusap wajah Qeya yang basah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Koplak's Best Friend (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang