"Ketika ada murid baru di kelas lo, peluang lo lepas dari status jomblo akan semakin besar."
Tania sedang berbaring di kasurnya setelah megerjakan PR Kimia untuk besok. Saat ia mengecek handphonenya, nampak ada beberapa notif dari grup Pecinta Cogan.
Rara : Guysss tadi gue ketemu cogann
acha t. : No pic=hoax
Rara : Aduh gue ga sempet foto, terkesima gue
Vania Aleena : Rara alayy
Rara : Eh beneran. Tuh si Tania liat juga kok
acha t. : Bener ga @Tania
tania caroline : Hmm, iya ga ya?
Vania Aleena : Nah lohh..
Rara : Ihh beneran. Ini cowo kayanya emang sengaja Tuhan kirim buat gue gitu
acha t. : Lalalalala
Vania Aleena : Udah malem guys, ayo tidur. Udah makin ngaco nih
tania caroline : HAHAHAHA
Rara : :(((((Tania tertawa sendiri melihat teman-temannya yang membully Rara. Grup ini memang moodbooster karena ada saja kelakukan konyol sahabat-sahabatnya tersebut. Ada saja hal-hal yang dibicarakan setiap harinya, mulai dari hal random yang tidak penting, sampai curhat-curhat yang menguras emosi ada di grup ini.
"Tan, temenin gue nonton drakor yuk" Deon tiba-tiba sudah berdiri di ambang pintu yang memang tidak ditutup.
"Berhubung gue belom ngantuk dan adik yang sangattt baik, ayo deh"
.
"Pagi anak-anak. Hari ini kita kedatangan murid baru. Tristan, silahkan memperkenalkan diri" ujar Ibu Juli, wali kelas 11-A.
"Halo semuanya. Kenalin, nama gue Tristan Wijaya. Gue pindahan dari SMA Rajawali Bandung. Gue harap bisa berteman dengan kalian semua ya"
Semua murid terutama yang berjenis kelamin perempuan nampak antusias dengan kehadiran Tristan. Untuk ukuran cowo, sebenernya Tristan tidak terlalu tinggi. Tinggi badannya hanya 173 cm. Kelebihannya terdapat pada senyumnya. Tristan memiliki senyum yang harus diakui sangat manis dengan lesung pipi di sebelah kirinya.
"Tan, itu si cowo senyum manis yang kemaren itu bukan sih? Iya kan?" kata Rara dengan antusias sambil menyenggol Tania yang tampaknya tidak peduli dengan kehadiran murid baru itu. Tania malah tidur di meja. Bayangkan, ia baru tidur jam 3 pagi karena menemani Deon maraton drakor.
"Hah? Siapa? Kenapa?" Tania yang belum sadar sepenuhnya terkejut dengan senggolan Rara.
"Itu liat di depan lo, si cowo manis sekelas sama kita! Fix jodoh gue sih ini" kata Rara sambil senyum-senyum sendiri.
Tania yang masih mengantuk hanya membalas dengan gumaman. Toh dia juga sudah tidak ingat siapa cowo manis yang Rara maksud. Cowo manis terakhir yang ia ingat adalah cowo di drakor yang kemaren ia tonton bersama Deon dan tidak mungkin menjadi murid baru di kelasnya bukan?
"Ituu cowo yang gue omongin kemaren" Rara langsung menghadap ke belakang dan memberitahu Acha dan Vania yang duduk di belakangnya.
"Tumben mata lo bener, Ra. Manis banget senyumnya ya ampun" Acha nampak sama antusiasnya dengan Rara.
"Baik, ibu rasa cukup perkenalannya. Silahkan duduk, Tristan" ujar Ibu Juli menutup sesi perkenalan.
Para siswi terlihat masih ingin mengenal Tristan lebih jauh. Bahkan ada yang secara terang-terangan menawarkan untuk duduk di sebelahnya, padahal kursi di sebelahnya tidak kosong. Cogan memang pesonanya sangat kuat.
.
Saat bel istirahat, meja Tristan langsung dikerumuni penghuni kelas yang mau berkenalan. Tentunya, didominasi oleh kaum wanita. Tristan yang memang sikapnya ramah menjadi nilai plus di mata cewe-cewe.
Bahkan sampai bel tanda masuk sudah berbunyi, masih ada beberapa orang di meja Tristan. Barulah saat Pak Anton -guru pelajaran Fisika- masuk, kerumunan di meja Tristan nampak kembali ke mejanya masing-masing.
"Halo, gue Tristan" Tristan membalikan badannya sambil menjulurkan tangannya, ingin berkenalan dengan orang di duduk tepat di belakangnya tapi belum sempat berkenalan.
"Tania" balas Tania singkat tapi tetap menyambut tangan Tristan.
Rara segera menyenggol lengan Tania yang dinilainya terlalu jutek. Tania hanya mengangkat bahunya dan melalui isyarat mata seolah bertanya 'Ada apa?'. Tania memang terkadang secara tidak sadar bersikap jutek dan dingin kepada orang baru atau orang yang tidak dekat dengannya. Tapi jika dengan yang sudah dekat, jangan ditanya. Cerewet sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tristan & Tania
Teen FictionKamu itu kaya kaktus, ga butuh banyak perhatian. Kaktus bisa hidup dengan sedikit air, tapi bukan berarti bisa kuat hidup tanpa air. Boleh aku jadi air itu?