PENYERGAPAN

54 7 2
                                    

Remang, dingin dan sunyi adalah suasana sore hari diruangan ini, tak ada satupun dari mereka yang membuka pembicaraan. Ruangan ini sangat tertutup hanya orang - orang yg sudah ditugaskan saja yg boleh masuk kedalam sana. Bangunan itu terdiri dari 2 lantai dg 10 ruangan, 5 dibawah dan 5 diatas. Jika dibagian bawah diisi oleh perempuan maka diatas diisi oleh laki - laki dan juga ruangan pemimpin biro tersebut.

"Oke, aku tau kita ber-6 belum cukup dekat dan suasana ini sangat membuat ku tidak nyaman. Maka dari itu perkenalkan diri kalian masing - masing beserta tugas dan umur kalian" Ucap clareta, ia benci suasana seperti ini tapi ia maklumi karena mereka baru dibentuk beberapa hari yg lalu.

"Perkenalkan nama ku Cassandra Marva Madison, kalian bisa memanggilku Marva, tugasku black hacker, eksekutor, penembakan jarak jauh dan pengatur strategi, umurku masih 18 thn".

"Wow, kau masih bocah ternyata" Clareta tertawa remeh.

"Terserah kau mau bilang apa nona tua!" Balas Marva tak kalah sarkas.

"Selanjutnya, perkenalkan namaku Nathania Felicia Brenda kalian bisa memanggilku Thania, tugasku sebagai penembak jarak dekat, eksekutor, sniper dan petarung, umurku 19 thn".

"Aku Cellistin Velicia Navriel panggil aku riel, tugasku sebagai Dokter, penembak jarak jauh dan eksekutor, umurku 19 thn".

"Kalian sudah kenal aku kan, ya aku Alqueena Kenzie Clareta, panggil clareta, tugasku spotter, sniper, hacker, petarung, umurku 19 thn".

"Areolla Tynessa Orzie panggil olla tugasku sebagai with hacker dan penembak jarak dekat, umurku 19 thn".

"Hallo, namaku Marioline Aira Lovania panggil aku ara tugasku sebagai sniper, dan penembak jarak dekat, umurku 19 thn".

"Oke, semua sudah saling mengenal jadi aku ingin memberi tahu jika kita sudah mendapat misi dan pimpinan" Ucap clareta.

"Tugas apa cla?" Tanya riel

"Salah satu agen kejahatan dari Amerika telah membawa... Uhh lebih tepatnya menculik perdana mentri Korea Selatan karena tidak memenuhi keinginan mereka".

"Jadi kita harus mulai dari mana nona?" Tanya Marva

"Sebaiknya kita retas dulu data - data dan sistem komputer mereka untuk melacak keberadaan dan sebanyak apa anggota mereka" Ucap thania

"Marva kerjakanlah tugas mu terlebih dahulu" Tegas olla pada marva.

"Baiklah"

Saat Marva sudah memulai tugas, mereka semua mulai sibuk mengemasi peluru dan senjata yg akan dibawa kesana, serta perlengkapan kesehatan bila terjadi kendala saat sudah tiba disana.

"Oh, aku sudah temukan sebelah utara hutan amerika, mereka sekitar 150 orang dan pintu itu sangat dijaga ketat namun tak usah khawatir aku sudah meretas sandinya, 51420518" Ucap Marva.

"Uh kodenya terlalu panjang aku yakin aku akan melupakannya" Tambah thania.

"Hm, aku ingin bertanya disini yg menjadi sniper dan spotter selain aku?" Tanya clareta.

"Aku" Thania dan Ara mengangkat tangan serempak.

"Aku hanya ingin memberitahukan kepada kalian jika menjadi seorang sniper itu bukan hal mudah, kalian harus bisa menentukan kecepatan angin, peluru yg digunakan, dan apakah saat kalian menembakkan peluru itu sama dg degub jantung kalian, tapi aku yakin kalian pasti sudah dilatih dan dipilih secara benar" Ucap clareta panjang lebar.

"Waktu kita tak banyak, kita hanya butuh waktu 4 jam kesana menggunakan hellikopter, kita akan menyerang mereka saat gelap gulita sudah menjemput, siapkan diri dan mental kalian" Ucap olla tegas.

Mereka tidak diizinkan untuk memiliki ketua oleh pemimpin karena mereka semua sama tak ada yg unggul dan rendah, semua sama rata. (Headset) sudah terpasang ditelinga mereka masing - masing, benda ini berfungsi agar mereka satu sama lain terhubung dan dapat mendengar instruksi. Jadi mari kita tunggu apa yg mereka lakukan selanjutnya.


                  *********

Jam sudah menunjukkan pukul 19.00 waktu Amerika. Sudah saatnya mereka mulai menyerang.

"Oh, saat ini kita mendarat ditengah hutan" Olla

"Kalian berjalanlah ke arah utara, disana ada camp tak terpakai, mereka semua ada disana aku dan riel akan memberi instruksi disini jika kalian perlu bantuan tinggal katakan saja" Ucap Marva.

"Baik, semua ayo bergerak!!" Thania

                   *********

"Hei, stop" Ucap ara dari sebrang telfon.

"Ada apa?" Tanya olla dan thania bersamaan

"Sepertinya pengawal disana lebih banyak dari yg kita fikirkan" Ara

"Sudah ku duga USA tak ambil mudah masalah ini" Clareta berujar sambil berdecak pinggang.

"Mereka semua bersenjata" Ucap Marva.

"Huh! Menyebalkan jika mereka hanya 10 orang aku tidak takut" Thania. Namun jumlah penjaga diluar gedung itu sekitar 40 orang. Mereka bisa saja maju. Namun ada sebuah kemungkinan, jika para penjaga itu terlatih maka mareka semua akan mati.

"Marva cepat kemari" Ucap olla

"Baiklah tunggu aku sekitar satu jam" Marva berucap dari sebrang.

                    *********

                         TBC

Segini dulu yaa,, kalau misalnya ada yang ga nyambung atau ada beberapa kata atau kalimat yg salah mohon dimaklumi yaa soalnya aku juga manusia jadi bisa salah,, kalau kalian ga mau voment juga ga papa yg penting kalian udah baca karya colab gw sama temen gw:). See you next part guyss😘❤❤❤

nana_VNDRA
GraciaYoana

SECHS BLUTDETEKTIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang