chapter 1 Suasana Subuh Hari🌥

22 1 0
                                    

Bunga tidur sedang menghiasi malam
Menikamti indahnya bermimpi
Keheningan mengiringi ketenangan hati
Mengitari cakarawala luas alam ini

Suara tabuh pun berbunyi
memecahkan keheningan alam sunyi
buyar sudah semua mimpi-mimpi
menerima panggilan dari Yang Maha Ilahi

Sontak kelopak mata terbangkit
perlahan-lahan terasa berat mengguji
saat rayuan syetan mendekati
kembali terpejam dan terus menderasi

Suara adzan subuh berkumandang
selang seling sahutan ayam jantan
terbangkit kembali kelopak mata
seutas selimut dikibas dengan perlahan
membuka jendela dan menyambut alam
sepoi angin dingin menusuk kolbu
menerpa wajah dan kulit pun terpaku
Mendorong kolbu untuk pergi berwudhu

kesucian air kembali menyertai
melaksanakan kewajiban diri
menghadap kasih lembut sang Ilahi
dengan tulus ikhlas dan kesungguhan hati
langit kembali memutih
mendorong mentari untuk tiba kembali.

"Allahu akbar"
"Allahu akbar"
"Assalamu'alaikum warahmatullahi, Assalamu'alaikum warahmatullahi"

"Ra..ra..bangun nak" Suara ketukan pintu bunda.
"Iya bun sebentar" Sahut zahira.

Click....

Pintu terbuka!!
"Iya bun, zahira udah bangun kok bun😊"
"Yahh baguslah kalo gitu bunda gak usah repot - repot pinjem toa Abah" Ucap bunda jahil.
"Ihh.. Gak mau dan gak akan pernah lagi :v kuping hira arep tugel tau bun. "
"Ya sudah maafin bunda mu yang cantik ini yah sayangg, abis ini kamu turun kita sarapan bareng Ayah dan mbak mu udah nungguin dari tadi"
"Siap bunda" Sahut Zahira dengan ekspresi penuh semangat.

Eitsss lupa Zahira! Siapa Zahira?? namanya Fazia Zahira Isman Karnadi. Zahira lahir dari seorang Ibunda cantik jelita Bunda Mariah dan Ayah seorang guru sekaligus pemilik pesantren Nurul Zanah Ust Isman Karnadi. Dan memiliki seorang kakak perempuan yang tak kalah cantik dari Zahira, Zahrotusyita Isman Karnadi.

Dimeja makan..

"Pagi Ayah" Sapa zahira pada Ayah tercinta.
"Ayah aja nih mbak gak disapa?? "Ucap syita yang suka ngajak berantem zahira setiap hari, jam, menit sampai detik.
" Pagi nak, ayo duduk kita sarapan" Sahut Ayah zahira.
"Iyo.. Iyo mbak syita ku sayang selamat pagi" Ucap Zahira agak sedikit meledek.

Meskipun Ayah zahira adalah Guru di pesantren. Tetapi Zahira lebih memilih sekolah di sekolah umum yaitu di SMAN 09 Bogor. Dimana Bogor adalah tempat Zahira lahir pertama kali kedunia, Bogor adalah saksi bisu masa kecil Zahira hingga saat ini.

"Zahira berangkat bun, Assalamu'alaikum" Ucap Zahira sambil mencium punggung tangan bunda.
"Waalaikumsalam" Sahut bunda.

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA!!!
SANGAT BUTUH BANYAK SARAN DARI TEMAN-TEMAN TULIS SAJA DIKOMEN👍🌷🌷🌷👍

Cinta dan IkhlasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang