1

32.6K 1.5K 254
                                    

"Makin hari makin nggak punya perasaan lu Kook."

Pria yang dipanggil Kook itu hanya tersenyum miring seraya melepaskan satu persatu kancing seragamnya yang kini sudah berubah warna jadi merah darah.

Dia menyampirkan seragamnya di pundak, memamerkan otot perut miliknya yang sudah terbentuk sempurna ke teman-temannya.

Setengah jam yang lalu mereka baru selesai bermain-main dengan anak sekolah sebelah dengan parang, batu dan balok kayu. Mereka memang menang, berhasil membuat semua musuhnya tergeletak di trotoar dengan bersimbah darah tapi sialnya ada yang berhasil menyentuh wajah tampannya yang kini di hiasi luka memar dan sedikit mengeluarkan darah.

"Mending lu obatin tuh luka, serem gua liat muka lu." Ucap Mingyu yang ikut bermain dengan pria brandal itu, dia bergidik ngeri melihat wajah temannya yang hampir sebagian wajahnya berlumuran darah.

"Nanti juga sembuh sendiri," balas Jungkook acuh, dia memang tidak pernah mengobati lukanya atau sekedar membersihkannya, karena menurut Jungkook itu semua percuma nanti juga hilang sendiri seperti luka-lukanya yang lain.

Jungkook merogoh saku celana dan mengeluarkan rokok dan korek, tanpa peduli dia masih di sekolah Jungkook menyalakan rokoknya dan menghisapnya tanpa dosa.

Jungkook bukan murid pintar dan teladan, dia cuma murid bermasalah yang membuat kedua orang tuanya sering kali di panggil ke sekolah karena ulahnya yang sering bolos, merokok dan bawa senjata tajam ke sekolah.

Tidak ada yang dapat Jungkook banggakan selain wajahnya yang tampan, dan karena ketampanannya hampir satu sekolah mengidolakannya dan berharap bisa berpacaran dengannya.

"Lu masih mau di sini?" Tanya Younghoon sambil menepuk bahu Jungkook sampai pria itu menoleh padanya dan menganggukkan kepala sebagai jawaban.

"Kalo gitu gua duluan, udah sore nih." Ucapnya lagi dan langsung berdiri dari tempatnya dan di susul Mingyu yang sedang membersihkan celana belakangnya yang kotor karena debu.

"Gua juga mau balik ibu negara udah bawel minta di jemput," ucap Mingyu dan pergi mengejar Younghoon yang sudah turun duluan.

Kini hanya tersisa Jungkook sendiri di atap sekolah, hari sudah semakin sore langit pun sudah berganti warna jadi jingga tapi Jungkook belum ada niatan untuk pulang dia masih ingin bersantai.

Jungkook bersandar di dinding yang ada di belakangnya lalu memejamkan mata dengan bibir yang masih menghimpit rokok.

Brakkk!

Dobrakan pintu yang cukup kencang tidak membuat Jungkook membuka matanya, tanpa di lihat pun dia sudah tahu siapa pelakunya.

Pria yang mendobrak pintu itu berjalan cepat menghampiri Jungkook dengan tangan yang mengepal kuat, pria itu langsung merampas rokok Jungkook dan membuangnya ke tanah lalu menginjaknya sampai hancur.

"Gua udah peringati lu buat berhenti brengsek!" Sungutnya tapi tidak di pedulikan oleh pria yang diajaknya bicara.

"Jungkook!"

"Lu terlalu berisik Jae-

Bughh!

Belum sempat Jungkook menyelesaikan ucapannya tapi pria bernama Jung Jaehyun itu langsung memukul wajahnya cukup kuat sampai tubuh Jungkook tersungkur.

Jungkook berdecak, dia menghapus darah di sudut bibirnya yang robek karena ulah pria bongsor itu.

"Apa kayak gini memperlakukan tunangan lu?" Ucap Jungkook yang kini sudah berdiri berhadapan dengan Jaehyun yang wajahnya masih merah menahan amarah pada pria yang berjabat sebagai tunangannya sejak tiga bulan yang lalu.

Mereka bertunangan bukan karena saling cinta tapi karena perjodohan bodoh yang dilakukan oleh orang tua mereka.

Apa Jaehyun dan Jungkook menerimanya begitu saja? Jawabannya tidak! Keduanya sangat menolak bahkan menentang perjodohan sialan itu tapi kedua orang tua mereka tidak peduli dan tetap melanjutkan pertunangannya.

Sebenarnya dulu Jaehyun dan Jungkook berteman baik bahkan sudah mengenal satu sama lain. Bukan seperti novel yang bermula dari sahabat menjadi cinta persahabatan mereka langsung hancur seketika begitu tahu kalau mereka telah di jodohkan.

Jaehyun sama brengseknya seperti Jungkook bahkan lebih parah, tapi sialnya cuma Jungkook yang tahu sebrengsek apa pria Jung ini.

Selama ini Jaehyun berhasil menutupi kebejatannya dengan jabatannya sebagai ketua OSIS di sekolah, Jaehyun terkenal tegas, fansnya tidak kalah dari Jungkook bahkan lebih banyak dari Jungkook.

"Ini sakit!" Ringis Jungkook.

"Sakit?" Ulang Jaehyun. "Bahkan luka itu nggak seberapa sama luka yang ada di muka lu."

Jaehyun mengambil kemeja sekolah Jungkook yang tergeletak di tanah dan melemparnya ke wajah Jungkook.

"Cepat pakai gua nggak mau tidur di sekolah."

Jungkook mendengus sambil memakai seragamnya, "biasanya pulang duluan."

"Gua denger lu tawuran lagi, gua pikir lu udah mati kehabisan darah di sini."

"Lu kenal gua luar dalem, gua nggak selemah itu. Bilang aja lu khawatir."

"Bacot, gua tinggal nih."

"Silahkan, gua bisa pulang sendiri gua bukan bocah."

"Tapi lu tunangan gua bangsat!"

"Woahh.. udah ada yang mulai punya perasaan nih," goda Jungkook. "Hati-hati kalo Taeyong tau kontol lu bisa karatan." Bisiknya di telinga Jaehyun.

"Fuck!" Jaehyun langsung mendorong tubuh Jungkook dan pergi dari sana meninggalkan Jungkook yang sedang tertawa terbahak-bahak karena berhasil menggodanya.

.
.
.
.
.


"Abis dari mana lu?" Tanya Jaehyun setelah melirik jam dinding yang sudah menunjukan pukul sebelas malam.

Kedua orang tua mereka memutuskan membeli rumah untuk mereka berdua tinggali dengan tujuan agar terbiasa kalau sudah menikah nanti.

"Abis ngentot sama bencong," balas Jungkook asal sambil buka sepatu sekolahnya dan di ganti dengan sandal rumah.

Jungkook melewati Jaehyun begitu saja yang sedang menonton tv, Jungkook yang kebetulan melewati kamar Jaehyun dia melirik ke dalam karena pintunya sedikit terbuka.

Jungkook berdecak melihat Taeyong pacar Jaehyun yang sedang tidur tanpa sehelai benangpun yang menutupi tubuh indahnya yang di penuhi kissmark buatan Jaehyun.

Sudah tunangan tapi masih ngewe sama pria lain bahkan Jaehyun tidak mengakhiri hubungannya dengan pacarnya itu, yang Taeyong tahu Jaehyun dan Jungkook tinggal bersama karena mereka sudah bersahabat lama bukan karena pertunangan, sampai saat ini Jaehyun masih merahasiakannya.

Jungkook menutup pintu kamar Jaehyun rapat tanpa mengeluarkan suara sedikitpun lalu masuk ke kamarnya yang berada tepat di sebelah kamar Jaehyun.

Tanpa Jungkook sadari sejak tadi Jaehyun memperhatikannya dan karena ini lah Jaehyun mengajak Jungkook pulang bersama, bukan karena khawatir tapi Jaehyun sudah paham betul dengan kebiasaan buruk temannya itu. Jungkook sepulang sekolah tidak pernah langsung pulang melainkan keluyuran tidak jelas dan kalau di tanya jawabannya selalu ngawur, contohnya seperti tadi 'abis ngentot sama bencong '

TBC

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bad Love [Jaehyun x Jungkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang