Mac's POV

457 22 5
                                    

"Udah sampe, turun gih." Kata gue pada Ashley. Dia bergeming.

"Sayang?" Tegur gue lagi.

"Ah, iya?" Jawabnya kemudian.

"Kamu mikirin apa sih?" Tanya gue heran. Dia menunduk.

"sayang?" panggil gue sambil mengelus rambutnya pelan.

dia tetap diam. tidak bergeming.

"Ashley?!"  Panggil gue gemas.

"Ah iya.. nggak papa.." jawabnya.

"Gak tau lah. Kamu aneh!" Kata gue sambil keluar dari mobil dan menutup pintu mobil keras.

"Mac! Mac! Tunggu!" Panggilnya sambil berlari menyusul gue yang udah jauh didepan. Gue menghentikan langkah gue.

"Maaf.. aku gak maksud bersikap aneh.." katanya. Gue menatapnya heran.

"Terus? Kau kenapa jadi linglung gitu?" Tanya gue. "Aku gak linglung, aku biasa aja.." jawabnya.

"Ashley, kamu gak perlu bohong. Aku kenal kamu, sayang. if you have some problems, please share with me. everything that yours, are mine too. Inget, kamu istri aku. Aku, suami kamu. Udah jadi kewajiban aku buat ngelindungin kamu. Udah jadi kewajiban aku buat ngebantu kamu." Kata gue lembut sambil mengelus pipinya. "Aku gak suka kalo kamu sembunyiin apapun dari aku." Sambung gue.

"Iya Mac, aku tau. Tapi ku yakin, kalo aku cerita.. nanti kamu gak bakal percaya." Jawabnya sambil memegang tangan gue.

Gue melepaskan pipinya dan menggandeng tangannya masuk ke studio. Gak enak diliat orang berantem di parkiran studio.

Sesampainya di dalam studio, aku mengajaknya duduk di salah satu kursi panjang yang cukup untuk 4 orang (atau mungkin lebih).

"Jadi.. pas kita lewat di halte tadi.." dia menghentikan pembicaraannya dan menghela nafas.

"Di halte tadi... didepan supermarket?" Tanya gue sambil mengerutkan alis. Ashley mengangguk.

"Aku ngeliat..."

"Ngeliat?" Tanya gue pelan.

"Aku ngeliat ..." baru saja Ashley mau menyelesaikan ucapannya, Bryson, temen gue datang.

"Bro, asisten lo cedera tuh. Keseleo kayanya. Untung lo dateng, bisa ajarin junior-junior sebentar nggak? Udah D-6 nih, dan mereka gerakannya masih kaku banget. Please, demi kelancaran perform kita.." katanya membuat gue sedikit jengkel.

"Kan gue lagi cuti, bro.." jawab gue.

"Iya bro gue tau. Tapi please, demi OTW crew!" Katanya.

"Kenapa gak lo aja yang ngelatih?" Tanya gue.

"Lo kan leadernya. Dan gue juga lagi ngelatih junior-junior gue. Kalo gue ngelatih mereka, junior-junior gue gimana?" Jawab Bryson.

"Nggak papa sayang, ajarin aja dulu mereka. Aku tungguin. Demi kelancaran perform kamu minggu depan kan? Ayolah." Sambung Ashley.

"Tapi kan..."

"Please lah, bentaar kok. setengah jam aja junior-junior gue kelar, habis itu gue gantiin deh. gimana?" Kata Bryson lagi.

"Shley, bantuin gue bujukin dia kek.." bisik Bryson pada Ashley.

"Ayolah sayang.. kasian tuh Bryson. Dia pasti udah capek banget. Belom lagi habis ini ngegantiin kamu.." Rayu Ashley. "Please, demi aku deh." Pintanya lagi. Kali ini gue bener gak bisa nolak.

"Yaudah deh, gue mau ganti baju dulu." Jawab gue sambil beranjak berdiri. "Sip!" Kata Bryson sambil ngeluyur.

"Aku titip hp ya sayang. Aku mau ganti dulu" Kata gue pada Ashley. Dia tersenyum dan menerima hp gue.

Forgive Me, Please? [Fly and Fall season 2] [14+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang