Aku menatap malas, dia terlihat bingung sendirian?
Kenapa? Apakah aku sebegitu hina dimatanya?
Bahkan untuk bicara langsung dengan manis pun, dia tak mau?
“Cerita cinta tidak mungkin seperti yang lo lihat dalam drama.”
Aku tahu.
“Mereka tidak hanya bertemu dan merasa nyaman lalu memulai cerita bahagia.”
Tentu saja, kebanyakan seperti itu.
“Delapan puluh persen dari mereka berfikir dengan logika.” Laki-laki itu menatapku yang berlagak tenang duduk mendengarkan dia menyampaikan orasinya. “Bagaimana keluarganya, bagaimana pekerjaannya, bagaimana sifatnya, bagaimana pemikirannya, bagaimana mimpinya, apa saja yang telah dia buat, apa saja yang dia bawa, dan sebagainya.”
Aku menganggukkan kepala enteng, merasa penjelasannya benar.
“...dan untuk menikah, mereka tidak hanya butuh cinta tapi juga—"
“Kalo lo gak suka gue bilang. Gak usah buat alasan panjang.”
Laki-laki itu diam mematung, berbeda denganku yang malah mengayunkan kaki santai.
“Udah gue bilang. Gue terlalu bodoh artiin omongan lo. Cukup satu kata aja dari lo, gue pergi.” Aku berdiri bangkit dari kursiku.
"Bilang aja lo benci sama orang cacat!"
Laki-laki itu membulatkan matanya kaget.
“Gue gak peka, gue gak bisa ngartiin lo suka atau enggak sama gue, sebelum ngomong. Jadi, selamat ya. Gue doa’in lo gak bahagia.”
Aku berjalan pelan, andai aku bisa menangis, mungkin aku sedikit lega.
Sayangnya, tidak seperti idolaku, Patrick--pandai dalam hal memaafkan--dan aku tidak.
Kata tidak mungkin, terdengar hina, seperti kehendak mutlak milik Tuhan yang tidak bisa dihindari lagi.
...
Aku lupa dan berharap lebih
Ceritaku dan Song Yunhyeong, terjadi
Tidak sebatas ‘view’ di setiap ‘story’
...*kangen ikon 😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Impossible - IKON Song Yunhyeong FF
FanfictionSong Yunghyeong dan aku Sebatas 'view' Di setiap 'story'