Mentari telah terbit dari beberapa waktu lalu.
Come on saat untuk bangun dan berangkat ke sekolah.
---
Heira POV
"aku tidak terbiasa pergi menggunakan motor besar ini Gyu"
Beomgyu ini memang benar - benar..
Flashback ~
Pagi ini Beomgyu datang dengan suara gaduh di depan rumahku. Suara nya sangat bising sekali.
Kalian fikir Beomgyu anak yang tidak banyak bicara?
Demi bunga matahari milik Beomgyu yang belum mekar, aku akan tertawa dengan keras jika Beomgyu adalah anak yang pendiam.
Sudahlah.
Mungkin dia hanya banyak berbicara di depanku saja. Dasar tukang drama!
Oke, aku tidak mau mendeskripsikan Beomgyu lagi. Tidak penting.
Aku terbangun karena teriakannya memecah keheningan rumah yang telah lama kutinggali sendirian ini.
Tidak ingin membiarkan dia berteriak seperti pengemis, aku membuka jendela kamar ku dari lantai dua dan menampakkan Beomgyu dari bawah yang terlihat sangat kecil. Hahaha dia memang kecil.
"baiklah aku akan bersiap" teriak ku lantang dari atas sana.
Dan akhirnya aku sampai di depan pintu rumah ku dan yaa.. Beomgyu si bodoh menyuruh ku untuk naik di motor gede miliknya ini.
Apa dia tidak memikirkan diriku yang hanya memakai rok pendek seperti ini? Sialan.
Ini pertama kalinya ia membawa dan membonceng ku menggunakan motor
Gede, biasanya dia memakai mobil sport yang dia beli dengan harga 1 buah rumah itu. Kenapa sekarang memakai motor?"Hei, bagaimana jika rok ku terbuka? Kau gila?" bentak ku kepada Beomgyu. Namun pria itu menampakkan wajah datar nya dan aku ingin sekali menendangnya sampai negeri Cina.
"kau kebanyakan takut Heira, tenang saja. Rok mu tidak akan terbuka, jadi naik lah atau rok mu akan ku lepas?"
Apa!
Hal itu sontak membuatku menginjak kaki Beomgyu dengan kuat."kau belajar kata - kata itu darimana hah? Cepat sadarkan dirimu!"
Beomgyu meringis kesakitan dan aku mengangkat kaki ku dengan kesal. Dasar Beomgyu sialan, mulut nya sangat kotor sekotor seragam Hueningkai yang ku lempar dengan balon kemarin.
Hueningkai.
Aku jadi teringat kejadian kemarin ketika aku menangis karena di bentak oleh Hueningkai. Apa dia merasa bersalah karena ku? Aku bahkan tidak tahu mengapa aku menangis sampai terisak seperti itu. Heira menyedihkan.
"a-a-ahh sakit!!" pekik ku ketika Beomgyu menarik pipiku dengan kuat. Sialan, pipi ku memerah.
"jangan banyak melamun! Cepat naik!"
Aku pun naik di atas motor itu dengan penuh harap bahwa Beomgyu akan menyetirnya secara perlahan agar rok ku ini tidak terbuka dan menampakkan daerah yang selama ini kujaga.
Baiklah Beomgyu menuruti perintah ku. Ia mengendarai motor nya dengan kecepatan sedang, aku dan Beomgyu pun sampai di sekolah dengan selamat tanpa kendala apapun.
Kami berjalan beriringan menuju kelas. Aku tidak banyak bicara saat berjalan bersama nya karena aku malas berbicara dengan Beomgyu.
Tepat saat memasuki koridor, ada Lyla yang berjalan berlawanan arah dengan ku dan Beomgyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙳𝙴𝙰𝚁 - 𝙷𝙺
Teen Fiction𝕾𝖍𝖊 𝖎𝖘 𝖈𝖗𝖆𝖟𝖞 𝖌𝖎𝖗𝖑 𝖜𝖎𝖙𝖍 𝖆𝖑𝖑 𝖍𝖊𝖗 𝖚𝖓𝖎𝖖𝖚𝖊 𝖇𝖊𝖍𝖆𝖛𝖎𝖔𝖗𝖘. 𝕭𝖚𝖙 𝖎 𝖘𝖙𝖎𝖑𝖑 𝖑𝖔𝖛𝖊 𝖎𝖙 ♥