Kagumi

1.1K 115 9
                                    

"Bunda aku berangkat dulu ya, Joe juga sudah datang tuh."

"eh ini bunda siapin bekal buat kamu, ini makan sama asisten kamu juga nanti. Bunda hari ini mau ke Bandung  paling cepat besok pulang, kalau enggak sampai lusa."

"buset ke Bandung dua hari ngapain, Bunda mau berkebun?"

"sembarangan kamu ya, eh emang iya sih kan bunda mau ngontrol kebun teh di sana. Eh enggak maksudnya bunda mau jalan-jalan sama geng arisan bunda."

"ampun dah bunda sudah tua, dah pantes dapat cucu masih aja geng-genggengan," komentar Prilly.

"heh makanya cepet nikah biar bunda punya cucu," nah hati-hatilah berbicara pada ibumu jika tidak omonganmu akan dibalik lagi, seperti yang dialami Prilly kali ini. Prilly langsung nyengir-nyengir gak jelas kalau ditanya soal nikah.

"ah bunda kayaknya Prilly mau berangkat, bye-bye bunda. Doain ketemu pangeran Prilly, terus biar Prilly pepet tarik ke KUA," ucap Prilly yang langsung berjalan cepat keluar rumah. Tujuannya menghindari bentuk ceramah atas dasar pernikahan.

"kenapa sih Nona, kayak dikejar setan aja pagi-pagi dah ngos-ngosan?" tanya Joe.

"ini lebih parah dari setan, ini Ibu-ibu yang nanya kapan nikah sumpah serem banget." ucap Prilly sambil menaruh tasnya di atas jok mobil. Sedangkan Joe sudah terbahak menertawai atasannya itu.

"makanya Nona cepet cari calon yang bener-bener bukan kayak kemarin sekalinya pacaran cuma pembohongan public."

"ih diem deh kalau enggak tahu apa-apa, eh Jule gimana liburan kamu enak enggak?" tanya Prilly pada asisten perempuannya.

"enak dong Nona, liburan ke bali hahaha," sahut Jule pada Prilly tertawa riang lebih tepatnya meledek bosnya yang tidak pernah mendapat jatah liburan.

"ih enak banget bisa liburan, ah pokoknya habis syuting film ini aku mau langsung vacum,"

"jam berapa sih harus standby nih, macet banget." tanya Prilly pada Jule sambil melirik smartwatch original miliknya.

"dua jam lagi, jam 10. Tenang aja Nona kita enggak bakal telat kok." sahut Jule.

"iya nyampai lokasi enggak telat, tapi aku belum dandan nih."

"eh Pak Saddam berhenti di depan pak sebentar." Prilly memerintahkan supirnya untuk menghentikan mobilnya. "iya Non, sebentar." sahut Pak Saddam sambil mulai mengerem mobil.

"kenapa sih Nona, aneh banget?" Joe melirik atasannya itu, tiba-tiba menyuruh berhenti.

"Jule, kamera mana, buruan ih." Jule yang disuruh langsung bergegas mengambil peralatan digital itu. Prilly menerimanya dengan buru-buru, langsung saja Prilly menyalakan kameranya dan mengarahkan kameranya ke tempat yang ia tuju sebelumnya ia membuka kaca jendelanya. Beberapa kali jepret akhirnya Prilly mendapatkan gambar yang memuaskan dirinya.

"jalan lagi pak," ucap Prilly kemudian menutup kembali kaca jendela mobilnya. Pak Saddam pun kembali menginjak pedal gas mobil untuk melanjutkan perjalanan menuju lokasi syuting Prilly.

"Oh ya tuhan sungguh ciptaanmu sangat indah," Prilly mengelus gambar yang tertampil di kamera miliknya, Jule yang penasaran pun mencondongkan wajahnya ke arah jok yang diduduki Prilly, namun Prilly secepat kilat langsung menutup permukaan layar kameranya.

RASA INI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang