Perhatian kecil darimu saja sudah lebih dari cukup untukku.
•struggle
Quina melamun , melamun kan kejadian dimana Dipta membuang makanan itu ke bak sampah , gadis itu maratapi nasibnya yang lelah berjuang sampai saat ini namun belum terbalaskan oleh Dipta .
"Hey bengong aja Lo ntar kesambet setan baru tau rasa Lo"ucap Melli mengagetkan Quina dari belakang.
"Ish yang ada Lo kali setannya"ucap Quina ketus.
"Dih kenapa marah marah neng?pms Lo?"ucap Melli.
"Lo ngapain sih ngagetin gue segala"ucap Quina memutar bola matanya malas.
"Lo mau diem di sekolah sampe lumutan?udah bel pulang tau dari tadi,atau jangan jangan Lo budeg?"tanya Quina menaik turunkan alisnya.
"Apaan sih Lo udah ah gue mau pulang bye"ucap Quina mengambil tasnya lalu melangkahkan kaki nya keluar kelas.
Setelah keluar dari kelasnya Quina melakukan rutinitas seperti biasa apalagi kalau bukan mengunjungi Dipta , padahal tadi sudah direndahkan tapi Masih saja Quina menghampiri Dipta ,cinta memang sudah membuat Quina menjadi budaknya.
Sesampai di kelas Dipta,Quina menatap ke dalam kelas yang isinya kosong itu artinya Dipta sudah pulang apa mungkin iya bergegas pulang untuk menghindari Quina?.
Quina menghela napas panjang setelah melihat Dipta tidak ada di kelasnya ia pun melangkahkan kaki nya menuju gerbang sekolah untuk pulang tentunya.
Quina berjalan sambil meniup poni rambutnya untuk menghilangkan bosan selama di perjalanan ,namun setelah menghadap ke depan mata Quina membulat terkejut melihat sesuatu di depan nya.
"Gimana nih?itu rame rame pasti tawuran ya?soalnya lari lari gitu sambil bawa balok kayu"ucap Quina mengamati apa yang dilihatnya.
Siswa yang tawuran membawa balok kayu di tangannya berlari menuju ke arah Quina.
"Gawat"ucap Quina lalu membalikkan badannya dan berusaha lari sejauh mungkin.
Sesekali Quina melirik ke belakang ternyata rombongan tawuran itu semakin mendekat Quina mulai gemetar ketakutan hingga tanpa sadar air mata nya menetes.
"Naik"ucap seseorang tiba tiba di samping Quina .
Quina yang mendengar kan suara itu lantas menolehkan kepalanya ke samping dan ia semakin di buat terkejut dengan apa yang dilihatnya.
"Dipta?"ucap Quina melihat siapa yang di sampingnya.
"Naik cepet Lo mau mati ?"ucap Dipta melihat Quina yang mematung di dekatnya.
Quina pun langsung menaiki motor Dipta setelah itu Dipta melajukan motornya kencang menghindari orang orang yang sedang tawuran itu.
"Dipta Quina seneng deh"ucap Quina setengah berteriak karena ini sedang di jalan mungkin suar Quina akan sulit di dengar Dipta.
"Hm"hanya deheman itu saja yang di ucapkan Dipta untuk membalas perkataan Quina.
Quina mulai melingkarkan tangannya ke pinggang Dipta dan langsung di lepaskan oleh Dipta.
"Ga usah modus Lo"ucap Dipta sambil fokus ke depan.
"Ish Quina mau pegangan nanti kalau jatuh gimana?"tanya Quina .
"Pegangan di tas gw "ucap Dipta .
"Ga mau maunya meluk"ucap Quina .
"Pegang tas gue atau gue jatuhin Lo di jalan?"tahu Dipta tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Struggle
Teen FictionBerjuang,mungkin itu satu kata yang dapat menggambarkan segala apa yang di lakukan Quina demi Dipta. "Gue gasuka sama lo" "Tapi gue suka Lo gimana dong?" Dimana ketegaran di uji dan kesetiaan dipermainkan. Yuk baca vote and comment ya jangan lupa P...