fardan benar benar menjemput tamara di rumah megah milik sang gadis. fardan keluar dari mobilputihnya dan menjemput tamara yang sudah siap di depan rumahnya.
sebentar, darimana ia tahu rumah tamara?
”fardan” panggil tamara, fardan berdehem. ”kok tau rumahku?” dan fardan hanya menjawab ”siapa yang gatau rumahnya anak pebisnis sepatu?”
fardan mengajak tamara masuk kedalam mobilnya. setelah masuk, ternyata sudah banyak teman teman fardan di dalam.
”haaii! tamara kan ya?” tamara hanya tersenyum malu sambil mengangguk.
”kenalin, gue diana ayu renjani lo bisa panggil gue diana” ucap gadis cantik dengan tinggi semampai dan rambut panjangnya duduk disebelah tamara.
”kalo gue ayura chantika, panggil aja yura” ucap gadis cantik lainnya yang duduk di kursi paling belakang.
”ikut kenalan dong, gue lucas septian panggil aja ayang” yura langsung menarik rambut lucas agar duduk kembali disebelah nya.
”bang theo, kenalan tuh sama cecan!” ucap lucas setelah merapikan rambutnya setelah dijambak yura.
”woi bang theoo! halah kebo amat si lo, bang” ternyata yang dipanggil ’theo’ sedang duduk dengan tampan sambil memejamkan matanya disebelah fardan yang sedang duduk bersiap siap menyetir.
”lo kenalan sama bang theonya ntar aja, kasian abis maki maki pegawai nya jadi kaya gitu.” tamara terkekeh mendengar penuturan diana yang ceplas ceplos.
