tamara berjalan menuju parkiran kampus untuk segera pulang. ia membawa tas yang cukup besar berisikan laptop milik darandra.
”hai! tamara kan?” laki laki berkulit eksotis dengan tinggi diatas rata rata muncul di sebelah tamara.
”iya, siapa ya?” dengan sopan tamara menghentikan langkahnya dan menggeser badannya agar bertatap wajah dengan laki laki itu.
”ohiya lupa-!” laki laki itu menepuk kepalanya singkat ”-kenalin, gue angkasa fardan malik. lo bisa panggil gue fardan” fardan mengulurkan tangannya.
tamara menerima dengan ramah uluran tangan fardan. ”salam kenal ka fardan!” ucap sang gadis sambil tersenyum.
”baru selese kelas ta?” mereka berdua mulai berjalan berdampingan dengan fardan disebelah kanannya.
”udah kok, cuma tadi nyari kunci motor dulu. suka keslimpet dimana gatau” tamara terkekeh diakhir kalimatnya.
”kalo kamu? bukannya kamu anak teknik ya?” tanya tamara sambil menoleh sebentar kearah fardan.
”lo tau gue? seterkenal itu kah?” mereka tertawa bersama diiringi panasnya sang mentari.
”gak juga si, tadi aku liat ada alat alat mesin di tas kamu. tuh tasnya kebuka!” fardan langsung membalikan tasnya kedepan, ternyata benar apa yang dikatakan gadis ibukota tersebut, tasnya terbuka.
”makasih ta. ohiya, malem ini ada acara gak?” tamara menolehkan kepalanya bingung.
