02

26 6 0
                                    

Setelah beberapa bulan putus, Jinhee diselimuti rasa tidak nyaman
Entahlah, ia sangat merindukan Jinyoungnya.
Banyak sekali pertanyaan yang muncul di otak Jinhee, hanya saja sampai hari ini wanita itu masih saja terdiam, tidak mengeluarkan satu kata pun

Ia rindu Jinyoungnya

Jinhee, wanita itu diam diam mengikuti Jinyoung kemanapun Jinyoung pergi
Ia hanya ingin memastikan, bahwa Jinyoungnya baik baik saja

Bahkan tidak jarang ia mengirimi Jinyoung makanan dengan mengatasnamakan orang lain, kemudian memastikan jika Jinyoungnya benar benar memakannya.
Wanita itu tahu jelas, Jinyoungnya seringkali telat makan karena sibuk bekerja.

Ia mencoba melupakannya, tetapi justru semakin terbayang walau ia tau Jinyoungnya tidak mungkin kembali padanya

Jinhee pernah berjanji kepada Jinyoung, bahwa ia akan selalu berada disisinya
Sekalipun hubungan mereka sudah berakhir, wanita itu tetap menepati janjinya
Bagi wanita itu, kebahagiaan Jinyoung adalah kebahagiaan baginya

.
.
.
.
.
.
Di sisi lain..

Indah, iya indah rasanya
Jinyoung sedang flashback, ia sedang mengenang masa masa indah bersama wanita yang sekarang berstatus mantannya itu
Masa masa ia bersama Jinhee, adalah hal terindah dalam hidupnya
Ia merasa diperhatikan lebih dari apapun
Ia merasa bahagia akan hadirnya wanita itu

Ketika wanita itu bersedih, rasanya Jinyoung ingin jadi orang pertama yang menghapus air matanya
Disaat wanita itu sendirian, Jinyoung ingin menjadi orang yang selalu ada baginya

Tapi semua berubah, sejak hari itu
Hari dimana Jinyoung memutuskan hubungan mereka

Dan sekarang, Jinyoung merasa kosong
Sangat berbeda rasanya ketika wanita itu masih di sisinya.

"Ah, mungkin karena aku belum terbiasa" -Jinyoung

Hard To Say Goodbye - Bae JinyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang