Brian [1]

1 0 0
                                    

Brian membuka matanya ketika bermimpi jatuh dari tempat yang tinggi. Dadanya naik turun, menghirup oksigen dengan rakus.

Sialan! batinnya.

Dia mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru kelas yang telah kosong. Tidak ada teman, tidak ada yang membangunkannya, apalagi mengajaknya ke kantin.

Brian bangkit dari kursinya setelah yakin masih punya waktu membeli sebuah roti coklat dan menelannya sebagai ganjalan. Tidak sempat sarapan tadi pagi, dan dia yakin tidak akan kuat menahan lapar hingga siang nanti.

Brian segera mendapatkan roti yang dia inginkan segera setelah dia menginjakkan kaki di kantin. Tidak ada orang yang sedang mengantre karena waktu yang tersisa tinggal sedikit.

"Kak, susu stroberi satu. Vanilla satu."

Brian menoleh dan mendapati Anggi yang sedang berdiri di sampingnya. Memesan dua kotak susu yang Brian yakini untuk cewek itu sendiri dan Jay.

"Hai," sapa gadis itu membuat Brian tersenyum kaku. Sedikit tidak menyangka disapa duluan.

"Duluan, ya." Brian berlalu dari tempat itu begitu melihat Jay mendekat. Dia berpikir kalau kalau Jay tidak suka Anggi berdekatan dengan lelaki lain. Dan dia sedang tidak ingin menambah daftar musuh.

Brian segera membuka bungkus roti dan mengunyah sambil jalan. Sangat tidak sehat dan tidak patut di contoh. Namun, karena keterbatasan waktu, dia tidak punya pilihan. Ah, sebenarnya dia sering melakukan hal ini. Makan sambil jalan. Di sela-sela waktu senggangnya.

Brian berpapasan dengan Pilix ketika melewati tangga lantai tiga. Dia akan berbelok ke kelas sedangkan Pilix tampaknya akan turun.

"Upil! Mau ke mana?"

Pilix untuk pertama kalinya merespon panggilan Brian. Dia berhenti dan berbalik. Masih betah dengan muka lempengnya. "Aku?"

Brian tersenyum penuh kemenangan. Tidak menyangka begitu mudah mendapat perhatian dari Pilix. Tinggal mengoloknya saja.

"Nih, tangkap!" Brian melempar sebungkus roti coklat dan langsung disambut mulus oleh Pilix. "Enggak akan sempat ke kantin. Makan itu aja."

Pilix tersenyum satu detik lalu buru-buru menelannya dengan dehaman. Tidak ingin Brian semakin besar kepala. "Kamu kayaknya perlu berhenti sok tahu. Aku tidak berencana ke kantin."

*

TBC

Medan, 30 Maret 2020

TasteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang