Hari ini adalah hari penentuan apakah aku akan menjadi seorang mahasiswi atau harus berjuang kembali di jalur mandiri. Tepat pukul 3 sore nanti pengumuman itu akan menjawab pertanyaan tersebut.
Perkenalkan namaku Qiara Nazhifa Bakri atau yang biasa dikenal dengan panggilan "Ara". Si bungsu dari 3 bersaudara yang kadang-kadang dijailin sama kedua kakak laki-lakiku, yaa sekaligus memperkenalkan mereka kak Dzaki dan kak Acip.
Seperti yang kalian baca di atas, yah sekarang aku berprofesi sebagai pengangguran. Tapi pengangguran yang berkualitas ya hehe. Aku mengisi keseharian ku dengan aktif dibeberapa organisasi dan komunitas yang berlingkup kemanusiaan.
Gimana nih kalo ga lulus, batal jadi dokter huhuu
Kalimat yang menghantui pikiranku dari pagi sampai sore di hari ini. Saat ini aku hanya ingin berguling-guling di atas karpet berbulu favoritku sambil mengecek kampus-kampus swasta yang akan menjadi persiapan kalau nantinya tidak lulus.
Tringg..
Suara notifikasi yang menandakan ada pesan masuk di whatsapp. Sebelum aku membukanya, aku sudah menyadari sesuatu yang seharusnya dilakukan saat ini.
Kamu dimana?
Ini udah jam berapa, coba liatt
Huuiii
Jadi ke pasar gak?Itu pesan dari sahabatku "Rizky", dia adalah sahabatku yang sangat aktif dan lincah dalam melakukan suatu hal. Seperti hari-hari kemarin kami harus berangkat ke pasar setiap pagi untuk membeli bahan-bahan untuk jualan takjil berbuka puasa di sore hari.
Iya aku otw beb, sabaarrrr
Jujur saja sebenarnya aku lagi malas banget untuk kemana-mana hari ini. Bukan karena mager ya, tapi aku belum siap untuk mengetahui pengumumanku bersama orang lain. Tapi, kembali lagi aku berfikir ini adalah tanggung jawab yang harus aku lakukan dan akhirnya aku pun pergi.
▪️▪️▪️
Pukul 14.00 WITA, tepat di depan salah satu universitas negeri di Makassar. Aku bersama teman-temanku yaitu rizky dan kak eva mempersiapkan takjil yang akan kita jual, mulai dari es buah, es melon, es pisang ijo dan banyak lagi.
"Ara, pengumuman kamu gimana hasilnya?", Tanya kak eva, disaat kami semua sedang sibuk mengerjakan tanggung jawab masing-masing.
"Belum kak, pengumumannya jam 3 bentar" jawabku
segera aku kembali fokus untuk mengisi buah-buahan di beberapa cup. Aku tidak ingin mengungkit masalah itu.
Semuanya berjalan normal seperti hari biasanya. Bercerita, bercanda bersama bahkan sesewaktu kita serius dan fokus masing-masing mempersiapkan pesanan jika pembeli yang sudah terlalu banyak.
Sesekali aku mengecek jam di layar handphoneku hingga tiba saatnya pengumuman sudah keluar. Hatiku degdegan ingin membuka pengumuman itu. Kuurungkan niatku dan kembali ku melayani pembeli yang terus bergantian berdatangan.
Semakin sore pembeli sudah berkurang, kupersiapkan 3 cup es buah lalu kubungkus rapi. Saatnya, aku menjemput mamaku di rumah sakit.
"Kak eva, ikyy aku jemput mama dulu ya. Nanti malam aku balik lagi", izinku sambil memegang bungkusan 3 cup es buah tadi
"Iyaa, hati-hati yaa", jawab mereka tanpa melihat ke arahku karena sibuk dengan beberapa pembeli
▪️▪️▪️
Setibanya di rumah sakit, mama langsung menanyakan hal yang paling aku hindari daritadi.
![](https://img.wattpad.com/cover/218400262-288-k357309.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE OR DEEN
RomanceAra tidak tau ini adalah kali yang ke berapa ia menjatuhkan hati dan kali berapa ia mencari jati diri sebagai seorang muslimah. Setelah menjelajahi waktu yang panjang, akhirnya Ara temukan titik ujungnya. Jati diri itu telah ia temukan, semuanya ber...