Tara menuruni anak tangga dengan melompat dua langkah dari tangga sudah kebiasaan bagi Tara menuruni tangga seperti itu lagian sudah berulang kali diperingati mama papanya tetap saja tidak perduli ngomong aja 'iya ma' tapi tetap saja dibuatnya.
"Yuhuuuu pagi semua Tara sudah siap yuk berangkat" ucap Tara menyampiri duduk bersebelahan dengan sepupunya.
Sepupu? Iya sepupu Tara untuk beberapa bulan akan tinggal ditempat Tara karna mama papanya sedang keluar kota ada urusan bisnis katanya sih lagian sepupu Tara satu sekolah dengan Tara.
"Lain kali hati hati Tara sudah berulang kali mama peringati tetap saja gak didengar dasar kepala batu" geram Nita ~ mama Tara.
"Hehe iya mah" Tara hanya cengar cengir saja.
"Iya mulu lo Tara" sahut Ganesha ~ sepupu Tara.
Tara tidak perduli apa yang diomongi Ganesha dia hanya perduli dengan cacing cacing diperut sudah demo sedari tadi minta asupan gizi.
Dimeja makan tidak ada yang bersuara hanya ada terdengar suara sendok dan garpu seperti kejar kejaran. Masa sih garpu sendok kejar kejaran dikira Tom and Jerry.
"Ma Pa Tara sama Ganesha berangkat dulu mamang grab udah nunggu didepan bye.. mama papa eh satu lagi adek gue bye Cen." Tara dan Ganesha menyalami orang tua Tara.
"Ganesha pergi dulu om tante" ucap Ganesha dan mengejar Tara yang sudah berada didepan Ganesha.
Grab yang ditumpangi Tara dan Ganesha berjalan keluar area rumah Tara.
"Tar" panggil Ganesha.
Tara hanya berdehem saja mata masih fokus pada layar ponsel ditangannya.
"Aku dengar dengar itu mantan lo udah kembali dari luar kota katanya sih mau masuk sekolah bersebelahan dengan disekolah kita" ucap Ganesha panjang lebar.
"Mantan? Siapa gue gak ada mantan tu" sahut Tara santai.
"Itu lo kalo gak salah Reddi"
Deg..
Seketika Tara terbayang dengan masa lalu indah sekaligus ada sedihnya juga.
"Masa sih gue gak percaya sebelum mata gue liat langsung" Tara berusaha bersikap santai kan ga mungkin gelisa bisa ketahuan dong sama sepupunya kalau Tara belum bisa move on apa lagi jaman sekarang belum bisa move on apa kata orang. Terlalu lebay emang.
" Terserah sih gue cuma kasih tau aja awas aja lo gak bisa move on duh malu Ra dia aja bisa masa Lo kagak sih"
"Macam lo gak aja lo juga belum bisa move on " sahut Tara gak mau kalah.
"Beda kali Ra, yuk turun udah sampai ni"
Tara dan Ganesha keluar dari grab dan mengeluarkan uang membayar ongkos grab.
Mereka masuk kekelas masing masing emang Tara dan Ganesha beda kelas lagian mereka disekolah biasa aja seperti bukan sodara. Tara selalu nempel sama sahabatnya sedangkan Ganesha sama sahabatnya juga jadi tidak banyak yang mengetahui kalau Tara dan Ganesha sodaraan.
Baru aja Tara masuk kelas sudah merasakan aura aura mengerikan.
Tara terlalu lebay."Hallo guys"sapa Tara duduk disamping Fira dengan melihat ekspresi Fira yang melongo, Feni melihat jam yang melingkar cantik ditangannya, dan Kenni begitu juga.
"Ini bukan arwah Tara kan? " Tanya Feni tidak yakin.
" Tumben lo cepet datang Ra?" Tambah lagi Fira.
"Tumben biasa masih molor udah mau masuk baru datang" timbal Kenni.
Ya begini lah datang cepat salah datang terlambat juga salah memang sahabat gue gak bisa liat orang seneng dikit gitu kek.

KAMU SEDANG MEMBACA
Melupakan dan kembali
Teen Fictionmengapa melupakan seseorang pernah hadir dihidup kita sangat susah dibandingkan mengenalnya, plis lupain apa perlu gue harus jedotin kepala ketembok lalu amnesia ~ Tara Laurelia Quina Agatha. Bersama seperti dulu sangat indah bukan, andai saja kita...