teman baru

5 1 0
                                    

setelah beberapa menit ia menanyakan  kepada Kaka kelas di Bhakti langit sekarang tren mulai belajar , hari pertama tidak ada pengenalan karna semuanya sibuk untuk adaptasi tapi tidak dengan fren ia cukup kalem buat semua adaptasi  terutama sekolah toh ntar jg sejalannya waktu pasti bisa ko adaptasi, ia melihat kekanan dan kekiri ia sekarang duduk di bangku sebelah kanan pojok ketiga dari depan Bersama teman barunya
  yaitu Gladis  Agustina Fasya ,  ia adalah gadis yang sangat lucu berponi yang selalu tersenyum ia seperti pagi ini ia dengan senang hati mengajak fren untuk duduk bersama , fren yang spontan pun menurutinya karna fren juga belum tau semua secara detil anak anak yang ada di sini , gadis  blasteran ini sangat cerewet baru saja duduk sehari dengannya dia sudah nanya dan bercerita saat fren tidak menyuruhnya, dari sisi gadis ini fren bis menyimpulkan bahwa semua manusia dilihat dari  bagaimana ia berbicara dan memperlakukannya,
bel pun berbunyi tandanya sudah boleh untuk mengisi perut,  di sekolahnya dahulu fren selalu saja tidur jika  istirahat, alasannya karena iya tidak mau mengantri dengan Siswa siswi yang kadang kadang mereka memaksakan diri untuk mendapatkan makanan di kantin
.
" Fren lu ga  kekantin?" Kata glad " em.. gw engga akan dulu deh , lu ga kekantin emangnya? Tanya balik fren,
" Gw belum terlalu hapal jalan di sekolah ini , em gmn lu anterin gw sambil kita main main menghirup udara segar mau kan? Balas glad dengan memelas
" Iya udah deh ayo oh iya ntar kita ke toilet dulu ya gw kebelet ni,"ajak fren  dan glad mengangguk

Matahari sudah menyinari dengan terang semuanya sibuk dengan aktivitas masing masing ada yang jajan ada yang bergurau dan ada yang main basket atau bola semuanya sangat ramai ,ia melihat di mading sekolah ' em ini ada acara basket pasti kalau Abang gw tau dia mau nonton ,ntar gw kasih tau ah ke Abang"dalam hati fren 
Tanpa ia sadar fren baru saja menginjak kaki seorang pria Dangan kepala lelaki itu ke bapa melihat kaki fren yg ada di atas kakinya ," eh fren lu jangan ngelamun itu kaki nya"beri tahu glad" lah apaan si gladd"ituuuu , dengan kaget ia langsung saja mengangkat kakinya untuk lebih jauh dengan sepatu pria itu" emmm sorry kalo saya ga sengaja " mohon fren , dan lelaki itu tetep saja tidak melihat wajah fren" maaf sekali lagi karena saya ga sengaja" katanya lalu lelaki itu melihat kearah fren  dengan ragu.

Dengan wajah cemas fren langsung saja menelan salivanya " eem itu karena saya..."
Omongan fren terputus karena lelaki itu mendahuluinya " lu anak baru disini, udah seenaknya aja, " kata lelaki itu, " ka saya sudah minta maaf ,saya tidak sengaja , permisi ka"kata fren dengan melangkah kan kakinya , tidak sempat ia melangkah kakinya tangganya sudah di genggam ,
Glad pun  yang melihat seperti itu sangat khawatir karena setau dirinya sekarang fren tidak berhadapan dengan siswa umumnya,
" Gw kasih lu hukuman" tantangan lelaki itu
" Hukuman apa ya ka? "Tanya fren dengan kikuk .
" Pokonya ntar lu pasti tau dan inget  lu harus melakukannya" balas lelaki itu  dengan mata yang tajam dan langsung melangkahkan kakiknya,

"frennn gila tadi lu berhadapan sama anak OSIS itu yang selalu booming di sekolah ini "Oceh glad dengan baso yang masih ada di mulutnya "ih lu makan dulu sana jorok amat" kata fren ,"yaelah gw beneran deh masa si lu ga tau, kata glad " Gatau apaan si gladd?" Tanya fren dengan polosnya
"Ga jadi deh ntar juga lu tau sendiri,eh ngomong ngomong lu udah bel pulang mau langsung balik? Tanya glad " iya la gw di jemput Abang gw ntar,' jawab fren " iya udah ntar jangan lupa ya chat gw "kata glad
"Lu duluan aja dah, gw suka lupa hehe" celetuk fren
 
      Perkenalkan dan materi pembukaan sudah selesai sore ini semuanya tergesa gesa untuk mengemas buku buku untuk pulang,  bel pun berbunyi semuanya boleh untuk pulang, tiba tiba saja Fren kebelet untuk pipis ia ketoilet wanita sendirian karena gladis sudah pamitan karena ia sudah dijemput didepan
"Ah akhirnya lega gw" ocehan fren dikamar mandi tidak lama dari itu ia mencuci tangan  lalu melalui koridor sekolah sambil mencari handphone nya di saku tas belakang "halo bang, Masi dimana  gw udah pulang ni ditunggu ya" suara samar samar fren dan abangnya

Tidak jauh dari itu ada seorang pria yang memperhatikan fren dari jauh ia tersenyum  lalu berkata " Menarik"
Fren sudah sampai dirumahnya ia  langsung mencium tangan ibunya dan bergegas keatas
" Bang tadi gmn adik kamu, baik baik aja kan?"tanya ibu nya ." Iya mah fren tadi biasa biasa aja gpp ko " ibunya pun mengangguk dan ia beristirahat di sofa dengan tontonan channel  kesukaannya, .
"Maaaa tolong ambilkan handuk dong, aku lupa ga ngambil barusan" teriak fren didalam kamar mandi dengan sampo yang masih ada di atas kepalanya,"kamu kebiasaan deh
Nak suka gitu " dengan sesekali menggeleng kepalanya 

fren sudah selesai mandi, saat ia mengeringkan rambutnya ada notifikasi  dari line nyaa " ad gw fren " em pasti gladd.
Dan benar saja itu glad
Disisi lain seorang lelaki sedang membuat mie rebus ia terlihat sangat lapar , semuanya hancur di dapur sendok dimana mana , bumbu mie nya pun sudah di ambil sedikit" olehnya, Lelaki itu hanya memakai kaos oblong hitam dengan  celana seragam yang masih menempel di badannya, ia  diam di apartemen disalah satu pusat kota, dengan membuka balkon mie siap saji yang saat ini sudah tidak tahu bentuknya itu dimakan lahap dengan melihat lampu yang gemerlap,  setelah iya kenyang iya memikirkan sesuatu " Mama sedang apa iya disana" dalam hatinya iya sudah berusaha untuk tidak Menangis tetapi air mata itu lolos dari matanya , ' gw ga boleh cengeng gw harus banggain mama gw bakalan buktiin kalau gw bisa lebih banggain mama daripada ko ka' menantang dirinya sendiri

Disalah satu rumah dengan menyandarkan putih abu  yang terlihat hangat itu  sedang bercanda gurau " ma tau ga tadi aku punya teman baru" memulai cerita " oh iya fren, siapa namanya ? Tanya ibu " dia gladis ma dia cerewet bgt telinga aku smpe panas ni" tapi aku seneng si dia baik" " syukur kalau gitu nak" oh iya bang ntar 2 Minggu lagi ada pertandingan basket di sekolah aku Abang mau liat ga? Tanya fren , "yah maap yade Abang ga bisa kalau Minggu depan karna Abang juga tanding di sekolah melawan sekolah apa gitu lain kali aja iya" jawabnya tak tega, " iya udah gpp deh"
Dan mereka memakan makanan malam itu dengan hangat

Fren seperti biasa ia  menulis puisi untuk neneknya yang baru saja 2 tahun yang lalu hilang , Diana  Muryani adalah neneknya fren yang membuat fren snagat percaya diri hingga saat ini ,nenek sering sekali menghibur fren karena dari dulu fren diasuh oleh nenek nya dia tinggal di Bandung kurang lebih damai fren berumur 6 tahun , setelah fren  kekota istimewa ini ia sangat
Kangen sekali dengan neneknya
Dan tiba seseorang berbicara dari jauh dengan ibunya "maaf mmba nenek Diana kabur iya tidak bisa terus terusan berhenti menangis dan dia kabur" seperti itu wanita penelpon disana " yah sudah sus cari dia sampai ketemu iya" jawab ibu Diana disisi lain fren yang masih kecil itu tetap saja melanjutkan aktivitas bergambar dengan bernyanyi tidak jelas dan abangnya  sedang Makan

     Embun kangen nek, semuanya
     embun harus merasakan semuanya sendiri
     ayah selalu saja tidak pulang
     Bagaimana nenek saat ini?
     Cepat pulang nek semoga nenek sehat
     Harus sabar dan kuat iya seperti
     Pesan nenek saat embun Masi kecil
      Jangan lupa nenek harus jaga
       Kesehatan 💜

Da tidak sangka air matanya terjatuh ,iya menulis itu di kertas lipat warna dan tidak lupa  memberi bentuk awan dan sedikit tanda tangan lalu ia masukan kedalam box pemberian neneknya itu dnagan Bonek dan  mainan fren saat kecil , setelah itu fren pun tertidur dengan jendela yang  masih terbuka  dan ada sosok lelaki yang melihat fren sangat hancur ia ngerasa bersalah dengan sikapnya




      #ayo lelaki itu siapa ?
     # jangan lupa  tunggu kelanjutannya iya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Halu Tapi NyataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang