empat

57 11 0
                                    

Sihoon terbangun dari tidurnya dan menatap ponselnya yang masih terhubung dengan Yena.

"Selamat pagi Yena"

Tidak ada sautan disana, mungkin Yena masih terlelap dalam tidurnya. Ia tidak akan menganggu pacar kesayanganya itu.

Dilain sisi Yena masih dalam keadaan off, tidurnya sangat lelap karena Sihoon tadi malam.

"Yaampun yena, Bangun udah siangg. Kamu hari ini sekolah kan?" Nyonya choi, ibu dari Yena menatap anaknya yang masih terlelap.

"Nanti ah mah. Masih jam 5 ini"

"Iya jam 5 lebih 1jam setengah, ini jam setengah tujuh Yena"

Yena terkelonjak dari tidurnya dan langsung berlari menuju kamar mandi.

"Mama kenapa ngga bangunin Yena dari tadi" teriak Yena dari kamar mandi.

Sang ibu hanya menggeleng melihat kelakuan anaknya itu.

30 menit kemudian Yena sudah berada didalam mobil sang Ayah disertai dengan kakaknya.

"Yah, cepetan udah mau jam setengah 8. Aku takut dihukum"

Kakaknya menatap Yena dengan tatapan mengejek, "Kayak gapernah telat aja lu dek"

"Berisik ah ka"

***

Jam pertama telah dilalui Yena dengan suka ria, sang guru mendadak mendapat wejangan dari kepala sekolah untuk dinas.

Hari keberuntungan bagi Yena.

Belum lama Yena bersyukur, guru fisika datang dengan membawa pipa-pipa besar yang dibawa dengan troller.

"Selamat pagi anak-anak" sapa guru itu.

"Selamat pagi bu"

"Hari ini ada yang tidak masuk?"

"Nihil bu"

Guru itu mulai membuka buku absen, "Akan ibu absen dan kalian maju membawa buku catatan"

Satu persatu murid mulai dipanggil oleh guru itu.

Yena menenteng buku catatanya dengan bangga setelah dipanggil guru itu.

Guru itu tampak marah saat melihat buku catatan Yena yang masih kosong, "Yena, kenapa kamu belum mengerjakan? kamu baru nulis nomer ini"

Yena terkelonjak dan langsung melirik bukunya yang masih kosong. Ia lupa mengerjakan tugasnya, "Yaampun bu. Lupa bu"

Sontak Yena langsung dijadikan bahan tertawaan oleh teman sekelasnya. Padahal semalam sian dan eunsang sudah membagikan jawabanya.

"Kamu kerjakan soal ini lagi di perpustakaan dan cari referensi tentang pipa organa terbuka dan tertutup. Sekarang!" Perintah guru itu tegas. Yena beringsut malu dan kembali ke tempat duduknya.

Yujin hanya cekikikan melihat tingkah sahabatnya itu, "Pacaran mulu sihh"

***

Diperpustakaan, Yena hanya menatap bukunya malas.

Ia sudah mengerjakan tugas dari guru itu dan sudah mencari referensi dari berbagai buku.

Jam pelajaran fisika hanya kurang 5 menit lagi. Dia memutuskan untuk berdiam diri diperpustakaan.

"Hai"sapa seseorang dibalik rak buku yang menghadap kearah Yena.

Yena menatap ke celah rak itu dan menemukan seseorang disana, "Ga usah cari gara-gara lagi"

Yap, cowo itu lagi. Cowo yang kemarin membuat Yena terjatuh dari kursi.

"Suka-suka dong"ledek cowo itu sambil mendekat kearah Yena.

Yena berdiri dan menatap cowo itu tak suka,

Bugh!

Yena menendang tulang kering cowo itu LAGI. Dan tentu cowo itu langsung terhuyung jatuh.

"Makanya gausah cari masalah sama gue!" kecam Yena sembari berjalan keluar dari perpustakaan.

"Menarik"gumam cowo itu.

***

L A I C ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang