"Judul lagu yang bagus apa ya? Hmmm, duh pusing banget mikirin judulnya." Brian senang sekali membuat lagu, saat ini ia sedang membuat lirik lagunya.
"Apa Beautiful Feeling aja?" Brian sejak tadi bermonolog dengan dirinya.
"Bri Bri, bego lo." Entah apa yang Brian pikirkan, mengapa juga ia mengatakan dirinya 'bego' ia jelas-jelas juara umum di sekolahnya.
Akhirnya setelah lama berjuang dengan lirik lagunya ia pun merebahkan diri di kasurnya.
"Duh bosen banget gue, gabut."
"Yaudah lah main Goldie aja." Goldie itu nama bass kesayangan Brian, ia menganggap Goldie sebagai temannya.
Setelah lama bermain dengan Goldie akhirnya Brian bosan kembali, ia memutuskan untuk pergi membeli makanan ringan ke toko yang ada di kompleknya.
"Bu, Bri mau jajan dulu ya." Ucap Brian kepada ibunya yang berada di dapur.
"Iya Bri."
Ia pun pergi, sore-sore begini memang banyak anak-anak komplek yang sedang bermain di lapangan.
"Bri, lo mau beli apa?" Brian terkejut, ia tidak melihat Jae disana.
"Eh bang Jae, gue mau jajan bang." Ucap Brian sambil mengambil beberapa makanan ringan.
"Gila, banyak banget anjir itu lo belinya, mampus gendut lo tau rasa wkwkwk." Ucap Jae sambil menertawakan Brian yang memang mempunyai hobby makan itu.
"Anjir bang? Daripada lo kurus kek lidi gitu."
"Bacot Bri, lo balik sana udah mau malem, bocil gabole pulang malem malem." Ucap Jae yang mengusir Brian, padahal toko itu bukan milik Jae.
"Bacot."
"Eh Bri Bri, tunggu bentar." Ucap Jae yang tadi mengusir Brian, namun sekarang Jae memanggil Brian kembali, aneh memang.
"Apasi? Tadi nyuruh balik."
"Besok lusa ada lomba nyanyi, lo kan suka nyanyi tuh walaupun suara lo jelek, tapi coba ikut deh."
"Monmaap bang, suara gue bagus gini dikata jelek, wahh budek lo bang, btw dimana bang, jam berapa, kapan." Ucap Brian yang memiliki minus kesabaran.
"Sabar don Bri, untung gue bawa brosurnya, nih." Jae memberikan selembaran brosur kepada Brian.
"Wah, makasih bang, gue balik dulu."
Ucap Brian lalu pulang ke rumahnya.---
"Bri, ayo makan malam, ayah sudah menunggu." Ucap Ibu Brian dari depan pintu kamar Brian.
"Iya bu." Brian lalu keluar kamarnya yang sudah sepeti studio musik untuk menuju ruang makan.
Mereka pun lalu makan malam dengan tenang.
"Kamu kenapa si hah?!" Tidak sengaja Ibu Brian menumpahkan air ke celana ayahnya.
"Ma-maaf, aku tidak sengaja." Ucap Ibu Brian gugup.
"Maaf ? -
Plakk
Kamu pasti sengajakan?! Tidak usah munafik!" Ucap ayahnya, Ibu Brian memang benar-benar tidak sengaja menumpahkan air itu.
"AYAH! KENAPA NAMPAR IBU SEGALA?!" Brian sudah tidak tahan, sebentar saja orangtuanya damai, setelah itu? Ribut kembali, Brian hanya ingin mereka damai, apa susahnya.
Nafsu makan Brian hilang seketika, ia pergi masuk kembali ke kamarnya, ia benar-benar muak dengan ayahnya, bagaimana bisa karena hal sepele seperti ini saja, ayahnya menampar ibunya.
"Tidur ah, cape banget pangeran." Memang begitulah Brian.
---
"Gila cape banget gue hari ini, itu guru pada waras gak sih ngasih mata pelajaran tambahan sampe jam enam sore." Brian merebahkan diri di tempat tidurnya, ia baru pulang dari sekolahnya, Brian memang menyukai sekolah, tapi tidak dengan mata pelajaran tambahan.
"Besok ya? Gimana nih, gue belom minta izin lagi sama ibu, yaudah besok ajalah, nanti si ayah bacot lagi, males gue dengernya." Monolog Brian.
"Anjir, strap si Goldie udah jelek banget, gak jelek si, udah bosen gue liatnya." Brian memang hobby bicara, jadi walaupun tidak ada orang disana, ia tetap berbicara dengan dirinya sendiri.
"Mau beli ah."
Brian pun ingin membeli tali untuk bass nya, ia pun mengambil kunci motor yang berada di meja tempat dimana ia sering membuat lirik lagunya.
Brian pun berganti pakaian seragamnya, ia tidak ingat ia masih belum berganti pakaian. Brian pun mengambil hoodie hitam dan celana panjang hitamnya, lalu memakainya.
"Ibu, Brian mau beli strap buat Goldie ya bu." Ucap Brian yang agak sedikit berteriak.
"Iya Bri, hati-hati di jalan sayang."Ucap Ibu Brian.
"Siap bu."
Brian pun pergi menuju toko alat-alat musik, disana ia pun memilih mana strap yang ia inginkan. Setelah mendapatkannya, ia pun kembali ke rumahnya. Setelah sampai ke dalam rumah, ia bergegas ke kamarnya, lalu tidur.
---
"Ibu, Brian mau ikut lomba menyanyi bu, apa boleh?" Ucap Brian dengan sangat pelan, karena ia tidak ingin ayahnya mendengar.
"Boleh Bri." Ucap Ibunya dengan senyuman di wajahnya.
"Oke makasih bu." Brian ingin bergegas keluar, namun ayahnya melihatnya.
"Mau kemana kamu Bri?" Ucap ayahnya, dingin, itu yang dirasakan Brian.
"Eem itu yah, Bri mau main bareng temen temen."
"Gitu? Bawa bass ya?" Ucap ayahnya mengintimidasi.
"Itu yah, Bri, Bri mau ikut lomba nyanyi."
TBC
Yo halo, gimana ceritanyaa?😁
Tolong vomment nya ya kalau cerita ini layak 😊 terimakasih!
Btw strap itu tali buat di gitar atau bass gaiss.
See you next chapter bye 👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Brian -Young K Day6
Fanfiction"Biarlah, pada akhirnya engkau akan melihatku dengan bangga tanpa memperdulikan apa yang kau inginkan."-Brian. Published: March, 2020.